1863 Calon Mahasiswa Baru UNIB Bersaing Melalui Jalur SMMPTN Barat

SEBANYAK 1863 tamatan SMA/SMK sederajat mengikuti tes jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Wilayah Barat yang dilaksanakan panitia lokal Universitas Bengkulu, Kamis (18/7/2019). Kegiatan tes ini berlangsung tertib dan lancar, tanpa kecurangan dan tidak terjadi kendala berarti.

Dari 1863 orang terdaftar sebagai peserta SMMPTN Barat Panlok UNIB, yang memilih kelompok ujian Soshum sebanyak 992 orang, kelompok ujian Saintek 775 orang, dan kelompok campuran 96 orang.

Ujian tulis untuk kelompok Soshum dilaksanakan di sektor 2 yang meliputi dua gedung yaitu Gedung Kuliah Bersama (GKB) 3 dan GKB 4 UNIB, dengan menggunakan 39 ruang yang berkapasitas 20 orang dan 40 orang.

Kemudian untuk kelompok Saintek, ujian tulis dilaksanakan di Sektor 1 yang meliputi GKB 1 dan GKB UNIB, dengan menggunakan 30 ruang yang berkapasitas 20 dan 40 orang. Untuk kelompok Campuran, dilaksanakan di Sektor 3 yaitu GKB 5 UNIB dengan menggunakan 5 ruang yang berkapasitas 20 dan 40 orang.

Materi ujian tulis terdiri atas Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek) yang terdiri dari mata uji Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika. Kemudian Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) yang terdiri atas mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi.

Bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan keolahragaan, diwajibkan mengikuti ujian keterampilan yang dilaksanakan hari Jumat dan Sabtu, tanggal 19 hingga 20 Juli 2019.

Untuk Mengisi Kouta 30 Persen

Wakil Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) UNIB yang juga Humas SMMPTN Barat Panlok Bengkulu, Alimansyah, S.IP, M.PA menjelaskan, Program SMMPTN-BARAT 2019, pada dasarnya merupakan jalur seleksi mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi yang teknis pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama.

SMM PTN-BARAT adalah seleksi berdasarkan hasil ujian tulis dalam bentuk cetak (UTBC) atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa yang dilakukan secara bersama dibawah koordinasi panitia SMM PTN-BARAT.

Program SMM PTN – Barat dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 60 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa penerimaan mahasiswa baru program sarjana (S1) pada Perguruan Tinggi Negeri, (PTN) selain dilakukan melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN, dapat juga dilakukan melalui Jalur Mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing Perguruan Tinggi.

Lima belas PTN yang tergabung dalam penyelenggaraan SMM PTN-BARAT 2019 adalah, meliputi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Andalas (Unand), Universitas Jambi (Unja), Universitas Lampung (Unila), Universitas Bengkulu (Unib), Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Universitas Palangkaraya (UPR), Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Teuku Umar (UTU), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Universitas Samudera (Unsam).

Pada progam SMMPTN Barat ini, peserta dapat memilih tiga program studi (Prodi) di lima belas PTN dengan kewajiban untuk memilih Prodi pada PTN tempat mengikuti ujian sebagai pilihan pertama. “Jadi, secara otomatis seluruh peserta tes di UNIB hari ini pilihan pertamanya adalah Prodi yang ada di UNIB,” papar Alimansyah.

Kemudian kata Alimansyah, program SMMPTN Barat ini merupakan jalur terakhir seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020, setelah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Peserta yang lulus akan mengisi 30 persen kouta daya tampung UNIB yang totalnya 4870 orang.

“Total daya tampung mahasiswa baru UNIB tahun 2019 ini sebanyak 4870 orang. Calon mahasiswa yang sudah diterima melalui SNMPTN sebanyak 900-an orang, kemudian SBMPTN 2.245 orang. Nah, 30 persen dari daya tampung UNIB itu akan diperebutkan oleh 1863 peserta SMMPTN yang ikut tes hari ini,” tukas Alimansyah, seraya mengatakan hasil kelulusan SMMPTN Barat ini akan diumumkan tanggal 27 Juli 2019 mulai pukul 14.00 WIB dan dapat diakses melalui laman http://pengumuman.smmptnbarat.id dan website resmi PTN masing-masing.

Rektor Pimpin Monev Internal

Berbagai tahapan program SMMPTN Barat di Panitia Lokal UNIB, mulai proses pendaftaran, persiapan lokasi ujian, penetapan dan penempatan pengawas sektor dan pengawas ruang, distribusi soal dan hingga pelaksanaan tes, telah berlangsung tertib lancar, tanpa kendala berarti. Pelaksanaan program ini dibawah koordinasi Ketua Panlok yang juga Wakil Rektor I UNIB Bidang Akademik, Prof. Lizar Alfansi, SE, MBA, Ph.D.

Guna memastikan bahwa program ini benar-benar berlangsung tertib dan lancar, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc melakukan monitoring dan evaluasi dengan meninjau langsung ke seluruh gedung dan sejumlah ruangan tempat berlangsungnya ujian tulis (UTBC) SMMPTN Barat.

Seperti biasanya, selain meninjau pelaksanaan ujian tulis, kunjungan rektor ke seluruh gedung ini juga sekaligus melihat kondisi sarana dan prasarana kampus sehingga proses belajar mengajar pada tahun ajaran baru 2019/2020 dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan bagi para mahasiswa dalam menuntut ilmu di UNIB.

Kunjungan rektor ke lokasi tes diikuti para wakil rektor, kepala biro, para dekan, ketua lembaga dan pimpinan unit-unit kerja selingkung UNIB. Rombongan menggunakan bis kampus dari gedung rektorat menuju GKB 1 dan GKB 2, dilanjutkan ke GKB 3, GKB 4 dan GKB 5.

Dalam kegiatan Monev Internal ini tidak ditemukan kejanggalan atau tindakan kecurangan dalam pelaksanaan ujian tulis SMMPTN Barat, seperti kasus perjokian dan lain sebagainya. Para peserta tes ditempatkan pada ruang dan tempat yang layak serta tidak ada kendala teknis yang berarti. Lalu lintas dalam lingkungan kampus juga berjalan tertib dan lancar sehingga peserta tidak terkendala menuju lokasi ujian.

Dari pantauan Tim Humas, di sejumlah ruangan ada beberapa tempat dukuk kosong yang menurut panitia pengawas hal itu dikarenakan pesertanya sendiri yang tidak hadir. Karena ketidakhadirannya itu, secara otomatis peserta bersangkutan dinyatakan tidak lulus karena tidak ada ujian susulan. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada data resmi berapa peserta yang tidak mengikuti ujian karena panitia masih melakukan perekapan.[Hms1].