ASEAN University Youth Summit 2019 dilaksanakan di Universiti Utara Malaysia (UUM). Pada program kolaborasi internasional ini, UNIB ikut berpartisipasi dengan mengirimkan 4 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di bawah bimbingan Wakil Dekan FKIP Bidang Kemahasiswaan, Dr. Azwandi.
Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerjasama dan Layanan Internasional (KSLI) UNIB, Yansen, Ph.D menjelaskan, pengiriman mahasiswa pada kegiatan ASEAN University Youth Summit 2019 ini merupakan bagian program mobility student dalam upaya meningkatan kolaborasi dan pergaulan internasional yang terus ditingkatan UNIB.
Pada ajang ini, empat mahasiswa FKIP UNIB bergabung dengan para delegasi universitas-universitas di ASEAN melakukan talkshow, tour, forum diskusi, dan lain-lain yang bertujuan meningkatkan kapasitas mahasiswa dan menambah wawasan internasional.
“Delapan negara ASEAN termasuk Taiwan ikuti menyemarakkan konferensi ini. Kita ikut berpartisipasi dengan mengirimkan empat mahasiswa FKIP didampingi Pak Azwandi sebagai Dosen Pembimbing,” ujar Yansen kepada Tim Humas, Jumat (30/8/2019).
Keempat mahasiswa FKIP itu adalah Rahmad Andika Syaputra (Semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia), Moh. Aziz P (Semester 7 Prodi Pendidikan Biologi), serta Salsabila Trita Kurnia dan Riga Okta Karunia (Semester 7 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris).
“Mereka beraktivitas dan ditantang untuk mampu berkolaborasi serta berkoordinasi dalam satu group diskusi, dimana tiap satu group anggotanya berasal dari negara dan universitas yang berbeda-beda. Masing-masing group tersebut harus menyamakan persepsi untuk mencapai tujuan diskusi yang temanya dibelikan oleh pihak UUM sebagai penyelenggara,” papar Yansen.
Ditambahkan Yansen, selain mengirimkan delegasi ke ASEAN University Youth Summit 2019 di UUM Malaysia, FKIP UNIB tahun ini juga memberangkatkan 11 mahasiswa ke luar negeri, yaitu ke Philippines, Thailand dan Cambodia, untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PPL) ASEAN.
PPL ASEAN adalah magang khusus bagi mahasiswa FKIP yang mana mahasiswa tersebut telah diseleksi sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung selama 1 bulan di negara-negara ASEAN dan bervariasi tujuan negara disetiap tahun.
“Program ini adalah bentuk praktik mengajar dan pengabdian di sekolah yang berada di negara berbeda dengan tantangan yang berbeda. Kali ini negara tujuan adalah Filipina, Thailand dan Kamboja,” tukas Yansen. [Hms1/KSLI].