PUSAT Studi Gender dan Keluarga (PSGK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNIB menggelar workshop uji materi pembelajaran berwawasan gender pada fakultas selingkung UNIB, di aula lantai dua gedung LPPM UNIB, Jumat (13/1/2023).
Kegiatan yang dihadiri puluhan dosen pengelola program studi dari delapan fakultas selingkung UNIB ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, didampingi Kepala LPPM UNIB Dr. Ir. Hery Suhartoyo, M.Sc.
Selain pengelola program studi di UNIB, hadir juga utusan dosen dari kampus-kampus lain yang ada di Kota Bengkulu, seperti dari Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS), Universitas Dehasen Bengkulu, dan lainnya.
Melalui workshop ini diharapkan para pengelola program studi dapat lebih memahami tentang penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang berwawasan gender untuk diaplikasikan di program studi dan fakultas masing-masing. Sehingga ke depan, seluruh fakultas di UNIB khususnya dapat menerapkan pembelajaran yang responsif gender, guna mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.
“Harapan kita agar terwujud kesetaraan dan keadilan gender melalui pengintegrasian pengalaman aspirasi, kebutuhan, potensi dan kebijakan pendidikan di perguruan tinggi,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Workshop, Dra. Yahya Chanafiah, M.Hum.
Untuk memberikan pengkayaan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta workshop, PSGK LPPM UNIB mengundang Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si, sebagai pemateri.
Prof. Ismi sendiri, selain sebagai Dekan FISIP UNS, juga sebagai Gender Expert pada Lembaga Funding Internasional seperti GIZ, UNDP dan lain-lain, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) di UNS.
Relevan dengan keahliannya, materi yang dipaparkan Prof. Ismi pada workshop yang dimoderatori Desy Afrita, AKS, MP ini adalah tentang “Integrasi Gender dalam Pembelajaran dan Perguruan Tinggi dan Kebijakan Pendidikan.”
Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, menyambut baik diselenggarakannya workshop ini dengan harapan para peserta dapat menjadi motor penggerak dalam mengimplementasikan pembelajaran responsif gender di seluruh fakultas.
Secara umum kata Dr. Retno, kesetaraan dan keadilan gender di Universitas Bengkulu sendiri sudah mulai terwujud, terutama jika dilihat dari kuantitas perempuan dan komposisinya dalam menduduki jabatan-jabatan di institusi mulai dari level universitas, fakultas hingga unit-unit kerja dan program studi.
“Statistik menunjukkan jumlah pejabat di UNIB dilihat dari jenis kelamin, relatif seimbang antara laki-laki dan perempuan, mulai dari level universitas hingga fakultas bahkan program studi. Begitupun perimbangan jumlah dosen dan mahasiswa, antara perempuan dan laki-laki seimbang. Oleh sebab itu, workshop ini merupakan langkah strategis dalam persiapan implementasi pembelajaran berwawasan gender di seluruh fakultas selingkung UNIB,” ujarnya, seraya mengucapkan terimakasih kepada Prof. Ismi Astuti yang telah menyempatkan waktunya berbagi ilmu dan pengalaman kepada dosen-dosen UNIB tentang pengarusutamaan gender.
Usai mengikuti paparan materi yang disampaikan Prof. Ismi, peserta workshop mendengarkan dan mendiskusikan paparan materi berwawasan gender dari RPS mata kuliah Prodi-Prodi di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIB. Materi tersebut disampaikan Susi Ramadhani, S.H, M.H (FH), Desy Afrita, AKS, MP, Wahyu Widiastuti, M.Sc, dan Verani, MA (FISIP), serta Ika Pasca Himawati, S.Pd, MA.
Kemudian, pada sesi terakhir, dilakukan perumusan kerangka rancangan dan pemantapan materi berwawasan gender dalam mata kuliah di berbagai fakultas selingkung UNIB. Sesi ini dikoordinir dan diarahkan langsung oleh Dra. Yayah Chanafiah, M.Hum dari PSGK LPPM UNIB. [Penulis : Purna Herawn. Editor : Nursihati/Humas].