SEBAGAI puncak rangkaian acara dalam rangka memeriahkan dies natalisnya yang ke-15, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan menggelar Seminar Nasional bertajuk “Epidemi Demam Berdarah Dengue : Pendekatan Ilmiah dan Klinis untuk Pengendalian yang Efektif,” Sabtu (20/7/2024).
Kegiatan bernuansa akademik ini berlangsung secara hybrid, luring dan daring, dipusatkan di ballroom Hotel Santika Kota Bengkulu, dihadiri Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Dr. H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH dan Rektor Unib yang diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.T.
Turut hadir para Dekan dan Wakil Dekan selingkung Unib, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Bengkulu, Ketua IDI Cabang Kota Bengkulu, Direktur Rumah Sakit Umum dan RS swasta yang ada di Kota Bengkulu, dosen dan karyawan, serta para mahasiswa FKIK Unib.
Pada sesi seminar nasional, sebanyak 269 peserta yang melakukan registerasi baik untuk peserta secara online sebanyak 186 orang, maupun peserta offline sebanyak 83 orang, berasal dari kalangan mahasiswa, tenaga kesehatan dan masyarakat umum yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Peserta sangat antusias mengikuti seminar ini karena selain tema yang diusung sangat relevan dengan kondisi kekinian, narasumber yang dihadirkan juga sangat mumpuni bahkan expert di bidangnya.
Sebagai narasumber pada seminar nasional tersebut, yaitu Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D, Staf Pengajar Departemen Mikrobiologi, Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSHD Kota Bengkulu, dr. Annelin Kurniati, Sp.PD, FINASIM.
Ketika pembukaan acara, ada juga hal yang menarik dan mendapat apresiasi oleh undangan yang hadir. Kalau biasanya tari sekapur sirih penyambutan tamu undangan diperagakan oleh penari sanggar atau penari dari UKM Kesenian, namun kali ini diperagakan oleh para staf tenaga kependidikan (Tendik) di FKIK Unib sendiri.
“Tampilnya para staf Tendik FKIK Unib sebagai penari ini menunjukkan bahwa di FKIK Unib banyak bakat dan keahlian selain bidang kesehatan dan menyembuhkan penyakit,” ujar Ketua Panitia Dies Natalis ke-15 FKIK Unib, dr. Utari Hartati Suryani, M.Kes, seraya bergurau.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIK Unib ini menjelaskan, kegiatan seminar nasional ini merupakan puncak rangkaian acara dies natlis ke-15 FKIK Unib. Sebelumnya telah digelar sejumlah kegiatan, baik pertandingan olah raga yang digelar dalam bentuk kejuaraan Dekan Cup, hingga pengabdian masyarakat berupa pelayanan kesehatan gratis, khitaan masal, dan donor darah.
“Semoga berbagai kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat baik masyarakat internal kampus maupun masyarakat umum. Dan semoga seminar hari ini dapat menambah asupan informasi dan memberikan pengkayaan ilmu pengetahuan bagi kita semua,” paparnya.
Sementara itu, Plt. Dekan FKIK Unib Dr. dr. Enny Nugraheni, M.Biomed dalam sambutannya menjelaskan, pendirian FKIK Unib 15 tahun yang lalu awalnya merupakan inisiasi dari Gubernur Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan pembangunan kesehatan di Provinsi Bengkulu.
“Sekarang FKIK Unib sudah berkembang dan bertumbuh serta memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan berkontribusi bagi peningkatan pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Bengkulu serta di Indonesia secara umum,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Dr. H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH, mewakili Gubernur Bengkulu, mengucapkan selamat dies natalis ke-15 FKIK Unib. Ia juga menyambut baik dan sangat mengapresiasi terselenggaranya seminar nasional yang mengangkat isu DBD ini.
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini. Di Bengkulu khususnya, angka kejadian Demam Berdarah Dengue tergolong tinggi dan hal ini membutuhkan perhatian semua pihak agar mampu melakukan pencegahan dan pengendalian,” ujarnya.
Sementara Wakil Rektor I Unib Bidang Akademik, Prof. Mochamad Lutfi Firdaus dalam sambutannya menyampaikan bahwa 15 tahun untuk sebuah fakultas bukanlah usia remaja, namun merupaka usia yang sudah mature, sehingga diharapkan FKIK Unib ke depannya terus berkembang dan dapat menjadi lebih baik.
“Selamat dies natalis ke-15 FKIK Unib, semoga terus berkembang dan lebih baik ke depannya,” tutur Prof. Mochamad Lutfi Firdaus.(HRA/HQ. Editor : Purna Herawan/Humas).