PKKMB Unib Ditutup dengan Simulasi Aksi Demonstrasi

SETELAH mengikuti seluruh rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) hari kedua di Gedung Serba Guna (GSG) Unib, 4500 lebih mahasiswa baru Unib melakukan transisi ke gedung rektorat dan melakukan aksi demonstrasi di depan kantor yang menjadi jantung utama Universitas Bengkulu tersebut, Selasa (6/8/2024).

Ribuan mahasiswa baru Unib menggelar simulasi aksi demonstrasi di depan gedung rektorat.(foto:hms1)

Transisi ribuan mahasiswa ini dilakukan dengan long march, berjalan kaki lebih kurang satu kilometer dengan membawa spanduk, poster dan kertas yang bertuliskan tuntutan-tuntutan aksi. Layaknya sebuah aksi demo, simulasi demonstrasi tersebut dilakukan dengan penuh semangat, serta diwarnai teriakan dan yel-yel yang saling bersahutan antar kelompok/gugus mahasiswa, di sepanjang perjalanan hingga ke depan gedung rektorat.

Setelah berjalan kaki lebih kurang sepuluh menit, deru langkah kaki ribuan mahasiswa beralmamater biru tersebut telah menginjak halaman gedung rektorat Unib. Seketika komando aksi dari BEM KBM Unib menyambut kehadiran mahasiswa baru dengan teriakan lantang dari atas mobil bak terbuka yang diparkir persis di depan pintu masuk kantor rektor.

“Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup perempuan Indonesia !” teriak Korlap Aksi menggunakan pengeras suara. Para mahasiswa baru pun menyambut salam Korlap Aksi dengan teriakan yang sama.

Hampir seluruh lapangan depan gedung rektorat Unib dipadati ribuan mahasiswa baru.(foto:hms1)

Panas matahari yang belum bergeser ke peraduan karena waktu baru menunjukkan jam 14.00 WIB, seakan tidak dirasakan sedikitpun oleh mahasiswa baru, karena semangat mereka untuk mengikuti kegiatan kampus seakan lebih berkobar dari trik matahari.

“Siang ini kita berkumpul di halaman gedung rektorat Unib. Kita berkumpul untuk menunjukkan soliditas dan solidaritas sosial kita, bahwa kita sebagai mahasiswa Universitas Bengkulu, mahasiswa Indonesia, tidak akan tinggal diam jika terjadi kesewenang-wenangan, penindasan, ketimpangan dan perbuatan-perbuatan tercela dilakukan penguasa. Apakah Anda Setuju ?” teriak Korlap aksi.

“Setuju…hidup mahasiswa !” teriak para mahasiswa baru membalas pernyataan sikap Korlap Aksi, seraya terus meneriakan yel-yel.

“Adik-adik mahasiswa baru, beginilah gambaran skema aksi yang harus kita lakukan ketika suatu saat kita melakukan demonstrasi, menyampaikan pendapat secara terbuka untuk menolak dan mengkritisi kebijakan jahat penuh intrik yang dilakukan penguasa. Kita berhak menyuarakan pendapat, namun harus tertib seperti yang kita lakukan hari ini,” pungkas Korlap Aksi.

Ribuan mahasiswa menggelar aksi dengan tertib sambil menunggu kehadiran Rektor Unib.(foto:hms1)

Setelah dirasa cukup melakukan orasi, para mahasiswa duduk tertib untuk menyaksikan penutupan PKKMB tingkat universitas. Penutupan PKKMB dilakukan secara simbolis, dengan melepaskan sejumlah burung merpati ke udara oleh Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, didampingi para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan, serta pimpinan unit kerja selingkung Unib lainnya.

“Terimakasih kepada seluruh panitia, Presiden dan Wakil Presiden BEM KBM Unib berserta jajaran, serta seluruh mahasiswa baru Unib tahun 2024 yang telah melaksanakan dan mengikuti PKKMB, AKSARA ULU, dengan tertib dan lancar. Maka dengan ini, Saya tutup rangkaian PKKMB tingkat universitas dengan simbol melepas burung merpati,” ucap Dr. Retno.

Rektor bersama para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan menyambut dan menyapa mahasiswa baru yang menggelar simulasi aksi demonstrasi.(foto:hms1)

Selama mengikuti Agenda Kegiatan Sapa Rafflesia Muda Universitas Bengkulu (AKSARA ULU) dua hari ini, kata Rektor, para mahasiswa telah diberikan bekal pengetahuan tentang kehidupan kampus, bagaimana sistem akademik, tentang MBKM, tentang Ormawa dan UKM, tentang lembaga dan unit kerja selingkung Unib dan dibekali juga dengan pengetahuan paham anti-radikalisme, anti narkoba, anti korupsi, dan lain sebagainya, bahkan hingga diberikan motivasi oleh guest star hebat dan terkenal.

“Semuanya itu dilakukan untuk membentuk jati diri Anda sebagai mahasiswa Unib dan memompa semangat Anda untuk berkreasi, berinovasi dan mengukir prestasi selama kuliah di Unib ini,” ujarnya.

Rektor bersama para Wakil Rektor, Ketua Panitia PKKMB dan Presiden BEM KBM Unib melepas burung merpati ke udara sebagai simbol pelepasan mahasiswa baru untuk memulai kuliah di Unib.(foto:hms1)

Dan yang membanggakan tambah Dr. Retno, pada PKKMB tahun ini adik-adik mahasiswa baru telah ikut serta mengukir prestasi yang akan menjadi catatan sejarah sepanjang masa, yaitu tercetaknya 2 (dua) piagam rekor Museum Rekor Dunia Indoensia (MURI) yang diberikan kepada Unib, yaitu Rekor Pemakaian Syal Motif Bumpak Terbanyak dan Rekor Penulisan Pantun dengan Bahasa Daerah Terbanyak.

“Ini prestasi yang luar biasa bagi Unib dan diharapkan menjadi langkah awal yang baik, inspirasi dan motivasi bagi seluruh mahasiswa baru untuk menciptakan dan mengukirkan prestasi yang lebih banyak lagi ke depannya,” pungkas Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya menutup statmen dan menyapa para mahasiswa baru. [Purna Herawan/Humas].

Rektor dan Wakil Rektor III memberikan slempang penghargaan kepada putra putri PKKMB.(foto:hms1)
Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II serta Ketua Panitia PKKMB memberikan hadiah kepada Gugus Tugas PKKMB dinilai terbaik dan berprestasi.(foto:hms1)
Rektor bersama para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Lembaga dan Presiden BEM KBM Unib melakukan sesi foto bersama dengan peserta PKKMB.(foto:hms1)
Rektor menyapa Maskot PKKMB bernama Aruna yang pada hari ini baru membuka topeng dan menunjukkan muka aslinya. Sejumlah pimpinan Unib dan Dekan pada saat yang sama juga memberikan “uang sawer” kepada Aruna yang dua hari ini terbekap dalam kostum badutnya.(foto:hms1)
Rektor foto bersama dengan Presiden BEM KBM Unib, Ridhoan P Hutasuhut alias Ucok, dan menyapa para panitia dan mahasiswa baru.(foto:hms1)