Kemenkominfo Gelar Seminar di Unib untuk Cegah Maraknya Judi Online

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bekerja sama dengan Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu (FISIP Unib) mengadakan seminar nasional bertema literasi digital sektor pendidikan, sebagai langkah untuk menangkal maraknya perjudian online, pada Selasa (24/9/2024).

Wakil Rektor Bidang Akademik Unib Prof. Lutfi Firdaus ketika membuka acara seminar.(foto:hms1)

Acara yang berlangsung di ruang rapat utama gedung rektorat Unib ini dihadiri oleh sekitar 250 mahasiswa dan dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Unib, Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.T. Pembukaan seminar ditandai dengan pemukulan dol secara simbolis.

Dalam sambutannya, Prof. Lutfi Firdaus mengapresiasi pelaksanaan seminar ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa. Ia menekankan pentingnya mencegah dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi, termasuk perjudian online, yang belakangan ini banyak menimbulkan kasus kriminal.

“Banyak kasus kriminal yang muncul akibat judi online. Mulai dari seorang polisi wanita yang membunuh suaminya, hingga kasus penikaman dan pembunuhan yang dilakukan oleh anggota keluarga sendiri karena kecanduan judi online. Oleh karena itu, pemerintah serius dalam memberantas praktik ini. Seminar ini sangat relevan untuk mendukung upaya tersebut, terutama di kalangan mahasiswa dan generasi muda,” ujar Prof. Lutfi Firdaus.

Wakil Dekan FISIP Unib Dr. Mas Agus Firmansyah dan Perwakilan Tim Literasi Digital Pendidikan Kemenkominfo Dina Aprina ketika menyampaikan sambutan.(foto:hms1).

Sementara itu, Dekan FISIP Unib, Dr. Dra. Yunilisiah, M.Si melalui Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Mas Agus Firmansyah, S.Sos, M.Si menyampaikan terima kasih kepada Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo RI atas kerjasama dalam mengadakan seminar yang bertema “Cegah Candu Judi Online dengan Cakap Digital”.

“Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mencegah judi online di kalangan generasi muda, serta menggugah kesadaran kolektif akan bahaya dari praktik tersebut,” tambahnya.

Anggota Tim Literasi Digital Kemenkominfo RI, Dina Apriana, menyampaikan bahwa literasi digital semakin penting seiring dengan pembangunan infrastruktur internet berkecepatan tinggi. Edukasi mengenai penggunaan internet secara bijak dan produktif sangat diperlukan guna mencegah maraknya judi online dan kejahatan lainnya.

Pemberian Cindera Mata dari Rektor Unib kepada Tim Literasi Digital Pendidikan dan dari Dekan FISIP Unib kepada Perwakilan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.(foto:hms1)

Dalam seminar ini, hadir sejumlah pemateri yang berkompeten, termasuk Dr. Drs. Panji Suminar, MA dari FISIP Unib yang juga Direktur Panji Research & Consulting (PRC), Pandu Digital Hani Purnawanti, S.E, M.M, serta Ketua Relawan TIK Provinsi Bengkulu Milda Ini. Seminar dipandu oleh Parwito, S.P, M.P dari UNRAS dan disambut antusias oleh para mahasiswa.

Salah satu topik yang menarik diungkapkan oleh Dr. Panji Suminar adalah tentang Etika Digital. Ia menekankan pentingnya menjaga etika dan moral saat berinteraksi di ruang digital.

“Meski teknologi telah mengubah pandangan terhadap moral, kita harus tetap bijak dan bertanggung jawab saat menggunakan media sosial. Penyalahgunaan media digital dapat menimbulkan banyak masalah, maka kita harus selalu berhati-hati,” tutup Dr. Panji Suminar. [Purna Herawan/Humas].

Suasana seminar literasi digital sektor pendidikan di Universitas Bengkulu.(foto:hms1)
Foto bersama dalam acara pembukaan seminar literasi digital cegah judi online di Unib.(foto:hms1)