UNIT Pelaksana Teknis Bahasa Universitas Bengkulu (UPT Bahasa Unib) kembali menyelenggarakan seminar tentang pentingnya Test of English for International Communication (TOEIC) dalam mengevaluasi kemampuan berbahasa Inggris di lingkungan global, pada Rabu (25/9/2024).
Kegiatan ini dihelat di ruang rapat utama gedung rektorat Unib, dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan undangan lainnya, serta dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unib Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum.
Dalam sambutannya Prof. Candra mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan Unib untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, salah satunya kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional, agar setelah tamat nanti para lulusan mudah mendapat pekerjaan yang layak, serta mudah melanjutkan studi ke luar negeri.
“Kemampuan berbahasa Inggris sangat penting, baik untuk melamar pekerjaan di perusahaan berskala internasional, maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Karena itu, seminar TOEIC ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,” ujarnya.
Prof. Candra juga mengutarakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari pengaruh bahasa. Bahkan ditemukannya bahasa menjadi tonggak pertama kali dari perkembangan ilmu pengetahuan.
“Revolusi pertama ilmu pengetahuan itu karena ditemukannya bahasa. Berikutnya ditemukan tulisan, dan baru kemudian berkembang hingga revolusi internet, teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini. Artinya, peran bahasa itu memang sangat penting dan kita harus meningkatkan kemampuan berbahasa secara terus-menerus,” paparnya, seraya memberikan apresiasi terhadap seminar TOEIC.
Sementara itu, Kepala UPT Bahasa Unib, Ildi Kurniawan, S.Pd, M.Pd menjelaskan, selain untuk mensosialisasikan tentang TOIEC itu sendiri, kegiatan seminar ini bertujuan untuk memotivasi para mahasiswa agar terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
TOEIC merupakan salah satu bentuk ujian untuk mengevaluasi tingkat kemampuan berbahasa Inggris di lingkungan internasional. TOEIC menjadi referensi bagi berbagai universitas, institusi, dan perekrut dari perusahaan berskala internasional.
“Seminar ini diharapkan dapat menyebarluaskan informasi dan pemahaman sivitas akademika Unib dan masyarakat umum tentang TOEIC dan manfaatnya, khususnya bagi mahasiswa dan lulusan Unib yang akan memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Dijelaskan Ildi Kurniawan, berbeda dari IELTS dan TOEFL, TOEIC digunakan sebagai persyaratan dalam melamar pekerjaan sedangkan TOEFL dan IELTS digunakan untuk kepentingan akademik seperti melanjutkan studi S2 dan S3.
“Sama-sama tes kemampuan Bahasa Inggris, namun digunakan untuk tujuan yang berbeda. TOEIC akan sangat tepat bagi mahasiswa jurusan vokasi di Unib seperti mahasiswa prodi Diploma III,” ujarnya.
Saat ini lebih dari 1000 perusahaan dan pemerintahan di dunia yang menggunakan tes TOEIC sebagai persyaratan perekrutan karyawan.
Materi uji pada tes TOEIC ada empat macam, yaitu membaca (reading), mendengar (listening), berbicara (speaking) dan menulis (writing).
Materi tersebut dikelompokkan menjadi dua jenis tes TOEIC yang dapat diambil secara terpisah. Kedua jenis tes tersebut adalah TOEIC Listening and Reading Test (tes mendengar dan membaca) dan TOEIC Speaking and Writing Test (tes berbicara dan menulis). Masa berlaku sertifikat TOEIC selama 2 tahun.
“Semoga kegiatan seminar TOIEC hari ini memberikan banyak manfaat bagi para mahasiswa Unib dan kami mengucapkan terimakasih kepada ITC Jakarta yang telah berkolaborasi untuk kesuksesan acara ini,” tukas Ildi Kurniawan.
Ketua Panitia Seminar TOEIC, M. Rizki Putra Pratama, mengajak seluruh peserta seminar untuk menyukai bahasa Inggris. “Bila kita sudah suka dengan bahasa ini, kita akan mencari tahu bagaimana agar mahir berbahasa Inggris. Dengan seminar ini, kita berharap kawan-kawan mahasiswa semakin termotivasi,” ujarnya.
Rizki Putra bersemangat karena seminar ini disambut sangat antusias oleh para mahasiswa. Ia juga berterimakasih kepada pemateri, Program Executive of International Test Center (ITC) Silvi Aisah Kusumawardani yang telah berkolaborasi dan menyempatkan diri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada para mahasiswa Unib. “Semoga kerjasama ini dapat terjalin secara berkelanjutan,” tutupnya. [Bayupi. Editor : Purna/Humas].