UNIVERSITAS BENGKULU

Rektor Universitas Bengkulu (Unib), Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, secara simbolis menyerahkan buku rekening tabungan Bank Nasional Indonesia (BNI) kepada mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka Tahun 2024. Acara ini menandai aktivasi dana beasiswa yang meliputi biaya pendidikan dan biaya hidup untuk para penerima manfaat.

Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri ketika memberikan apresiasi atas terlaksananya aktivasi rekening untuk penyaluran beasiswa KIP Kuliah dan beasiswa ADik dan Program 3T.(foto:bay)

Penyerahan berlangsung pada hari Senin 25 November 2024, di Kantor Unit BNI di kompleks kampus utama Unib, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Kota Bengkulu. Sebanyak 623 mahasiswa Unib angkatan 2024 telah terdaftar sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah Merdeka.

Acara ini dihadiri Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, MT; Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya, Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D; Wakil Rektor III, Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum; Kepala Biro PPK Unib, Drs. Mirhasudin; serta perwakilan BNI Bengkulu.

Rektor Unib ketika menyerahkan buku rekening tabungan BNI yang telah diaktivasi kepada para mahasiswa penerima beasiswa KIP, ADik dan 3T angkatan 2024.(foto:bay).

Koordinator Bidang Kesejahteraan Mahasiswa Biro PPK Unib, Febrianti Prihatin, S.E, menjelaskan bahwa beasiswa KIP Kuliah Merdeka merupakan implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) Pendidikan Tinggi tahun 2024. Program ini bertujuan mendukung siswa dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan tinggi di kampus terbaik.

Skema full pendanaan mencakup biaya pendidikan yang dibayarkan langsung ke universitas serta biaya hidup sebesar Rp950 ribu per bulan. Untuk biaya pendidikan, nominalnya disesuaikan dengan akreditasi program studi, mulai dari Rp2,4 juta hingga Rp12 juta per semester.

Foto bersama pimpinan Unib dan pimpinan BNI dengan perwakilan mahasiswa penerima KIP Kuliah.(bay)

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unib mengingatkan mahasiswa untuk bijak menggunakan beasiswa ini. Ia menekankan agar dana tersebut digunakan untuk kebutuhan pendidikan, bukan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

“Penyaluran beasiswa ini harus disyukuri dengan memanfaatkannya untuk menunjang perkuliahan. Jangan digunakan untuk perilaku hedonis atau berfoya-foya,” tegas Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor juga mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan beasiswa ini sebagai motivasi meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik. “Balaslah bantuan pemerintah ini dengan prestasi. Rajinlah belajar dan berjuang untuk lulus tepat waktu,” tambahnya. Para mahasiswa penerima manfaat tampak antusias dan berkomitmen memanfaatkan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya untuk mendukung pendidikan mereka. [Laporan: Bayupi | Editor: Purna Herawan | Humas].

Skip to content