JURUSAN Kesejahteraan Sosial (KS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIB menggelar seminar nasional dan bedah proposal Kemenristek Dikti, di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB, Selasa (20/12/0216).
Selain memberikan warna dalam aktivitas akdemik, kegiatan ini juga merupakan rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tahun 2016. “Melalui kegiatan ini kita berharap dapat memberikan sumbang saran dalam mengentaskan masalah-masalah sosial baik skala lokal maupun nasional,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara yang juga dosen FISIP UNIB, Dr. Agus Setiyanto, M.Hum.
Dijelaskan Dr. Agus, tema seminar ini adalah “Pembedayaan Masyarakat Pesisir dan Pinggiran Hutan Menuju Terwujudnya Indonesia Sejahtera.” Tema ini dibahas oleh para pemateri dan pembedah proposal yang kompeten di bidangnya, seperti Prof. Dr. rer.nat. Sundani N Soewandhi, Drs, Apt, Prof. Isbandi Rukminto Adi, Ph.D, dan Ketua Jurusan KS FISIP UNIB Dr. Muria Herlina, Dra, M.Kes.
“Semoga kegiatan ini menjadi ajang pengkayaan ilmu bagi kita semua dan bisa berkontribusi terhadap penyelesaian masalah-masalah sosial di Bengkulu maupun Indonesia secara umum,” tukas Agus.
Senada diungkapkan Dekan FISIP UNIB Drs. Hasan Pribadi, Ph.D dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Titiek Kartika. Menurutnya, seminar nasional ini merupakan wadah sharing informasi, pengembangan ilmu pengetahuan dalam upaya melihat secara komprehensif masalah-masalah sosial.
“Selamat berseminar dan bedah proposal, semoga kegiatan ini memberikan kebermanfaatan bagi kita semua,” ujar Dr. Titiek.
Usai mendengarkan laporan panitia dan sambutan Dekan FISIP, acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Ir. Dwinardi Apriyanto, Ph.D yang ditandai dengan pemokolan alat musik dol bersama-sama.
Prof. Dwinardi menyambut baik kegiatan ini dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya karena tema yang diusung sangat relevan dengan kondisi masyarakat dan sangat sesuai dengan kekhususan/keunikan visi UNIB dalam upaya mewujudkan World Class University pada 2025.
“Tema ini sangat relevan karena persoalan pemberdayaan masyarakat pesisir dan tepian hutan perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak. Semoga melalui seminar seperti ini, kita bisa ikut berkontribusi nyata dalam penyelesaian masalah-masalah sosial yang ada,” tukasnya.
Bagaimana mengatasi masalah sosial dan memberdayakan masyarakat di daerah pesisir dan tepian hutan ? Prof. Isbandi dalam makalahnya menjelaskan, proses pembedayaan masyarakat merupakan on going process dan bukan on shot programmes yang dilakukan dalam waktu singkat.
Salah satu inti dari proses pembedayaan masayrakat adalah terjadinya pembelajaran pada masyarakat itu sendiri dan pembelajaran pada aktor-aktor yang terlibat dalam proses Pembedayaan Masyarakat.
Kemudian, proses Pembedayaan Masyarakat bukanlah sekedar proses untuk meniadakan masalah. Tetapi, proses mempersiapkan struktur dan sistem dalam masyarakat tingkat lokal agar bersikap proaktif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan permasalahan yang dapat muncul dalam komunitas mereka, dengan mempertimbangkan asset yang dimiliki oleh komunitas.
“Kami sangat mengapresiasi FISIP UNIB telah menyelenggarakan kegiatan ini, sebab Pemberdayaan Masyarakat di pesisir pantai dan tepian hutan harus menjadi perhatian bersama dalam rangka mengantisipasi persoalan Bangsa yang lebih besar,” demikian Prof. Isbandi.
Hingga berita ini dilansir pukul 11.00 WIB, acara seminar yang diikuti 300-an mahasiswa dan dosen serta perwakilan institusi pemerintah dan swasta, masih berlangsung di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB.[Penulis : Purna Herawan. Foto : Ngamarudin]