KEGIATAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) One Student Save On Family (OSSOF) yang dilaksanakan Pusat Studi Gender dan Keluarga (PSGK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bengkulu bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Bengkulu mendapat respon positif dan disambut antusias oleh masyarakat.
“Pada KKN periode ke-83 tahun 2017 lalu, kami sudah mulai melaksanakan KKN Tematik OSSOF yang dilaksanakan sekelompok mahasiswa di Kelurahan Pondok Besi Kota Bengkulu. Hasilnya cukup bagus dan disambut antusias oleh masyarakat sasaran,” ujar Ketua PSGK LPPM UNIB, Putri Suci Asriani, ketika melakukan ekspose di hadapan jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu dan para rektor perguruan tinggi se Bengkulu di ruang rapat Biro Umum Pemerintah Provinsi Bengkulu, Senin (19/2/2018).
Hadir pada kegiatan ekspose hasil pelaksanaan program KKN Tematik OSSOF ini antara lain, Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Kemasyarakat dan SDM, Drs. Rusdi Bakar, M.Pd, Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati, Rektor Universitas Ratu Samban Dr. HM. Imron Rosyadi, Ketua Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Tri Mandiri Sakti, Drs. S. Effendi, Sekretaris LPPM UNIB Ir. Basuki Sigit P, Ketua P3KKN LPPBM UNIB Hendrika Jaya P, dan stakeholder lainnya.
Dijelaskan Putri Suci, KKN Tematik OSSOF merupakan salah satu implementasi tri dharma perguruan tinggi bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, khususnya pelibatan mahasiswa dan akademisi dalam menghadapi fenomena maraknya kekerasan pada anak, tindakan diskriminatif terhadap perempuan, dan tindakan pelecehan dan kejahatan seksual yang cenderung mengalami peningkatan akhir-akhir ini baik skala lokal maupun nasional.
“Dengan KKN Tematik ini mahasiswa bisa mengetahui secara dekat fenomena yang terjadi. Kekerasan pada anak bukan hanya dalam bentuk fisik, tapi ada 33 sikap dan tindakan yang dikategorikan kekerasan tersebut. Mahasiswa yang sudah mendapat pembekalan dan pengetahuan di kampus, selama KKN mereka ikut berperan aktif sebagai fasilisator dalam mencegah dan mengatasi tindak kekerasan pada anak dan berbagai masyarakat yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi PSGK LPPM UNIB kata Putri Suci, Program KKN Tematik OSSOF ini berjalan sangat baik dan efektif. Satu sisi mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan studi dan menambah pengetahuan, di sisi lain masyarakat yang menjadi sasaran mendapatkan pengetahuan yang ditransformasikan oleh para mahasiswa dalam menghadapi berbagai persoalan dalam keluarga khususnya mencegah dan mengatasi kekerasan terhadap anak.
“Pada KKN periode berikutnya, kita akan melibatkan lebih banyak lagi mahasiswa yang KKN Tematik OSSOF. Oleh sebab itu, kami berharap kerjasama yang baik dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas P3APPKB dapat berkelanjutan dan ditingkatkan. Dan peran serta aktif dari seluruh stakeholder dalam mendukung program ini juga sangat diharapkan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Bengkulu Foritha Ramadhani Wati mengatakan, pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas keberhasilan KKN Tematik OSSOF yang sudah dilakukan mahasiswa UNIB beberapa waktu lalu. Pihaknya sedang menyusun keberlanjutan program ini dan berharap KKN Tematik OSSOF ini juga dapat dilaksanakan oleh seluruh perguruan tinggi yang ada di Provinsi Bengkulu.
“Kita sudah melihat keberhasilan KKN Tematik OSSOF yang dilakukan mahasiswa UNIB dan ke depan akan kita tingkatkan lagi. Keberhasilan ini diharapkan menjadi acuan dan dapat dilaksanakan oleh seluruh perguruan tinggi yang ada di Bengkulu,” ujarnya.[Hms1]