UNIB sebagai institusi intelektual dan bagian integral dari masyarakat Bengkulu sangat mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu mengundang para investor dari India untuk berinvestasi di berbagai sektor potensial di Bumi Rafflesia ini. Dukungan ini sekaligus implikasi komitmen yang tinggi terhadap sinergisitas pembangunan daerah berkelanjutan.
Bentuk dukungan UNIB diantaranya mengajak para investor datang ke kampus UNIB dan membahas berbagai potensi Bengkulu bersama para dosen, peneliti dan mahasiswa. Sebab, selain kemudahan birokrasi dari Pemerintah Daerah, para investor membutuhkan keyakinan tinggi untuk berinvestasi, yang mana keyakinan tersebut salah satunya datang dari kaum intelektual yang relatif independen dan komprehensif dalam menganalisis suatu potensi investasi.
Kunjungan para Pengusaha asal Negara India ke UNIB dilaksanakan pada Jumat (16/8/2019). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara kunjungan 36 investor asal India ke Provinsi Bengkulu beberapa hari terakhir.
Ke 36 investor tersebut hadir ke Bengkulu atas undangan Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA dan merupakan kunjungan balasan setelah gubernur melakukan kunjungan kerja ke India bulan lalu.
Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Kerjasama dan Layanan Internasional (KSLI) UNIB, Dr. Yansen, menjelaskan, dari 36 investor, beberapa diantaranya menyempatkan diri berkunjung ke UNIB. Mereka disambut oleh Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc bersama para Wakil Rektor, para dekan, ketua lembaga dan ketua unit kerja lainnya selingkung UNIB.
Kunjungan dan diskusi bersama ini sangat relevan karena dari 36 investor tersebut ada yang membidangi sektor pendidikan dan kesehatan yaitu FH Medical College and Hospital yang berbasis di Agra India. UNIB sendiri saat ini sudah memiliki Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan tengah memprogramkan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan.
“Delegasi ini berasal dari berbagai sektor. Ada investor bidang manufaktur, transportasi laut, perkebunan, energi, teknologi serta pendidikan dan kesehatan, termasuk pengeloaan rumah sakit. Banyak hal yang didiskusikan dan pada intinya mereka sangat tertarik berinvestasi di Bengkulu,” papar Dr. Yansen.
Selain berdiskusi dengan para pimpinan UNIB, delegasi investor juga diundang sebagai pembicara dalam mimbar akademik berupa kuliah umum terkait Health Sciences and Hospital Management bersama para dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UNIB yang dihelat di ruang rapat tiga gedung rektorat.
Kemudian kata Dr. Yansen, pada Minggu (19/8/2019), usai mendengarkan paparan tentang potensi daerah oleh Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah di Gedung Daerah, para pihak pemangku kepentingan, kepala-kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lainnya melakukan pertemuan kecil dengan delegasi investor India.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh UNIB dalam hal ini Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Dr. Ardilafiza, SH, M.Hum dan Kepala KSLI UNIB untuk berdiskusi lebih spesifik dengan delegasi Investor India sektor pendidikan dan kesehatan yaitu FH Medical College and Hospital Agra India. Pembahasan lanjutan ini juga melibatkan pihak RSUD M. Yunus dan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Tak hanya itu tambah Dr. Yansen. Pada sore harinya, UPT KSLI UNIB juga memfasilitasi pertemuan antara Fakultas Teknik UNIB dengan DYCAM, sebuah perusahaan teknologi di India yang bergerak bidang artificial intelligence, computer sofware, internet of things dan neural networks. Hadir pada pertemuan ini antara lain Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UNIB, Dr. Gusta Gunawan dan Dosen Jurusan Teknik Elektro Dr. Novalio Daratha.
“Dalam pertemuan kecil ini kita membicarakan tentang peluang pengembangan Centre of Excellent utk Artificial Intelligence dengan berbasis three parties : University – Government – Private Sectors. Masing-masing pihak sangat tertarik dan hal ini akan dibahas lebih jauh oleh Fakultas Teknik,” ujarnya.
Informasi dihimpun Tim Humas UNIB, sebagaimana dilansir laman https://bengkuluprov.go.id kegiatan Ekspose Potensi dan Peluang Investasi Provinsi Bengkulu oleh Gubernur Dr. Rohidin Mersyah dihadiri 37 Investor dan perwakilan 21 perusahaan dari negara India.
Dalam Ekspose-nya Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah mengungkapkan beberapa alasan kenapa Negara India yang dipilih untuk menjadi Bisnis Partner di Provinsi Bengkulu, pertama, karena adanya kunjungan balasan dari pihak investor India sebanyak 37 orang usai Gubernur beserta ajudannya berkunjung langsung ke India pada tanggal 22 – 27 Juli 2019 lalu.
Selain itu, negara India merupakan negara yang memiliki penduduk terbesar di dunia setelah negara China (RRC). Lalu, Konglemerat di India lebih besar presentasenya dari jumlah penduduk, kemudian ada beberapa Industri besar di dunia yang ada di India.
“Secara history, negara India sudah menjalin kerjasama dalam bisnis saat para pedagang gujarat dari India datang ke Indonesia melalui Samudera Pasai hingga ke Bengkulu. Oleh karena itu, Negara India sangat potensial untuk dijadikan “Bisnis Partner” bagi kemajuan daerah ini,” ujarnya.[Hms1/KSLI].