FMIPA UNIB Gelar ICSAP, Mengupas tentang Bencana Alam

FAKULTAS Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Bengkulu menggelar kegiatan akademik berskala internasional yang mengupas tentang bencana alam. Kegiatan ini bertajuk ICSAP (International Conference on Sciences and Applied Physics 2019), dilaksanakan dua hari, Jumat dan Sabtu, 6 – 7 September 2019, di Hotel Santika Kota Bengkulu.

Selain untuk wadah saling bertukar informasi tentang hasil-hasil penelitian, meng-update perkembangan ilmu pengetahuan dan fisika terapan, memberikan pengkayaan wawasan dan asupan informasi antar akademisi dan antar peneliti dari berbagai negara, serta memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bencana alam dari aspek ilmu pengetahuan dan fisika terapan, seminar ini juga sebagai moment penting untuk meningkatkan pemahaman mitigasi bencana kepada masyarakat yang diawali oleh mahasiswa.

Kegiatan ini terasa sangat istimewa karena menghadirkan tiga pembicara utama (keynote speaker) yang expert di bidangnya. Ketiga keynote speaker adalah Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, Kepala BMKG Pusat (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), Prof. Ir. Dwikorita Karnawati M.Sc, Ph.D, dan Peneliti/Ahli dari Pusat Prediksi Gempa Bumi Chiba University Jepang, Prof. Katsumi Hattori.

Kemudian dalam seminar ini juga mengundang pembicara yang merupakan tenaga ahli, akademisi serta peneliti bidang ilmu pengetahuan dan fisika terapan dari universitas-universitas luar negeri dan dalam negeri, antara lain Asst. Prof. Afroz Ahmad Shah, seorang ahli geologi dari Universiti Brunei Darussalam, Prof. Pan Han seorang ahli luar angkasa dari South University of Science and Technology China, Prof. Caroline BLA Maisonneuve seorang ahali volcanology dari NTU Singapura, Prof. Azlan Abdul Aziz seorang ahli fisika dari Universiti Sains Malaysia. Lalu ada juga Khairurrijal, ahli instrumentasi dari Institut Teknologi Bandung, dan Wiwit Suryanto seorang ahli geofisika dari Universitas Gadjah Mada.

Ketua Pelaksana seminar internasional ini adalah dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIB, Ashar Muda Lubis, S.Si, M.Sc, Ph.D yang pernah mengenyam studi lanjutan di Chiba University Jepang, ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di bagian utara Jepang pada Maret 2011 lalu.

Seminar internasional yang diikuti puluhan peneliti dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini, baik dari UNIB maupun dari luar provinsi, disambut baik serta mendapat apresiasi tinggi dari Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc yang pada acara pembukaan seminar diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Lizar Alfansi, SE, MBA, Ph.D.

“Kegiatan ini tentu memberikan kontribusi penting dalam peningkatan atmosfer akademik berskala internasional bagi FMIPA UNIB. Kemudian, melalui kegiatan ini diharapkan mampu menambah wawasan seluruh mahasiswa dan masyarakat lainnya terkait bidang fisika terapan khususnya tentang predikasi dan mitigasi bencana alam. Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam mensukseskan seminar ini,” ujar Prof. Lizar Alfansi.

Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah sebagai keynote speaker, memaparkan tentang sejumlah langkah kebijakan pemerintah dalam mitigasi bencana. Gubernur pun sangat mengapresiasi seminar yang mengangkat tema “The Role of Industrial Revolution 4.0 Technology to Guide Living in Harmony with Natural Disasters” ini.

Menurut Rohidin Mersyah, menjaga harmonisasi kehidupan itu sangat penting. Kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 harus memberi kontribusi maksimum dalam upaya menjaga keharmonisan.

Yang dimaksudkan harmoni disini adalah menjaga keseimbangan alam. Bencana juga bagian dari keseimbangan alam, sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Tapi dengan kecanggihan teknologi, kita dapat mempredikasi dan mempersiapan langkah-langkah mitigasi sejak dini jika terjadi bencana, sehingga mampu selamat dari bencana dan memberikan harapan kehidupan yang lebih baik.

“Oleh karena itu menurut Saya seminar ini sangat penting dan harus mendapat apresiasi dari semua pihak. Melalui seminar ini diharapkan menambah wawasan, pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang bencana dan upaya mitigasi, sehingga pada tataran implementasinya mahasiswa bisa menjadi motor penggerak dalam mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi agar masyarakat menjadi sadar dan selalu tanggap terhadap bencana alam,” papar Rohidin.

Tampak hadir juga pada acara pembukaan seminar ini antara lain, Dekan Fakultas Teknik UNIB Dr. Boko Susilo, Dekan Fakultas Hukum UNIB Prof. Herawan Sauni, SH, MS, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB Dr. Drs. Achmad Aminudin, M.Si, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar, penanggungjawab kegiatan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIB Dr. Drs. Zulbahrum Caniago, MS, serta undangan lainnya.

Acara pembukaan seminar diakhiri dengan penyerahan cindera mata kepada keynote speaker dari luar negeri dan sesi foto bersama para pemateri dan panitia serta para peserta.[Hms1].