REKTOR Universitas Bengkulu Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc sangat serius dan bersemangat mengimplementasikan pengelolaan keuangan dengan skema badan layanan umum (BLU) di institusi perguruan tinggi ini. Salah satu upaya untuk mewujudkan keinginan tersebut adalah membuat dan menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan, selaras dengan rencana mewujudkan Unib sebagai world class university pada 2025.
Sebagai langkah awal dalam menyusun RSB itu, Kamis (16/1), bertempat di ruang rapat tiga rektorat Unib, rektor bersama para wakil rektor yang baru dilantik sehari sebelumnya, menggelar Forum Group Diccusion (FGD) dengan Dewan Pengawas Unib, Ketua dan anggota senat universitas, para dekan, kepala biro, dan kepala unit-unit kerja selingkung Unib.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menerima saran dan masukan serta usulan dari berbagai stakeholders, sehingga RSB Unib yang akan ditetapkan nantinya merupakan kehendak dan pemahaman bersama serta tidak terjadi kesimpangsiuran penafsiran dalam pelaksanaannya.
Pengelolaan keuangan dengan skema BLU telah memberikan keleluasaan bagi institusi melaksanakan kegiatan bisnis dalam rangka meningkatkan pendapatan untuk memajukan dan meningkatkan pembangunan.
“Selama ini pendapatan kita sangat kecil, hanya mengandalkan dana pemerintah dan SPP mahasiswa. Padahal banyak potensi yang jika dikelola secara optimal bisa meningkatkan pendapatan, sekaligus mendorong kemajuan Unib dalam mewujudkan world class university,” ujar Dr. Ridwan Nurazi.
Oleh sebab itu kata Rektor, dengan pengelolaan keuangan skema BLU, berbagai potensi tersebut akan diupayakan untuk dikelola maksimal secara profesional dengan tetap mengedepankan kor bisnis perguruan tinggi, bahkan justru dapat meningkatkan fungsi tri dharma perguruan tinggi.
“Nah, untuk mengelola berbagai potensi tersebut terlebih dulu kita harus menyusun rencana strategis sehingga implementasinya nanti dapat dipahami bersama dan terintegrasi satu sama lainnya. Melalui forum ini, silahkan berikan masukan, saran, ide-ide dan usulan program yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan,” papar Rektor.
Ide-ide, saran dan masukan serta usulan program yang mengemuka dalam FGD ini selanjutnya akan dibahas, dikaji dan dianalisa oleh Tim Penyusun RSB. Kemudian, Tim Penyusun akan membuat draf RSB dan draf RSB itu nanti akan disampaikan kembali pada forum ini untuk didiskusikan lebih lanjut.
“Artinya, tidak sebatas hari ini saja. Apalagi ide-ide dan usulan program yang mengemuka sangat banyak. Setelah ini Tim Penyusun akan bekerja membuat draf RSB, pada bulan depan draf yang dihasilkan akan kita diskusikan lagi sampai kita dapat menghasilkan naskah RSB final yang menjadi acuan lima tahun ke depan. Kita mentargetkan naskah RSB itu dapat difinalkan tiga bulan ke depan. Sehingga pada 2014 ini, kita sudah bisa mulai mengimplementasikannya,” ujar Dr. Ridwan Nurazi.
FGD penyusunan RSB Unib yang berlangsung hingga pukul 15.30 WIB itu dimoderatori oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto, MS. Dari sekian banyak potensi dan usulan program bisnis yang mengemuka dari peserta diskusi, Tim Humas berhasil mecatat beberapa diantaranya, seperti pengembangan pembibitan dari hasil penelitian bibit unggul yang dilakukan dosen Unib, pengembangan usaha peternakan sapi dan penyediaan bibit ternak.
Berikutnya, pengembangan hasil-hasil penelitian dosen, meningkatkan MoU dengan pemerintah daerah dan institusi lainnya, pengembangan pusat-pusat kajian yang dapat melakukan MoU dengan perusahaan-perusahaan swasta, membuat sentra student travel agent (STA), pusat pengembangan penanggulangan kesehatan masyarakat, mini hospital (tempat berobat masyarakat umum), layanan konsultasi atau kajian politik dan sosial budaya, pengembangan pengelolaan dan pelayanan asrama sewa mahasiswa, pengembangan pembangunan pusat kuliner dan pusat souvenir kampus di kawasan gedung GSG, dan lain sebagainya.
Dalam forum itu juga mengemuka sejumlah saran dan masukan tentang peningkatan sumber daya manusia, meningkatkan kompetensi dan memberikan studi lanjut bagi dosen maupun staf karyawan, peningkatan sarana dan prasarana serta optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi.
Kemudian, rencana program ke depan diharapkan memberikan ruang bagi rekrutmen CPNS baik dosen maupun staf karyawan, mengingat lima sampai sepuluh tahun akan datang banyak dosen dan staf karyawan yang pensiun, rekrutmen tenaga honorer, serta peningkatan pelayanan publik dengan membuat sejumlah regulasi standar operasi pelayanan prima yang dapat dipartanggungjawabkan.(hms1)