BUKU berjudul Perempuan Lokal Vs Tambang Pasir Besi Global yang merupakan hasil karya Dosen Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu, Titiek Kartika, Kamis sore (9/10/2014), resmi diluncurkan. Launching buku itu dihelat di ruang Gramedia Education Fair Toko Buku Gramedia, lantai 2 Mega Mall Bengkulu.
Acara launching buku tersebut dimeriahkan pemutaran film dokumenter gerakan anti pasir besi di Penago, kemudian aksi baca puisi Wiji Thukul, special accoustic performance dari Barmen Lingga, Tiara Silalahi, Grasia Renata Lingga dkk, serta penyerahan buku secara simbolis kepada Perpustakaan dan Komuitas.
Buku yang ditulis Titiek Kartika itu diterbitkan pertama kali oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Anggota IKAPI DKI Jakarta, kata pengantar oleh Prof. Dr. Sulistyowati Irianto, MA.
Di dalam buku setebal 303 halaman tersebut Titiek Kartika memuat kisah-kisah perempuan di Penago, Kabupaten Seluma, yang memperjuangkan nasib mereka melawan pertambangan pasir besi yang sudah menyusahkan perekonomian masyarakat setempat.
Buku ini ditulis berdasarkan fakta untuk membuka tabir pengtehauan dari pengalaman hidup kaum perempuan komunitas pesisir melawan korporasi global tambang pasir besi. Saya menulis buku ini supaya tidak ada sejarah yang disembunyikan, kata Titiek Kartika dalam diskusi yang menghadirkan mantan Rektor Unib Prof. Ir. Zainal Muktamar, M.Sc, Ph.D.
Dijelaskan Titiek, sebagai narasi etnografi, sebenarnya manuskrip ini belum benar-benar selesai. Peristiwa pergulatan perempuan mempertahankan lingkungan hidup mereka di lapangan masih terus berlangsung.
Maka saya harus jujur bahwa tulisan ini pasti memuat banyak kekurangan. Tulisan ini kadang tak mampu mengejar dinamika pergolakan sosial yang terjadi di dalam masyarakat melawan kekuatan modal besar itu, apalagi dalam membaca simbol-simbol yang tersembunyi yang mereka miliki, ujarnya.[hms1]