UNIVERSITAS BENGKULU

KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia terus mensosialisasikan pemberlakuan komunitas ASEAN 2015. Upaya sosialisasi yang dilakukan antara lain menggelar kuliah umum dan seminar yang bekerjasama dengan institusi perguruan tinggi, seperti yang digelar di gedung C Universitas Bengkulu, Senin (13/10/2014).

Kuliah umum yang diikuti ratusan mahasiswa itu menghadirkan dua pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Elisabeth Heri Budiastuti yang merupakan salah satu pejabat di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Prof. Lizar Alfansi yang merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc, disaksikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Widodo, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Mochamad Ridwan, Kepala UPT Kerjasama dan Layanan Luar Negeri Heri Dwi Putranto, Ph.D serta pejabat Unib lainnya.

Rektor menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan atas kerjasama antara UPT Kantor Kerjasama dan Layanan  Luar Negeri Unib dan Kementerian Luar Negeri RI ini.

Menurut Rektor, kegiatan semacam ini sangat penting, sebab pemberlakuan ASEAN Community sudah di depan mata. “Melalui kuliah umum ini, diharapkan terjadi transfer ilmu pengetahuan secara efektif, dan dapat menjadi wadah sosialisasi kebijakan, serta menjadi ajang untuk saling bertukar informasi, ide dan gagasan dalam rangka menghadapi komunitas ASEAN 2015,” ujar Dr. Ridwan.

Pejabat dari Kemenlu RI, Elisabeth Heri Budiastuti, pada kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada Universitas Bengkulu yang telah berpartisipasi dalam mensosialisasikan pemberlakuan Komunitas ASEAN 2015.

Dijelaskan, pendidikan merupakan salah satu elemen penting yang mendapat perhatian dalam sektor pembangunan manusia di ASEAN. Tujuan strategis dari peningkatan dan prioritas pendidikan adalah melalui pembentukan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society), peningkatan kesadaran ASEAN di kalangan pemuda, serta pembentukan identitas ASEAN berdasarkan persahabatan dan kerjasama.

Penegasan atas pentingnya sektor pendidikan dalam perwujudan Komunitas ASEAN 2015 diperkuat melalui penandatanganan Declaration on Strengthening Coorperation on Education to Achieve An ASEAN Caring and Sharing Community oleh para Kepala Negara dan Pemerintahan ASEAN di Thailand pada tanggal 24 Oktober 2009.

“Melalui kuliah umum ini, kami mengajak para mahasiswa Universitas Bengkulu untuk mencermati perkembangan kerjasama ASEAN dan mengambil kesempatan serta manfaat yang muncul dari proses integrasi yang berlangsung di kawasan Asia Tenggara,” papar Elisabeth.

Ditambahkannya, mahasiswa sebagai agent of change memiliki posisi yang penting dan sangat strategis dalam menyebarluaskan informasi terkait perkembangan ASEAN, khususnya bagi para generasi penerus bangsa.

“Pada tahun 2015, saat para generasi muda saat ini memasuki jenjang perguruan tinggi dan dunia kerja, kami berharap bahwa mereka sudah siap menyongsong kehadiran Komunitas ASEAN,” ucap Elisabeth.[hms1]

Skip to content