PULUHAN dosen muda Universitas Bengkulu dan dosen muda STIPER Curup – Rejang Lebong, mengikuti pelatihan PEKERTI ALIHE (Active Learning in Higher Education) angkatan ke-10, yang digelar Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Bengkulu tanggal 13 – 17 Oktober 2014.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Unib Bidang Sumber Daya, Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto yang sekaligus menjadi fasilitator dalam pelatihan itu. Dalam sambutannya Totok menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud implementasi statuta Unib yang bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran dan profesionalisme dosen.
Melalui pelatihan ini diharapkan para dosen mampu melaksanakan dan mengembangkan model pembelajaran aktif, mampu mengembangkan silabus pembelajaran aktif dan penilaian otentik, mampu memproduksi media pembelajaran berbasis ICT, mampu mengembangkan penilaian portofolio dan SAP mata kuliah yang diampu, serta melakukan persiapan simulasi pembelajaran.
Dijelaskan Totok, saat ini paradigma pembelajaran sudah berubah. Jika sebelumnya pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sudah jadi, yang tinggal dipindahkan (ditransfer) dari dosen ke mahasiswa, namun kini pengetahuan adalah hasil konstruksi (bentukan) atau hasil transformasi seseorang yang belajar.
Kemudian, yang dimaksud dengan belajar bukan hanya menerima pengetahuan (pasif – reseptif) tapi belajar adalah mencari dan mengkonstruksi (membentuk) pengetahuan aktif dengan cara spesifik.
Dan mengajar bukan lagi hanya menyampaikan pengetahuan (klasikal) dan menjalankan sebuah instruksi yang telah dirancang, akan tetapi berpartisipasi dengan mahasiswa dalam membentuk pengetahuan dan menjalankan berbagai strategi yang membantu mahasiswa untuk dapat belajar.
Paradigma pembelajaran di perguruan tinggi saat ini tidak lagi melaksanakan transfer of knowledge tetapi melakukan proses pembekalan method of inquiry seseorang yang berkompeten dalam berkarya di masyarakat.
“Saat ini bukan lagi bagaimana dosen mengajar dengan baik atau teacher center, tapi bagaimana mahasiswa bisa belajar dengan baik dan berkelanjutan (student centered learning) atas dorongan dan bimbingan dosen,” papar Totok Eka Suharto.
Ketua LPMPP Unib Prof. Drs. Safnil, MA, Ph.D menjelaskan, secara umum tujuan pelatihan pekerti berbasis ALIHE adalah meningkatkan kompetensi profesional dosen di perguruan tinggi dalam hal mengajar.
Setelah menyelesaikan program pelatihan pekerti ini, para dosen diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat perencanaan pembelajaran aktif di perguruan tinggi, khususnya untuk mata kuliah yang diampu. Kemudian para dosen mampu menggunakan berbagai strategi pembelajaran aktif, dan mampu menciptakan suasana dan lingkungan kelas yang dinamis yang mendukung efektifitas pembelajaran dan motivasi mahasiswa untuk menghasilkan dan menampilkan karya berkualitas.
Kemudian para dosen diharapkan memiliki kemampuan menilai secara efektif dan komprehensif berbagai kemajuan belajar mahasiswa dengan berbagai cara yang menggambarkan kemampuan otentik mahasiswa, dan menggunakan hasilnya bukan hanya untuk melaporkan kemajuan belajar mahasiswa, tetapi juga untuk menjelaskan cara menangani permasalahan belajar mahasiswa.
Pelaksanaan pelatihan PEKERTI ALIHE ini menggunakan metode workshop, real teaching, portofolio pembelajaran, pendekatan active learning dan menerapkan pembelajaran orang dewasa, yang memberi kesempatan kepada seluruh peserta belajar dan berlatih melalui pengalamannya, sehinggi tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan optimal.
Para pelatih/narasumber lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mengaktifkan seluruh peserta benar-benar mengalami sendiri pembelajaran aktif. Pelaksana pelatihan dilakukan oleh Tim Pengembang Pembelajaran Aktif yang telah memiliki sertifikat sangat kompeten secara nasional.
Kata Prof. Safnil, tahun 2014 ini pihaknya dua kali melaksanakan pelatihan ALIHE, dan pelatihan angkatan ke-10 yang sedang berlangsung ini adalah yang kedua. Rincian peserta yaitu dari Fakultas MIPA 9 orang, dari Fakultas Pertanian 7 orang, dari Fakultas Hukum 6 orang, Fakultas Teknik 6 orang, Fakultas KIP 6 orang, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 6 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2 orang, dan FISIP 2 orang, serta 3 orang dari STIPER Curup – Rejang Lebong.[hms1]