TIGA tahun terakhir, selain mencetak rekor MURI, program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Bengkulu juga berhasil mendatangkan para tokoh muda berprestasi level nasional dan internasional sebagai guest star untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru.
Kehadiran guest star hebat ini mendapat apresiasi dari pimpinan Unib dan disambut antusias oleh 4600-an mahasiswa baru yang memadati lantai dasar dan tribun Gedung Serba Guna (GSG) Unib, Selasa (6/8/2024).
Wakil Rektor III Unib Bidang Kemahasiswaan, Prof. Candra Irawan, S.H, M.Hum, mengaku sangat senang dan bangga, karena panitia PKKMB Unib mampu memberikan sajian istimewa kepada adik-adik mahasiswa baru, generasi muda Rafflesia.
“GSG Unib ini sungguh luar biasa. Kemarin kita kembali meraih 2 (dua) piagam rekor MURI dan hari ini kita kedatangan tamu istimewa untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru. Kami pimpinan Unib sangat mengapresiasi keberhasilan ini dan mengucapkan terimakasih kepada Panitia PKKMB dan BEM KBM Unib yang telah mensukseskan kegiatan ini,” ujar Prof. Candra saat mendampingi guest star memberikan motivasi kepada mahasiswa.
Dijelaskan Prof. Candra, pada PKKMB tahun 2022, panitia menghadirkan seorang presenter nasional yang juga founder dan CEO Narasi Tv, Mbak Najwa Shibab. Pada 2023, menghadirkan seorang content creator yang juga Chief Creative Officer (CCO) di PT. Narasi Media Pracaya, Jovial da Lopez. Dan pada PKKMB 2024 ini, panitia menghadirkan tokoh muda hebat, pengusaha sukses yang saat ini sebagai CEO Ruang Guru, Belva Devara.
“Mari kita berikan apresiasi dan applus untuk panitia dan kita semua,” ujar Prof. Candra Irawan, disambut gemuruh tepuk tangan oleh ribuan mahasiswa baru.
Dengan hadirnya para tokoh muda hebat ini, kata Prof. Candra, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa baru, sehingga nanti mampu menjadi mahasiswa berprestasi dan menjadi lulusan yang berkualitas.
Sementara itu, dalam acara talkshow yang dipandu Pengurus BEM KBM Unib, Ajip Tri Saputra, CEO Ruang Guru Belva Devara mengaku sangat senang bisa hadir memenuhi undangan Panitia PKKMB Unib untuk berbagi pengalaman, kisah sukses dan berbagai kiat menggapai cita-cita kepada mahasiswa baru Unib.
“Sungguh saya sangat senang bisa berdiri di hadapan ribuan mahasiswa baru Unib yang sedang mengikuti PKKMB hari kedua ini. Saya, Belva Devara, CEO Ruang Guru, siap berbagi pengalaman dengan Anda semuanya” ujar Belva ketika membuka salam perkenalan dengan ribuan Rafflesia Muda Unib.
Namun kata pemilik nama lengkap Adamas Belva Syah Devara ini, pada kesempatan ini dirinya tidak hanya ingin berbagi cerita tentang kesuksesan saja, tapi banyak pengalaman, lika liku perjuangan yang Ia hadapi sebelum meraih kesuksesan, juga akan diceritakan untuk menginspirasi dan menggugah semangat mahasiswa baru.
“Emang bisa dengan tanpa melakukan sesuatu tiba-tiba seseorang langsung sukses ? Ya enggak lah. Kesuksesan itu harus diperjuangkan, banyak proses yang dihadapi, serta lika-liku perjalanan dengan effort yang tinggi. Saya juga begitu, keberhasilan hari ini adalah berkat kerja keras dan perjuangan masa lampau,” ujar Belva Devara.
Kapan mulai berjuang ? Kata Belva, sebaiknya mulai sekarang dan jangan pernah menunda kesempatan, sebab kesempatan tidak datang dua kali.
“Dulu saya sama seperti adik-adik Maba ini. Ketika mulai kuliah, saya sangat gigih berjuang, belajar dan belajar serta mencari pengalaman sebanyak-banyaknya,” ucap Belva, seraya mengenang dan menceritakan beberapa kisah menarik yang pernah Ia alami saat mulai perjuangan di bangku kuliah.
Dikutif dari berbagai sumber, Belva Devara sendiri merupakan pria kelahiran 30 Mei 1990. Ia berhasil mendapatkan pengahargaan manajemen publik dan inovasi sosial di tahun 2015.
Belva Devara mampu mendapatkan gelar MBA-nya dalam waktu singkat, hanya satu tahun. Pada tahun 2014, ia langsung mendaftar di Harvard University jurusan Public Policy (kebijakan publik) dengan mendapatkan beasiswa penuh.
Tidak hanya mempelajari kebijakan publik, ia juga mengambil beberapa mata kuliah di fakultas lain seperti Harvard Law School, Harvard Graduate School of Education, dan Harvard Medical School.
Selain itu, ia juga sempat merasakan pengalaman belajar perencanaan tata kota di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dan Belva juga sempat terdaftar sebagai peneliti tamu di Ash Center for Democratic Governance and Innovation selama berkuliah di Harvard.
Usai menamatkan pendidikan, Belva bekerja sebagai konsultan untuk perusahaan ternama, McKinsey & Co. Di sana, ia menangani beragam klien yang datang dari berbagai bidang usaha seperti minyak dan gas, pendidikan, kesehatan masyarakat, barang konsumsi sampai telekomunikasi.
Tercatat, Belva bekerja selama dua tahun di McKinsey & Co. Hingga saat dirinya tengah menghadapi tes untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang pascasarjana, Belva sempat kesulitan mencari guru privat online yang sesuai dengan kebutuhannya. Saat itu, ia juga bersama sahabatnya yang bernama Iman Usman.
Dari pengalaman itu, mereka berdua menyadari betapa sulitnya hal tersebut. Dari sinilah, keduanya kemudian mendirikan Ruang Guru, yang kemudian menjadi sebuah terobosan dan menjadi perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan.
Profil Belva Devara menjadi salah satu yang dicari saat ini setelah acara Clash of Champions (CoC) yang diadakan oleh Ruangguru menjadi viral. Clash of Champions adalah sebuah program yang bertujuan mempertandingkan kecerdasan dari sejumlah mahasiwa.
Ruangguru sendiri merupakan platform yang didirikan pada April 2014 oleh Belva dan Iman Usman untuk membantu para pelajar menemukan berbagai pembimbing di dunia maya.
Di tahun 2017 lalu, Belva Devara juga terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda yang paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine.
Anak pertama dari 3 bersaudara, buah hati pasangan orang tua bernama Tri Harsono (ayah) dan Murni Hercahyani (ibu) ini sempat menjadi Staf Khusus Presiden, namun dirinya mundur setelah polemik dugaan konflik kepentingan dalam penunjukan Ruangguru sebagai salah satu mitra program Kartu Prakerja.
Dengan usia yang tegolong muda, banyak prestasi yang sudah diraih suami Sabrina Anggraini ini. Soal pekerjaan, dia saat ini masih memfokuskan diri pada perbaikan pendidikan di Indonesia, salah satunya melalui platform Ruang Guru.
Kepada mahasiswa baru dan mahasiswa aktif Unib lainnya, Belva Devara berharap, kehadirannya di GSG ini dapat berdampak positif, memberikan kemanfaatan terutama untuk memotivasi agar mahasiswa benar-benar gigih belajar dan gass poll berjuang untuk meraih prestasi dan kesuksesan di masa akan datang.
“Istilahnya, gass poll berjuang mulai sekarang. Jangan setelah nilai Anda anjlok di semester tiga atau empat nanti, baru berpikir untuk berjuang. Yakinlah itu sudah telat, dan itu artinya Anda telah menyia-siakan kesempatan,” ujar Belva.
Di Unib ini tambah Belva, sebagai universitas nomor satu di Provinsi Bengkulu dan sudah sama kelasnya dengan universitas-universitas ternama di Indonesia, tentu memiliki banyak SDM berkualitas, dan sejumlah fasilitas yang dapat menunjang prestasi mahasiswa.
“Segera cari, dapatkan, dan perjuangkan semaksimal mungkin setiap potensi peluang yang dapat menghantar Anda meraih prestasi gemilang. Ingat, mulailah dari sekarang, jangan menunggu lagi. Gass poll untuk meraih prestasi !” pungkas Belva Devara dengan penuh semangat. [Purna Herawan/Humas].