UNIVERSITAS BENGKULU

PADA Kamis, 12 September 2024, di Avenue Bengcoolen Mall, berlangsung acara “Bengkulu Job Fair 2024”. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Bengkulu (Unib) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, dengan tujuan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di wilayah tersebut.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, ketika membuka acara Bengkulu Job Fair 2024.(foto:ist/cdc)

Acara dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersya, M.A., beserta jajarannya.

Dalam laporannya, Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Dr. H. Syarifudin, M.Si., menjelaskan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Bengkulu saat ini mencapai 3,42%. Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya mengurangi angka pengangguran tersebut.

Job Fair ini kata Syarifudin telah menjadi agenda rutin Disnakertrans untuk mendukung penciptaan lapangan kerja. Pada acara tahun ini, 100 perusahaan berpartisipasi, menyediakan ribuan lowongan, dengan sektor perkebunan, perhotelan, dan ritel sebagai penyedia utama.

“Peluang ini juga didorong oleh proyek pembangunan pabrik CPO baru di Kabupaten Seluma, hotel internasional, dan pusat perbelanjaan “Camkoha Market” di Kota Bengkulu, yang membuka banyak lowongan untuk lulusan SMA/SMK hingga perguruan tinggi,” paparnya.

Ketua CDC Unib, Agung Trisusilo, menyampaikan sambutan mewakili Rektor Unib.(foto:ist/cdc).

Sambutan berikutnya disampaikan Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc yang diwakili oleh Kepala Career Development Center (CDC) Unib Agung Trisusilo, S.P., M.P.

Dia menegaskan bahwa Unib turut berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran di daerah, terutama di kalangan alumni. “Bengkulu Job Fair 2024 ini menjadi kesempatan besar bagi masyarakat Bengkulu untuk menemukan pekerjaan, dan bagi perusahaan untuk mendapatkan talenta terbaik dari wilayah ini,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Rohidin Mersyah dalam sambutannya menyoroti bahwa penyesuaian antara jumlah angkatan kerja dan ketersediaan lowongan masih menjadi tantangan besar. Ia mengimbau institusi pendidikan untuk membekali lulusannya dengan keterampilan tambahan (soft skills) agar mereka lebih siap memasuki dunia kerja.

Selain itu, ia mendorong generasi muda untuk lebih kreatif dalam melihat dan memanfaatkan peluang bisnis yang dapat menyerap tenaga kerja lokal.

Setelah sambutan, Gubernur secara resmi membuka acara “Bengkulu Job Fair 2024” dan meninjau stand perusahaan peserta.

Gubernur Bengkulu meninjau stand perusahaan yang membuka lowongan kerja.(ist/be-net).

Acara dilanjutkan dengan workshop bertema “Gen Z dan Kebutuhan Dunia Kerja”, yang menghadirkan narasumber seperti Benni Harjono, Direktur Utama Bank Bengkulu; Trisna Martina Dilova, Kepala HR PT. Bengkulu Distribusindo Raya; dan Sigit Aryprasetyo dari Pusat Pasar Kerja Kemnaker RI.

Dalam diskusi, Sigit menyampaikan bahwa Gen Z merupakan generasi yang unik, “Meskipun mental mereka cenderung rapuh, namun Gen Z sangat kreatif dan inovatif,” ujarnya.

Acara workshop yang membahas tentang G Z dan Kebutuhan Dunia Kerja.(foto:ist/cdc).

Benni Harjono dan Trisna Martina Dilova menambahkan bahwa meskipun Gen Z menantang dalam dunia kerja, mereka berpotensi besar, terutama di industri kreatif yang membutuhkan fleksibilitas dan tingkat stres yang lebih rendah.

Acara berlangsung sukses dengan ribuan pencari kerja yang hadir secara bertahap hingga acara berakhir pada pukul 17.00 WIB.

Salah satu peserta, Pahala, yang baru saja lulus wisuda, mengungkapkan, “Saya baru diwisuda kemarin, dan hari ini saya berharap bisa mendapatkan pekerjaan dari acara ini,” tuturnya. [Agung/Hms1].

Skip to content