UNIVERSITAS BENGKULU

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Bengkulu berkunjung ke Universitas Bengkulu (Unib) untuk berkoordinasi tentang Penguatan Ekosisten Riset dan Inovasi Daerah, Kamis (25/7/2024).

Wakil Rektor III Unib Prof. Candra Irawan ketika membuka acara dan Deputi BRIN Dr. Yopi ketika menyampaikan sambutan.(foto:hms1)

Dari BRIN tampak hadir Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Dr. Yopi, bersama Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah Dr. Sri Nuryanti, serta para periset BRIN di Provinsi Bengkulu.

Rapat koordinasi berlangsung di ruang rapat tiga gedung rektorat Unib, dibuka oleh Wakil Rektor III Unib Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum dan jalannya rapat dipimpin oleh Sekretaris Bidang Penelitian LPPM Unib Prof. Dr. Arono, S.Pd, M.Pd.

Dari Unib tampak hadir Dekan Fakultas Pertanian Dr. Indra Cahyadinata, S.P, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Kamaludin, S.E, MM, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Prof. Dr. Sal Primayudha, S.Si, M.Si, Dekan Fakultas Hukum Dr. M. Yamani, S.H, M.Hum, dan Dekan Fakultas Teknik Dr. Eng. Afdhal Kurniawan Mainil, S.T, MT, serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si.

Peserta diskusi dari BRIN dan dari Unib tampak antusias melakukan diskusi.(foto:hms1)

Diskusi ini juga dihadiri dan disambut antusias oleh para Dosen Peneliti Unib, antara lain tampak hadir Sekretaris Bidang Pengabdian LPPM Unib Dr. Rini Indriani, SE, M.Si. Ak, Kepala Pusat Studi Peranan Gender dan Keluarga Dra. Yayah Chanafiah, M.Hum, Kepala Pusat Layanan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Dr. Eng. Dedi Suryadi, ST, MT, dan Kepala Pusat Studi Mitigasi Bencana Prof. Dr. Drs. Mukhammad Farid, MS.

Kemudian, ada Kepala Pusat Studi Konservasi Keanekaragaman Hayati Prof. Dr. Aceng Ruyani, M.S, Kepala Pusat Studi Lingkungan dan Perhutanan Sosial Prof. Dr.  Ir. Agus Susatya, M.Sc, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pedesaan Prof. Dr. Ir. Yosi Fenita, MP, Kepala Pusat Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir Dr. Ir. Deddy Bakhtiar, M.Si, Kepala Pusat Pengembangan Inovasi dan Kawasan Sains dan Teknologi Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc,  dan Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial Prof. Dr. Ir. Bambang Sulistyo, M.Si, serta Peneliti Aksara Kuno Prof. Sarwit Sarwono.

Sekretaris LPPM Unib Prof. Arono memandu jalannya diskusi dan Dr. Yopi melakukan paparan.(hms1)

Dalam sambutannya, Prof. Candra Irawan mewakili pimpinan Unib, menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan koordinasi yang dilakukan BRIN dan BAPPEDA Provinsi Bengkulu ini.

“Sebagai universitas yang memiliki banyak sumberdaya manusia peneliti dengan beragam latar belakang bidang keilmuan, kami siap mendukung program penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah di Provinsi Bengkulu,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN Dr. Yopi menyampaikan, BRIN dengan paradigma dan kebijakan baru sesuai dengan PERPRES No. 78 Tahun 2022 tentang BRIN, memiliki tugas dan fungsi untuk mendukung kebijakan pembangunan yang dilakukan Kementerian dan Lembaga termasuk Pemerintah Daerah dengan berbasis bukti atau sains. BRIN juga mendukung dan memfasilitasi penguatan ekosistem riset dan inovasi nasional baik sebagai funding maupun executing agency.

Peneliti Unib Prof. M. Farid dan Prof. Sarwit Sarwono ketika menyampaikan ide dan gagasan.(foto:hms1)

“BRIN sekarang open platform, sebagai pengukit ekosistem riset dan inovasi. Kami memfasilitasi mitra, merangsang munculnya innopreneur dari keterlibatan dalam proses penelitian, baik penelitian bidang sains murni maupun masalah industri dan lain-lain,” ungkap Dr. Yopi.

Dari diskusi dan koordinasi ini kata Dr. Yopi, ada satu point utama yang dapat disimpulkan, yaitu bahwa peluang terbentuknya suatu pusat kolaborasi riset dan inovasi terbuka sangat lebar. Sebab di perguruan tinggi termasuk di Unib, memiliki banyak sekali periset berkualitas yang siap berkolaborasi dengan dunia industri dan pemerintah daerah.

“Itu harapan kami, agar kita dapat berkolaborasi untuk memperkuat riet dan inovasi daerah. Kami siap memfasilitasi,” papar Dr. Yopi.

Hal ini tambahnya, sudah disampaikan kepada Gubernur Bengkulu dan beliau sangat mendukung pembentukan wadah atau pusat kolaborasi riset dan inovasi di daerah ini.

“Melalui pusat kolaborasi riset, diharapkan muncul minimal satu usulan riset yang sangat mumpuni dengan mengangkat ciri khas dan keunggulan daerah Provinsi Bengkulu,” pungkasnya. [Purna Herawan/Humas].

Foto bersama Deputi dan Direktur dari BRIN dengan pimpinan Unib dan para Peneliti.(foto:hms1)
Skip to content