Universitas Bengkulu (Unib) yang berdiri pada 24 April 1982, memperingati hari jadinya ke-43 tahun dengan menggelar Rapat Paripurna Terbuka Senat Universitas, Kamis pagi (24/4/2025), di Gedung Serba Guna (GSG) Unib. Acara puncak Dies Natalis ini diwarnai dengan orasi ilmiah oleh dua alumni unggulan yang kini telah menjadi tokoh nasional dan akademisi terkemuka di bidangnya.


Orasi pertama disampaikan oleh H. Yandri Susanto, S.Pt, M.Pd, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Unib. Karena kendala teknis penerbangan, Ia tertunda datang ke Unib dan terpaksa menyampaikan orasi secara virtual melalui video rekaman dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Unib TV.
Yandri Susanto sendiri merupakan putra Bengkulu yang lahir di Desa Palak Siring, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan 7 November 1974. Ia menempuh pendidikan dari tingkat SD hingga SMA di Manna, Bengkulu Selatan, dan meraih gelar S1/Sarjana Peternakan (S.Pt) di Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Unib). Sehingga baginya, hadir di Unib ini sama seperti “pulang kampung.”



Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, H. Yandri Susanto, ketika menyampaikan orasi ilmiah di puncak acara dies natalis ke-43 Unib. (foto:hms1/ist)
Dalam orasinya, Menteri Yandri menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada almamater Universitas Bengkulu. Ia juga memaparkan berbagai program strategis di kementeriannya yang selaras dengan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
“Saya mengajak seluruh civitas akademika, terutama para sarjana muda Unib, untuk terlibat aktif membangun desa demi Indonesia yang lebih maju merata dan sejahtera. Selamat dies natalis ke-43 Unib dan Insyaallah Saya akan hadir di acara homecoming Unib pada hari Sabtu,” ujar Yandri.



Pakar Entomologi Unib, Prof. Agustin Zarkani ketika menyampaikan orasi di hadapan rapat senat Unib.(foto:hms1)
Orasi ilmiah kedua disampaikan oleh Prof. Agustin Zarkani, S.P, M.Si, Ph.D, Guru Besar di Bidang Hama Tanaman (Entomologi). Ia merupakan alumni Unib, kelahiran Dermayu–Seluma, Provinsi Bengkulu pada Agustus 1980, yang kini menjadi dosen dan Guru Besar termuda di Jurusan Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Unib.
Dalam orasinya berjudul “Pesona Kutu Putih Bengkulu untuk Indonesia dan Dunia”, Prof. Agustin mengungkapkan penemuan lima spesies baru kutu putih (Hemiptera: Pseudococcidae) yang berasal dari wilayah Bengkulu. Penemuan ini tidak hanya memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, tetapi juga mengharumkan nama Bengkulu di tingkat internasional.
Prof. Agustin mengajak semua mahasiswa dan dosen untuk terus mengembangkan penelitian tentang “kutu putih” dan pengembangan ilmu pengetahuan bidang lainnya yang potensinya sangat besar di Provinsi Bengkulu.
“Mari kita tingkatkan kreatifitas dan inovasi yang berdampak untuk menjadikan Universitas Bengkulu sebagai universitas terkemuka di dunia. Teruslah tumbuh tradisi kebaikan di Kampus Biru Universitas Bengkulu,” ungkap Prof. Agustin.



Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri ketika menyampaikan sambutan di puncak acara dies natalis ke-43.(hms1)
Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua Senat Unib, Prof. Dr. Safnil, MA, dan dihadiri oleh Rektor Dr. Retno Agustina Ekaputri, para Wakil Rektor, Dekan, Guru Besar, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan dari Forkopimda dan mitra institusi.
Rektor Unib, Dr. Retno Agustina Ekaputri, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada kedua alumni yang telah berbagi ilmu dan inspirasi. “Keduanya adalah representasi keberhasilan Unib dalam mencetak lulusan unggulan. Kami berharap semakin banyak alumni yang mampu berkiprah di kancah nasional dan global,” ujar Rektor Retno.



Wakil Rektor IV Unib sebagai Ketua Panitia Dies Natalis ke-43 ketika menyampaikan sambutan dan tampak para dosen, karyawan dan mahasiswa Unib sangat antusias mengikuti orasi ilmiah.(foto:hms1)
“Homecoming: Merajut Kenangan, Membangun Masa Depan”
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unib, Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si, sebagai Ketua Panitia Dies Natalis ke-43 Unib, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Dies Natalis telah dilaksanakan sejak Februari dengan tema “Homecoming: Merajut Kenangan, Membangun Masa Depan.”
“Berbagai kegiatan telah sukses kita laksanakan dan berbagai kegiatan tersebut dirancang untuk memperkuat ikatan antara alumni dan kampus, serta meneguhkan peran Unib dalam menghadapi tantangan global melalui penguatan budaya akademik,” jelas Prof. Irfan.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-43, Unib akan menggelar acara Homecoming Alumni pada Sabtu, 26 April 2025, bertempat di lapangan Gedung Rektorat. Acara ini menjadi momentum reuni, refleksi, dan sinergi untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama Unib. “Mari kita hadir bersama dengan penuh kebanggaan dan sukacita menyambut Dies Natalis Unib yang ke-43,” ajaknya. [Purna Herawan | Humas].



Rektor dan para pimpinan Unib lainnya foto bersama usai orasi ilmiah dalam rangka dies natalis ke-43.(hms1)