UNIVERSITAS BENGKULU

STAF Khusus Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Dr. KH. Abdul Wahid Maktub, berkunjung ke Universitas Bengkulu dan menjadi narasumber dalam diskusi bersama pimpinan UNIB di ruang rapat tiga gedung rektorat, Jumat (7/4/2017).

Diskusi yang berlangsung kurang lebih dua jam ini mengusung tema “Motivasi Globalisasi Perguruan Tinggi”. Tema tersebut sejalan dengan visi Universitas Bengkulu yaitu sebagai World Class University pada tahun 2025.

Forum ini dipandu langsung oleh Rektor UNIB, Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc dan dihadiri para unsur pimpinan, antara lain para Wakil Rektor mulai dari Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Dwinardi Apriyanto, Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Dr. rer.nat. Totok Eka Suharto, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Mochamad Ridwan, MP, dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Ir. Widodo.

Kemudian hadir pula Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. Ir. Alnofri, Kepala Biro PPK Dra. Proklampiati, MM, Dekan Fakultas Hukum Prof. Dr. Herawan Sauni, M.Hum, Dekan Fakultas Teknik Dr. Boko Susilo, Dekan FISIP Dr. Hasan Pribadi, MA, Kepala UPT Bahasa Syahrial, Ph.D, Ketua UPT Kerjasama dan Layanan Internasional Guswarni Anwar, Ph.D, dan undangan lainnya.

Pada diskusi itu Dr. Abdul Wahid Maktub yang akrab disapa Gus Wahid, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan visi perguruan tinggi berkelas dunia harus dimulai dari sikap internal. Hal ini terkait dengan bagaimana semua stakeholder  untuk sama-sama memiliki pandangan ke depan, sikap mental dan mindset serta paradigma dalam menghadapi era globalisasi.

“Era globalisasi yang ditandai kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan digitalisasi tidak bisa dihindari. Justru hal ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dan dijadikan peluang bagi perkembangan dunia pendidikan tinggi ke depan. Di samping itu, agar tidak ketinggalan kita harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Mantan Duta Besar RI untuk Qatar ini juga menjelaskan, untuk menerobos dan meningkatkan eksistensi pergaulan internasional tentu harus menjalin relasi, networking dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi di negara lain. Dan mulailah dengan terlebih dulu kita membuka diri, serta selalu berinovasi agar negara lain tertarik dan mau menjalin kerjasama dengan kita.

“Diawali dengan visi yang besar, lalu visi itu dirasakan dan dilaksanakan bersama-sama, lalu peningkatan kualitas SDM, peningkatan standar mutu layanan dan mutu lulusan, perubahan paradigma pembelajaran dari hal-hal konvensional menuju globalisasi. Kemudian, lakukan berbagai invoasi, membuka diri dan siap berkompromi dengan semua situasi dan keadaan. Ketika semua ini mampu dilaksanakan, maka akan tercipta daya saing yang menjadi kebutuhan dan daya tarik dalam membangun networking baik level nasional maupun internasional,” demikian Gus Wahid.

Sebelumnya, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi mengungkapkan, saat ini berbagai upaya terus digalakan dalam rangka mewujudkan visi besar institusi. Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri baik melalui pertukaran mahasiswa dan dosen, kerjasama research dan pengabdian kepada masyarakat terus dilakukan bahkan sudah menjadi agenda rutin.

Termasuk berkiprah pada jaringan perguruan tinggi internasional terutama lingkup Asia, saat ini UNIB kian menunjukan eksistensinya, dan baru-baru ini Rektor UNIB dipercaya sebagai President Regional Network on Poverty Eradication (RENPER).

“Namun demikian, untuk menerobos pergaulan internasional yang lebih luas lagi, tentu masih banyak persoalan yang dihadapi. Persoalan mendasar adalah bagaimana meningkatkan daya saing. Ini yang menjadi fokus UNIB ke depan,” ujarnya.

Rektor sangat berterimakasih kepada Dr. KH. Abdul Wahib Maktub yang telah menyempatkan diri berkunjung ke UNIB dan semoga melalui forum diskusi ini mampu memberikan motivasi, saling berbagi pengalaman, serta wadah penyampaian aspirasi dalam upaya memajukan UNIB ke depan.

“Kita tahu Gus Wahid merupakan sosok hebat terutama dalam hal berdiplomasi. Semoga kehadirannya di UNIB bisa memberikan pencerahan dan keberkahan bagi institusi dan bagi kita semua,” ujar Dr. Ridwan Nurazi. [Penulis : Purna Herawan. Foto : Ngamarudin]

Skip to content