KERJASAMA UNIB dengan Universiti Utara Malaysia (UUM) yang disepakati dalam Memorandum of Understanding (MoU) beberapa bulan lalu, kini mulai diimplementasikan. Pusat Pengkajian Teknologi Multimedia dan Komunikasi UUM mengirimkan dua mahasiswanya untuk belajar bersama ke Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIB hingga tanggal 23 Februari 2020.
Kedua mahasiswa UUM tersebut adalah Zahin Izhar Bin Azahir dan Mohamad Halish Syakeer Bin Mohd Hashim. Mereka mulai melaksanakan Program Short Term Study of Intercultural Communication di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNIB sejak 10 Februari lalu.
Tiba di UNIB, kedua mahasiswa UUM disambut ramah dan penuh rasa kekeluargaan oleh Dekan FISIP UNIB Dr. Drs. Achmad Aminudin, M.Si didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Drs. Suparman, M.Si, para dosen dan staf, para mahasiswa Jurusan Komunikasi, serta difasilitasi oleh Ketua UPT Kerjasama dan Layanan Internasional UNIB Dr. Yansen.
Rektor UNIB Prof. Ridwan Nurazi melalui Ketua UPT KSLI Dr. Yansen mengatakan, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk upaya peningkatan sinergisitas pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas mahasiswa bertaraf internasional yang mulai digenjarkan oleh fakultas di UNIB.
“Setelah kita melakukan MoU dengan sejumlah universitas di luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara, kini mulai ada implementasinya di tingkat fakultas. Upaya ini akan terus dilakukan tidak hanya di FISIP tapi juga fakultas lainnya, sehingga ke depan program internasionalisasi dan world class university dapat diwujudkan,” ujar Dr. Yansen.
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNIB, Dr. Lisa Adhrianti menjelaskan, selama mengikuti Program Short Term Study of Intercultural Communication, kedua mahasiswa UUM ini akan melakukan serangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNIB.
Kegiatan yang sudah dipersiapkan antara lain kuliah bersama dan berdiskusi tentang Penelusuran ikatan masyarakat Melayu di Malaysia dan Sumatera khususnya Bengkulu, memperlajari Traktat London dan dampak pemisahan masyarakat Melayu Indonesia (Bengkulu) dengan Malaysia, saling memperkenalkan budaya Melayu Malaysia dan Melayu Bengkulu, Mengenal Bahasa Bengkulu dan Kedekatannya dengan Melayu Malaysia, serta mempelajari sekilas sejarah dan budaya Bengkulu.
Selain itu, kedua mahasiswa UUM ini juga diperkenalkan dengan Tabut sebagai salah satu ikon budaya Bengkulu, diperkenalkan dengan kerajinan khas, batik besurek, dan alat musik tradisional Bengkulu, serta melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata di Bengkulu baik wisata alam, wisata pantai, maupun wisata tempat-tempat bersejarah. Pada setiap kunjungan ke objek wisata dan budaya ini, kedua mahasiswa melakukan praktek fotografi dan videografi yang nantinya akan dijadikan bahan pembuatan laporan kegiatan.
“Dengan kegiatan ini, selain meningkatkan atmosfer akademik, juga diharapkan berkontribusi pada sektor promosi kebudayaan dan pariwisata Bengkulu ke luar negeri. Sebab, pasca kegiatan ini nanti kedua mahasiswa akan melakukan presentasi dengan dosen dan mahasiswa lain di kampusnya,” sampai Dr. Lisa yang sangat antusias dan mengapresiasi program ini.[Hms1/KSLI].