Universitas Bengkulu (Unib) menjadi tuan rumah program edukasi “Siap Nikah dan Keluarga Muda Berdaya Goes to Campus” yang diselenggarakan di Gedung Layanan Terpadu (GLT) pada Senin, 14 Oktober 2024.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pemerintah daerah, dan perguruan tinggi, bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya persiapan pernikahan dan membangun keluarga yang berkualitas.
Acara yang diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Unib ini dihadiri Andi Susanto, S.STP, M.Sc (Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Kemenpora RI), Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Edi Setiawan, Kepala BKKBN Perwakilan Bengkulu Zamhari, S.H, M.Hum, Kepala Dispora Provinsi Bengkulu Eka Joni Ikhwan, serta Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unib Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Unib Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si. Acara dibuka oleh Penjabat (Pj) Walikota Bengkulu Ir. Arif Gunadi, M.Si.
Selain itu, acara juga semakin meriah dengan kehadiran Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti, S.E, M.T yang turut menyampaikan materi penting mengenai pernikahan dan pembangunan keluarga.
Nopian Andusti, yang juga alumni Unib dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu ini, menyampaikan bahwa persiapan pernikahan harus mencakup dimensi fisik, mental, finansial, serta sosial agar dapat mewujudkan keluarga yang sehat dan berdaya.
Wakil Rektor III, Prof. Candra Irawan, menegaskan bahwa Unib terus berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan kewirausahaan serta kesiapan menghadapi tantangan masa depan, termasuk kesiapan berkeluarga. Ia menyebut bahwa kegiatan ini relevan dengan program-program yang dilaksanakan oleh Kemenpora dan BKKBN.
Sementara itu, Pj. Walikota Bengkulu Ir. Arif Gunadi mengapresiasi program ini sebagai bagian dari upaya penurunan angka stunting di Bengkulu. “Program ini relevan dengan upaya penurunan angka stunting yang berhasil kami capai, dari 22 persen menjadi 12,9 persen,” ujar Arif Gunadi.
Dalam paparannya, Nopian Andusti juga menekankan pentingnya kesiapan yang matang sebelum menikah untuk mencegah masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dan stunting. Ia menyarankan agar calon pengantin melampirkan sertifikat elektronik siap nikah dan hamil (elsimil) sebagai salah satu syarat dalam proses pernikahan.
Acara ini diakhiri dengan berbagai sesi informasi dan diskusi yang melibatkan pembicara lainnya, seperti Valencia Fabian yang membahas Perencanaan Keuangan Keluarga, serta Dana Zumrotus Sa’adah, M.Psi dan Wendri Surya Pratama, M.Psi yang membahas Psikologi Perkawinan dan Pengasuhan Berkualitas.[Purna Herawan/Humas].