Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bengkulu (FH Unib). Para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Moot Court FH Unib, diwakili oleh Perhimpunan Mahasiswa Peradilan Semu (PARADISE), berhasil meraih Juara II dalam National Moot Court Competition Piala Bergilir Rudyono Darsono 2024.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 (UTA 45) Jakarta pada 10–11 September 2024, dengan tema “Penegakan Hukum Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.”
Pada babak final, Tim Moot Court FH Unib berhadapan dengan delegasi dari Universitas Khairun, Universitas 17 Agustus 1945, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tim yang dipimpin oleh Ikbar Fadhilah G ini terdiri dari anggota Azohra Qori’ah, Biatila Elsa DR, Eka Bintang Pramana, Remonic Elisabeth Sitanggang, Oktavia Rahmadani Puteri, M. Alfarrel Zuhri Putra, Rizki Ayu Rahmadhani, Chintya Bella, Adi Maruli Siregar, Septi Emiliyah, Royki Setiawan, dan Ano Dwi Wijaya.
Mereka didampingi oleh Ketua Umum PARADISE, Raza Syah Pahlevi, Ketua Bidang PPSDM, Muhammad Ilham Reja Alfaroq, serta Sekretaris Bidang, Radhwa Farah Azizah. Tim ini juga dibimbing oleh dosen Ilham Kurniawan Ardi, S.H., M.H.
Penghargaan Juara II diserahkan kepada pimpinan Fakultas Hukum pada Selasa, 17 September 2024. Dekan Fakultas Hukum, Dr. Yamani, S.H., M.Hum, didampingi oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Antory Royan Adyan, S.H., M.Hum, menerima piala tersebut.
“Atas kerja keras, semangat, dan kegigihan para peserta serta pengurus PARADISE, alhamdulillah, Tim Moot Court FH Unib berhasil meraih Juara II. Tidak hanya itu, Chintya Bella juga dianugerahi Kategori Penasehat Hukum Terbaik,” ujar dosen pembimbing Ilham Kurniawan Ardi.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi harapan besar bagi penegakan hukum di masa depan.
Dekan FH UNIB, Dr. Yamani, turut menyambut baik pencapaian tersebut. “Alhamdulillah, Fakultas Hukum sangat bangga dengan prestasi ini. Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang akan menerima Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), yang akan menambah nilai lebih pada curriculum vitae mereka, bukan hanya sekadar ijazah, tetapi juga pengalaman berkompetisi di tingkat nasional,” ungkapnya. [Andrian/Purna Herawan/Humas].