UNTUK memberikan pengkayaan ilmu pengetahuan, menambah asupan informasi kepada para mahasiswa dan dosen tentang perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang komunikasi pembangunan di era digitital, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIB menggelar Konferensi Internasional Komunikasi Pembangunan, di Hotel Mercure, Kota Bengkulu, Selasa (18/10/2022).
Konferensi internasional pertama atau The 1st International Conference on Development Communication (ICDC) ini terselenggara dengan baik berkat kerja keras dan kekompakan panitia penyelenggara yang diprakarsai mahasiswa dan dosen Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, S1 Jurnalistik dan Magister (S2) Ilmu Komunikasi FISIP UNIB.
Kesuksesan penyelenggaraan ICDC ini mendapat apresiasi dari Rektor UNIB dan Gubernur Bengkulu. Bahkan dalam sambutannya, Rektor dan Gubernur berharap ICDC ini dapat diselenggarakan setiap tahun serta menjadi budaya akademik di FISIP UNIB dalam upaya meningkatkan academic atmosfer, internasionalisasi perguruan tinggi, serta meningkatkan citra Bengkulu pada masyarakat luar negeri sebab daerah ini memiliki berbagai potensi yang layak untuk dikembangkan.
“Kegiatan ini sejalan dengan visi internasionalisasi perguruan tinggi yang terus kita kembangkan. Selain untuk menjalin silahturahmi dan kerjasama antar mahasiswa dan antar dosen dari berbagai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, kegiatan ini juga dapat mendorong peningkatan academic atmosfer yang memberikan pengkayaan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa,” ujar Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, ketika membuka acara.
Ke depan kata Rektor, seminar nasional maupun konferensi internasional seperti ICDC yang dilakukan FISIP ini harus digencarkan oleh seluruh program studi di UNIB. Sebab, melalui kegiatan ini mahasiswa dan dosen semakin cepat dan mudah memahami berbagai perkembangan informasi yang begitu pesat sebagai dampak era digital, terutama menyangkut informasi yang relevan dengan bidang keilmuannya.
“Kegiatan ICDC ini sangat bagus dan patut mendapat apresiasi oleh semua pihak. Ke depan diharapkan semakin ditingkatkan dan menginspirasi program studi lainnya,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya mengucapkan terimakasih kepada para narasumber dari berbagai negara yang telah menyempatkan diri terlibat dalam kegiatan ini.
Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA melalui sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Bengkulu Moh. Redhwan Arif, S.Sos, MPH dalam sambutannya menilai kegiatan ICDC FISIP UNIB merupakan salah satu kontribusi perguruan tinggi dalam membangun citra positif daerah pada kancah nasional dan internasional.
“Perguruan tinggi tidak hanya menciptakan sumber daya handal, tapi ikut berperan membangun citra positif dan memperkenalkan berbagai potensi daerah kepada masyarakat luar provinsi maupun luar negeri. Melalui kegiatan ICDC ini, tidak hanya membahas perkembangan lalu lintas informasi di era digital, tapi bagaimana perkembangan pesat bidang teknologi informasi mampu meningkatkan pembangunan yang akan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua Panitia 1st ICDC FISIP UNIB, Dr. Alfarabi, S.Sos, MA menjelaskan, kegiatan ini merupakan kali pertama program studi ilmu komunikasi (S1 Ilmu Komunikasi, S1 Jurnalistik dan S2 Komunikasi) menyelenggarakan seminar bertaraf internasional. Sebab, selama ini hanya seminar-seminar dan kuliah umum yang berskala nasional.
“Sekarang kita mencoba menggelar seminar bertaraf internasional dengan menghadirkan akademisi dan praktisi dari luar negeri yang fokusnya pada komunikasi pembangunan. Para narasumber berasal dari negara-negara yang memiliki kesamaan kultur, sehingga topik bahasan lebih mudah dipahami bersama dalam rangka memberikan pengkayaan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa dan dosen,” ujarnya.
Dijelaskan pria yang akrab disapa Abai dan saat ini menjabat sebagai Kepala UPT Perpusatkaan UNIB, tema yang diangkat pada ICDC 2022 adalah “Prospect of Communication for Development in the Digital Era.” Tema ini sangat relevan dengan kondisi kekinian dan dibahas bersama oleh para expert dari empat negara yang menjadi narasumber.
Keempat narasumber tersebut adalah Dr. Azhar Khasim dari Malaysia, Prof. Atish Prashar dari India, Sakiroh Yaena Benharoon dari Thailand dan Wahyu Widiatuti, M.Sc dari Indonesia (FISIP UNIB). “Kehadiran empat narasumber ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan bagi dosen dan mahasiswa FISIP UNIB serta peserta seminar dari perguruan tinggi dan institusi lainnya,” ujar Dr. Alfarabi, seraya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan mensukseskan kegiatan ini.
Pantauan Tim Humas UNIB, pembukaan 1st ICDC FISIP UNIB sedikit berbeda dari biasanya. Usai penabuhan dol, alat musik tradisional Bengkulu, secara simbolis oleh Rektor dan Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu didampingi para narasumber dan panitia, tiba-tiba Pewara memanggil para artis lokal Bengkulu untuk menyanyikan lagu-lagu daerah di hadapan peserta seminar.
Namun, bukannya artis lokal yang tampil, tapi para dosen dan pengelola program studi S1 Ilmu Komunikasi, S1 Ilmu Jurnalistik dan Magister Ilmu Komunikasi yang serentak menyanyikan beberapa lagu daerah Bengkulu seraya berjoget ala-ala joget India. Pemandangan ini sontak disambut riuh tepuk tangan oleh peserta seminar. Bahkan Rektor dan para narasumber dari luar negeri dan tamu di meja VIP spontan mengangkat gadgetnya untuk merekam moment tersebut, lalu diajak juga berjoget bersama. Hmmm…semoga viral ya !
Pada seminar dan diskusi, Prof. Atish memaparkan materi tentang “Deconstructing Development Myths in The Digital Era Through Communication.” Kemudian, Dr. Sakiroh mengupas tentang “Communication in Community-Based Tourism In Digital Era,” dan Dr. Azahar Kasim mengangkat tema “Narrative Journalism and Digital Information in Digital Era.” Sedangkan Dosen FISIP UNIB, Wahyu Widiastuti, M.Sc membahas tema “Mapping the Efficacy of Social Media in Political Communication : Challenges and Prospects In Digital Era.”[Penulis : Purna Herawan/Humas].