UNIVERSITAS BENGKULU

GUBERNUR Ridwan Mukti mengatakan, peretasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu bukanlah terletak pada pemerintah daerah saja, melainkan harus lebih banyak melibatkan stakeholders lain yang memiliki kapasitas termasuk perguruan tinggi di daerah ini.

12472332_828233157286457_5258674879650769420_n

“Upaya meretas kemiskinan, mewujudkan Bengkulu yang lebih baik dan berdaya saing, tidak akan berhasil dengan baik apabila dilakukan hanya oleh pemerintah daerah. Dibutuhkan peran serta perguruan tinggi untuk bersama-sama dan bersinergi membangun daerah ini,” ujar Ridwan Mukti ketika memberikan kuliah umum bertajuk “Strategi Peretasan Kemiskinan” di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB, Senin (11/4/2016).

Dijelaskan gubernur, dirinya sangat menyadari bahwa sumberdaya manusia yang mumpuni memang adanya di perguruan tinggi. Namun demikian, gubernur berharap bahwa Perguruan Tinggi bukanlah lembaga yang elitis dan sosok menara gading, melainkan harus menunjukkan kiprah membuminya.

“Mari kita bersama-sama membangun daerah ini. Sebab keberhasilan itu ada di pundak kita semua,” imbau gubernur.

12985362_828238940619212_1216661562422829387_n

Ridwan Mukti juga menjelaskan, dirinya termasuk orang yang mempercayai kajian-kajian ilmiah sebagai basis bagi perumusan kebijakan. Dia menilai Universitas Bengkulu sudah memiliki sumberdaya manusia dan fisik yang memadai untuk berperan dalam pembangunan daerah.

“Saya yakin, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) UNIB sudah memiliki data base yang terkait dengan potensi sumberdaya Bengkulu yang dapat dikembangkan,” ujar dia.

 “Oleh karena itu, hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan jangan sampai menjadi dokumen mati yang hanya diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dosen itu sendiri, tetapi dapat dijadikan sebagai basis kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah daerah,” papar Ridwan Mukti.

IMG_4950

Seperti apa sinergi pemerintah daerah dan UNIB ke depan ? Gubernur berharap sinergisitas tersebut dapat terbangun dengan baik dalam upaya pembangunan kemaritiman, yakni menyangkut upaya menciptakan sumber daya handal optimalisasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat di sektor kelautan, mengingat saat ini UNIB sudah memiliki program studi kelautan.

Berikutnya, sinergisitas di bidang kesehatan. Di satu sisi UNIB sudah memiliki Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang akan menghasilkan lulusan siap pakai. Di lain pihak, pemerintah daerah masih sangat membutuhkan tenaga dokter yang mampu melayani di setiap segmen masyarakat.

“Di sektor kesehatan, mari kita sama-sama mewujudkan cita-cita Bengkulu Sehat. Tugas ke depan antara lain, bagaimana meningkatkan status Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus dari tipe B ke tipe A. Kemudian rumah sakit  di daerah kabupaten juga dapat ditingkatkan dan akses pelyanan kesehatan semakin mudah dan murah dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat,” papar gubernur.

Kemudian sinergisitas di bidang pendidikan. Ini erat kaitan dengan mewujudkan cita-cita “Bengkulu Cerdas”. Kebijakan pendidikan ini sebenarnya juga diarahkan pada peningkatan Angka Partisipasi Murni (APK) yang saat ini relatif masih rendah.

Selain itu, UNIB diharapkan dapat berperan dalam peningkatan kualitas guru di setiap jenjangnya. Ini menjadi persoalan tersendiri mengingat persaingan global semakin ketat, sementara kita masih tertinggal beberapa langkah di belakang dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.

Sinergi di bidang pemberdayaan ekonomi rakyat. Ini erat kaitan dengan cita-cita gubernur menjadikan “Bengkulu Mapan” sekaligus mengurangi tingkat kemiskinan. Gubernur berharap sumberdaya manusia di UNIB dapat berkontribusi dalam penelitian sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak sehingga menjadi landasan kebijakan pemerintah daerah ke depan.

Dan gubernur berharap ke depan pemerintah daerah dan UNIB harus bersinergi dalam penelitian. “UNIB dan perguruan tinggi lain di daerah ini merupakan pusat rasionalisasi. Dengan bersinergi dengan UNIB, maka kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah selalu didahului oleh produk-produk kajian yang integrative dan dapat dipertanggungjawabkan,” demikian Ridwan Mukti.

Sementara itu, Rektor UNIB, Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc menyambut baik paparan gubernur tentang upaya pemerintah melakukan peretasan kemiskinan ke depan. Rektor juga mengaku siap kapan saja untuk bersinergi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam rangka memajukan Provinsi Bengkulu.

“Kita menyambut baik sinergitas yang diinginkan gubernur dalam rangka memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi kemajuan daerah,” ujar Ridwan Nurazi.

Pantauan tim Humas, selain mendengarkan paparan arah kebijakan gubernur dalam bentuk kuliah umum, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dengan UNIB.

Kemudian dilakukan paparan tentang RENPER oleh Ketua RENPER UNIB Prof. Zainal Muktamar sekaligus peluncuran Jurnal Internasional RENPER yang dipusatkan di kampus Universitas Bengkulu.

Kegiatan ini juga dihadiri para rektor dan pimpinan perguruan tinggi lain se Bengkulu, Kapolda Bengkulu Brigjen. Pol. M. Ghufron, Danrem 041 Gamas Kol. Inf. Fajar Budiman, Kejati Bengkulu Ali Mukartiono, para kepala dinas dan badan selingkung Pemprov Bengkulu, para guru besar, dosen, dan ratusan mahasiswa.[humas1]

Skip to content