Kampus Unib Rumah Aman Bagi Kura-kura

PROGAM Studi Pascasarjana Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu, Jumat (7/11/2014), kembali melepas puluhan ekor kura-kura ke kolam di lingkungan kampus. Kali ini, pelepasan dilakukan di kolam samping Gedung Bersama I.

Pelepasan kura-kura secara simbolis dilakukan oleh Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc diikuti Dekan FKIP Prof. Rambat Nursasongko, para dosen dan puluhan mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan IPA.

Prosesi pelepasan kura-kura dimulai dari pembukaan selubung merk/tanda pelepasan dan pemotongan tumpeng oleh Rektor, kemudian satu persatu kura-kura dilepas di pinggir kolam. Puluhan kura-kura yang dilepas itu adalah spisies Coura Amboinensis yang merupakan sumbangan dari para mahasiswa dan masyarakat.

Ketua Program Studi S2 Pendidikan IPA, Dr. Aceng Ruyani, menjelaskan pelepasan kura-kura hari ini merupakan program lanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksanakan tahun 2013 lalu. “Dan pada tahun-tahun mendatang kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan hingga seluruh spisies kura-kura di Sumatera sudah ada di lingkungan kampus Unib,” ujarnya.

Dijelaskan Dr. Aceng, kura-kura yang ada di Sumatera sekitar 15 spisies. Namun saat ini kura-kura sudah langka dan sulit ditemukan di alam bebas. Oleh sebab itu, dia memprogramkan agar kampus Unib yang hijau dan banyak terdapat kolam, bisa dijadikan “rumah aman” bagi perkembangan berbagai spisies kura-kura.

Menurut lembaga konservasi, berbagai spesies kura-kura saat ini sudah langka bukan saja di Indonesia tapi di dunia. “Nah, bila tidak disediakan habitat yang aman maka dikhawatirkan anak cucu generasi penerus kita hanya mengenal kura-kura dari cerita atau sejarah tapi tidak bisa melihat langsung,” ujarnya.

Selain untuk menjaga berbagai spesies kura-kura dari ancaman kepunahan, program menciptakan kampus Unib sebagai “rumah aman” bagi kura-kura juga bertujuan untuk mendukung proses pendidikan dan penelitian bagi mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam.

“Jika ingin mempelajari dan meneliti tentang kura-kura, tidak usah repot-repot keluar masuk hutan dan semak-semak untuk mencari kura-kura. Cukup datang saja ke kampus Unib, akan mudah menemukan kura-kura,” papar Dr. Aceng.

Dekan Fakultas FKIP Unib, Prof. Rambat Nursasongko menyambut baik dan akan mensuport program studi S2 Pendidikan IPA yang melaksanakan kegiatan berkelanjutan pelepasan kura-kura di lingkungan kampus dan menjadikan kampus Unib sebagai rumah aman bagi kura-kura.

Menurut Prof. Rambat, kegiatan semacam ini juga bisa mendongkrak Unib sebagai World Class University, sebab berbagai peneliti dari universitas luar negeri sangat tertarik mempelajari dan meneliti berbagai aspek tentang kura-kura.

“Saat ini saja, melalui kegiatan menciptakan lingkungan kampus sebagai rumah aman bagi spesies kura-kura, Program S2 Pendidikan IPA FKIP Unib sudah dikenal dan menjadi rujukan para peneliti dari berbagai negara,” ujar Prof. Rambat.

Apresiasi dan dukungan juga dilontarkan Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi. Menurut Rektor, kegiatan semacam ini merupakan aksi nyata dharma perguruan tinggi terhadap keberlangsungan alam dan lingkungan, sekaligus menunjang kegiatan pembelajaran dan penelitian.

Untuk menjaga keberlangsungan kura-kura di lingkungan kampus, Rektor mengimbau kepada seluruh sivitas akademika dan masyarakat, bila melihat kura-kura untuk tidak mengganggunya dan segera menempatkannya pada posisi aman.

“Kura-kura itu binatang ampibi, bisa di air bisa juga di darat. Bila kita melihat ada kura-kura di darat, di jalan atau di lingkungan kampus lainnya, harap tidak diganggu dan segera dikembalikan ke kolam,” imbau Dr. Ridwan Nurazi.[hms1