KKN Tematik MBKM Gelar Expo UMKM dan Kebudayaan Lokal

SEBANYAK 12 kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 102 Universitas Bengkulu yang merupakan KKN Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menggelar expo produk Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) serta pertujukan kebudayaan lokal Tari Berendai, Sabtu (10/8/2024).

Suasana expo UMKM dan Kebudayaan Lokal Tari Berendai di Lapangan Kecamatan Air Napal.(ist.bd)

Acara yang dihelat di lapangan Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara ini dibuka oleh Camat Air Napal, Amir Mahmud, serta dihadiri Kapolsek, Danramil, serta tokoh masyarakat dan tokoh adat dari desa-desa setempat. Kemudian hadir juga para Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN dari Unib, serta puluhan mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN Tematik MBKM di 12 desa se Kecamatan Air Napal.

Pada expo ini, masing-masing stand memamerkan aneka macam produk UMKM dari desa tempat mahasiswa KKN yang telah dilakukan pembinaan dan penguatan. Seperti dari Desa Talang Kering, ada produk batik KaGaNgo yang sangat potensial untuk dikembangkan, ada juga berbagai kuliner, masakan dan minuman khas dari desa masing-masing, serta berbagai hasil perkebunan dan pertanian.

Beraneka ragam produk UMKM dari 12 desa se Kecamatan Air Napal dipamerkan mahasiswa KKN.(ist.bd)

Menurut Koordinator DPL KKN Kecamatan Air Napal, Dra. Yayah Chanafiah, M.Hum yang juga sebagai Ketua Pusat Studi Peranan Gender dan Keluarga di Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Unib, pelaksanaan expo produk UMKM dan kebudayaan lokal ini baru pertama dilaksanakan sepanjang pelaksanaan KKN Universitas Bengkulu.

“Ini baru pertama kali. Mulai KKN periode ke-102 ini, kita melaksanakan expo produk UMKM dan kebudayaan di seluruh kecamatan yang menjadi lokasi KKN. Kegiatan ini sebagai puncak kegiatan KKN, dimana para mahasiswa memamerkan produk-produk UMKM yang mereka bina dan telah diberi penguatan-penguatan,” ujar Yayah Chanafiah.

Para mahasiswa KKN mensosialisasikan dan mempromosikan produk UMKM kepada pengunjung.(ist.bd)

Kenapa produk UMKM dipamerkan kepada khalayak, kata Yayah, hal itu bertujuan agar produk-produk UMKM yang ada di desa-desa dapat diketahui oleh masyarakat luas, serta menarik minat masyarakat agar mau membeli dan memanfaatkan produk tersebut.

“Sesuai dengan tema KKN Tematik ini, yaitu Mengoptimalkan Potensi Lokal untuk Mendukung Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Memajukan Dunia Pariwisata di Kabupaten Bengkulu Utara. Para mahasiswa, tidak hanya melakukan pembinaan dan penguatan terhadap produk lokal, tapi juga ikut memperkenalkan, mensosialisasikan serta memasarkan, agar produk tersebut mendatangkan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat desa,” paparnya.

Di samping itu, KKN periode 102 ini merupakan KKN Tematik MBKM yang dijadikan sarana transformasi pendidikan tinggi dalam meningkatkan kulitas dan kompetensi mahasiswa. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan 4 sks seperti biasanya, tapi kegiatan KKN ini dapat direkognisi dan dikonversi ke dalam 6–10 sks mata kuliah, khususnya bagi program studi-program studi yang melakukan pengakuan.

Koordinator DPL KKN meketika menjelaskan tentang KKN Tematik MBKM dan manfaat expo.(ist.bd)

“Jadi, melalui kegiatan ini semua aspek kita sinergikan. Masyarakat mendapat pendampingan dan pembinaan, bahkan sampai pada tahap sosialisasi dan promosi produk. Sementara mahasiswa juga bisa mendapatkan pengakuan konversi nilai mata kuliah dari program studinya,” ujar Yayah Chanafiah, seraya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan expo UMKM dan kebudayaan lokal ini.

Sementara itu, Camat Air Napal Amir Mahmud, menyapaikan apresiasi kepada 12 kelompok KKN Tematik Unib yang telah melaksanakan pembinaan kepada masyarakat desa agar mampu mengoptimalkan produk-produk UMKM dan kebudayan lokal.

Camat Air Napal ketika menyampaikan sambutan dan menerima cinderamata dari peserta KKN.(ist.bd)

Kegiatan expo seperti ini kata Amir Mahmud, merupakan upaya sangat bagus untuk wadah sosialisasi dan promosi produk UMKM yang ada di desa-desa. Selama ini misalnya, orang tahu ada kerajinan batik KaGaNgo adalah orang Desa Talang Kering itu sendiri. Tapi dengan adanya pameran ini, orang dari desa-desa lain dapat mengetahuinya.

“Karena itu, menurut kami kegiatan expo ini sangat bagus dan sebaiknya dilaksanakan serta ditingkatkan terus-menerus. Kami mewakili unsur pemerintahan sangat mendukung kegiatan ini dan mengucapkan terimakasih kepada adik-adik mahasiswa KKN Unib yang telah menginisiasi acara ini,” ujarnya.

Pembukaan expo UMKM dan kebudayaan lokal KKN Tematik MBKM di Kecamatan Arma Jaya.(foto:ist.bl)

Terpisah, Ketua Pusat Pelaksanaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) LPPM Unib, Dr. Bustanuddin Lubis, SS, MA, kepada Tim Humas Unib menyampaikan, selain di Kecamatan Air Napal, kegiatan expo UMKM dan Kebudayaan Lokal juga dilaksanakan di kecamatan lainnya yang menjadi lokasi KKN Tematik MBKM.

“Kegiatan itu merupakan bagian puncak dari rangkaian KKN Tematik. Di kecamatan lainnya juga menggelar expo UMKM, seperti di Kecamatan Arma Jaya. Informasi yang saya terima, pelaksanaan expo berlangsung sukses dan disambut antusias oleh masyarakat,” ujar Bustanuddin Lubis via saluran WhatsApp.[Purna Herawan/Humas].

Stand pameran UMKM dan foto bersama peserta KKN Tematik dengan DPL dan unsur Pemerintahan Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara.(foto:ist.bl)