UNIVERSITAS BENGKULU

BANK Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu kembali berkolaborasi dengan UNIB dalam mensosialisasikan berbagai kebijakan dan meningkatkan literasi masyarakat khususnya generasi muda tentang digitalisasi keuangan dan ekosistem keuangan terintegrasi. Kolaborasi ini dalam bentuk seminar dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dan diikuti ratusan mahasiswa serta para dosen, khususnya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Kepala BI Perwakilan Bengkulu, Darjana, ketika menyampaikan sambutan dan arahan. (foto:hms1)

Seminar yang mengusung tema “Membangun Ekonomi Tangguh Melalui Digitalisasi Keuangan” ini dibuka oleh Rektor UNIB, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, Senin (30/1/2023), di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB.

Selain peserta yang hadir secara off line di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB, kegiatan yang bernuansa akademis ini juga diikuti secara online oleh ratusan mahasiswa, dosen dan para pelaku Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) yang terkoneksi via aplikasi Zoom Meeting.

Dalam sambutannya, Deputi Direktur BI Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu, Darjana, memaparkan berbagai kebijakan dan perkembangan tentang digitalisasi keuangan dengan segala aspeknya. Kemudian untuk menambah pengkayaan ilmu pengetahuan dan informasi terkait digitalisasi keuangan, seminar ini menghadirkan narasumber dari Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bengkulu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, dan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu.

Suasana seminar di ruang utama rektorat UNIB yang disambut antusias ratusan mahasiswa.(foto:hms1)

“Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025. Visi SPI ini memerlukan dukungan dari semua stakeholders dan dukungan inovasi bagi pengembangan ekonomi serta keuangan digital. Karena itu, peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat khususnya di kalangan akademisi dan mahasiswa merupakan suatu langkah strategis yang terus kita laksanakan,” ujar Darjana.

Dijelaskan, digitalisasi merupakan game changer untuk membangun akses keuangan yang lebih inklusif. Pandemi Covid-19 telah menghadirkan momentum untuk mengadopsi dan mempercepat digitalisasi dan memanfaatkannya dalam transaksi dan aktivitas ekonomi kita. Oleh sebab itu, sinergi yang disertai inisiatif Fintech maupun pelaku keuangan digital lokal sangat diperlukan untuk mendorong ekonomi berkelanjutan dan membangun ekonomi Indonesia yang tangguh.

“Ada tiga inisiatif pembayaran digital BI bersama industri nasional sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan visi SPI 2025, yaitu QRIS, BI-FAST dan SNAP. Tiga inisiatif ini telah menjadi langkah penting bagi perluasan akases pembayaran untuk seluruh masyarakat,” tutur Darjana.

Kemudian tambah Darjana, untuk mengakselerasi ekonomi digital dan ekosistem keuangan terintegrasi, BI menghadirkan tiga komitmen. Pertama, reformasi regulasi untuk mempercepat konsolidasi atas industri pembayaran yang sehat, kompetitif dan inovatif. Kedua, mengembangkan infrastruktur pembayaran yang sarat akan interopabilitas, interkoneksi, dan intergrasi. Dan ketiga, mengembangkan praktik pasar yang aman, efisien, dan seimbang.

Rektor UNIB ketika menyampaikan sambutan dan membuka acara seminar. (foto:hms1)

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, menyambut baik kolaborasi dan sinergi yang dilakukan BI Perwakilan Provinsi Bengkulu dengan UNIB dalam upaya meningkatkan literasi keuangan digital melalui seminar dan talkshow ini. Kegiatan ini juga menjadi salah satu rangkaian road to Sidang Pleno ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) tahun 2023 yang diagendakan di Provinsi Bengkulu sebagai tuan rumah.

Melalui seminar ini diharapkan lebih meningkatkan literasi keuangan digitital di kalangan akademisi dan mahasiswa yang untuk kemudian dapat mentransformasi pengetahuannya kepada seluruh elemen masyarakat melalui berbagai kegiatan pengabdian, sehingga literasi keuangan digitital dan ekosistem keuangan terintegrasi semakin meluas khususnya di Provinsi Bengkulu.

Rektor sangat mengapresiasi tiga inisiatif BI untuk membangun akses keuangan yang lebih inklusif dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), penyediaan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional (BI-FAST) dan Standar Nasional Open Application Programing Interface (API) yang disebut SNAP. Sebab tiga inisiatif  ini terbukti telah mampu memberikan kemudahan dan perluasan akases pembayaran untuk seluruh masyarakat.

Foto bersama Rektor dan para Wakil Rektor dengan Kepala BI Perwakilan Bengkulu, Kepala DJPb Bengkulu dan BMPD Bengkulu, usai berdiskusi di rauang kerja rektor. (foto:hms1)

Rektor menghimbau seluruh mahasiswa, generasi muda agar memiliki pemahaman dan literasi digitalisasi keuangan yang mumpuni, lalu kemudian menyebarluaskannya kepada masyarakat. Sebab, digitalisasi telah memungkinkan kita untuk memiliki kegiatan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta mampu mengurangai ketimpangan.

“Adik-adik mahasiswa harus memanfaatkan betul seminar dan talkshow ini untuk menambah wawasan tentang digitalisasi keuangan. Sebab, digitalisasi telah memungkinkan kita untuk memiliki kegiatan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Dr. Retno, seraya menekankan bahwa untuk memetik manfaat dari ekosistem ekonomi dan keuangan digital ini salah satu kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi antara otoritas dan dunia industri.

Selain Rektor, tampak hadir juga pada seminar ini antara lain Wakil Rektor II UNIB Bidang Sumberdaya, Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu Syarwan, S.E, MM, Dekan FEB UNIB Dr. M. Armelly, S.E, M.Si, Wakil Dekan I FEB UNIB Dr. Fachruzzaman, S.E, MDM, Ak, Wakil Dekan II FEB UNIB Dr. Robinson, S.E, M.Si, Ak, dan Wakil Dekan III FEB UNIB Dr. Dewi Rahmayanti, S.E, MSM, serta undangan lainnya.[Penulis : Purna Herawan. Editor : Nursihati/Humas].

Skip to content