Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc menggelar konferensi pers dengan mengundang puluhan wartawan media cetak dan elektronik serta media online, baik lokal maupun nasional, di ruang rapat tiga gedung rektorat Unib, pada Rabu siang, 11 Desember 2024.
Rektor Unib didampingi para Wakil Rektor ketika menggelar konferensi pers.(foto:bayupi)
Pada acara ini, Rektor didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, MT, Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si.
Hadir juga Wakil Bidang Pengelola dan Pemberi Layanan Informasi Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi (PPID) Unib Dr. Yar Johan sebagai pemandu acara, Wakil Bidang Pendokumentasian dan Pengelolaan Informasi PPID Unib Esti Pasaribu, S.E, M.Ec. Dev, Koordinator pada Bagian Umum dan Hubungan Masyarakat Biro Umum dan Sumber Daya (USD) Unib Wuryanto, S.P, Kepala Sub Koordinator pada Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Nursihati, S.Kom, serta staf Humas Unib lainnya.
Rektor dan para Wakil Rektor Unib ketika menanggapi pertanyaan para insan pers.(foto:bayupi)
Kepada puluhan insan pers, Rektor Unib menjelaskan sejumlah capaian dan keberhasilan Unib sepanjang tahun 2024, di bidang akademik, penelitian, pengabdian masyarakat, serta pengembangkan infrastuktur. Rektor juga menegaskan komitmen Unib dalam mewujudkan visinya sebagai universitas yang unggul, berbudaya dan berdaya saing global.
“Terimakasih kawan-kawan media dan insan pers yang telah hadir dan terus mensupport Unib melalui penyampaian informasi positif kepada masyarakat. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan capaian dan keberhasilan Unib pada tahun 2024. Kami juga mau menegaskan bahwa kerja keras seluruh sivitas akademika dan dukungan masyarakat Bengkulu telah mengantarkan Unib tidak hanya sebagai kebanggaan Bengkulu namun juga mendapat pengakuan nasional bahkan internasional,” ujar Dr. Retno mengawali konferensi pers dan diskusi.
Reza dari RRI dan Christofer dari Harapanbarunews ketika mengajukan pertanyaan.(foto:bayupi)
Kondisi Mahasiswa Unib
Rektor mengatakan, pada tahun akademik 2023/2024, Unib memiliki mahasiswa aktif sebanyak 20.276 orang, dengan mayoritas atau sebanyak 16.980 (83%) merupakan mahasiswa program Strata Satu (S1). Pada TA 2024/2025, Unib menerima 4.757 mahasiswa baru, dengan tingkat selektivitas tinggi dimana hanya 18% calon mahasiswa yang lolos seleksi dan 80% di antaranya melanjutkan proses registrasi ulang.
“Dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru, jumlah peminat Unib mencapai 35.998 calon mahasiswa. Tingkat keketatan masuk Unib termasuk tinggi, karena hanya sekitar 18% dari peserta seleksi yang berhasil lolos, dan 80% di antaranya melanjutkan proses registrasi ulang,” ujar Dr. Retno.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Unib kata Rektor, memiliki komitmen dan konsisten mendukung serta melaksanakan program pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbudristek. Salah satunya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Bahkan program ini menjadi salah satu unggulan dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa kami, dengan 2.893 mahasiswa (17% dari total) berpartisipasi dalam program pengembangan kompetensi praktis melalui magang, pertukaran pelajar, dan proyek desa binaan,” paparnya.
Prestasi mahasiswa Unib sepanjang 2024 kata Dr. Retno, juga sangat membanggakan, dengan 209 penghargaan telah diraih, meliputi 11 penghargaan internasional, 175 nasional, dan 2 tingkat regional dan 21 tingkat provinsi. Hal ini menunjukkan keunggulan dan daya saing mahasiswa Universitas Bengkulu terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Rektor dan para Wakil Rektor, PPID dan Humas Unib foto bersama dengan para insan pers.(bayupi)
UKT dan Beasiswa pendidikan
Pada tahun 2024, sebanyak 4.603 mahasiswa Unib menerima beragam beasiswa dari pemerintah, swasta, dan lembaga donor. Struktur Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa D3 dan S1 mayoritas berada pada kategori III (sebanyak 6.703 orang atau 34%) dan kategori IV (sebanyak 3.993 orang atau 22%), dengan biaya semester antara Rp.1.500.000 hingga Rp.4.000.000 per semester. Pengecualian untuk Program Pendidikan Kedokteran ataupun Ilmu Kesehatan yang memiliki skema UKT berbeda. Lalu, sebanyak 19% atau 3.305 mahasiswa dibantu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan beasiswa Afirmasi Pendidikan (ADik).
“Struktur UKT ini memberikan gambaran bahwa komitmen kami untuk menjadikan pendidikan berkualitas dapat diakses secara luas,” ujar Dr. Retno.
Sumber daya manusia (SDM) Unib
Universitas Bengkulu kata Dr. Retno, memiliki 829 dosen ASN dan 17 dosen non-ASN, dengan komposisi: 543 dosen (65%) berpendidikan S2 dan 280 dosen (33%) berpendidikan S3. Saat ini, 74 dosen sedang menempuh pendidikan doktoral. “Hal tersebut menandai komitmen kami dalam pengembangan kualitas akademik,” ujarnya.
Kemudian, Unib memiliki Tenaga kependidikan (Tendik) yang terdiri dari 240 pegawai (atau 45%) yang berstatus ASN dan 291 (atau 55%) non-ASN yang mendukung operasional universitas.
Rasio dosen terhadap mahasiswa sebesar 1:24 menjamin interaksi optimal dalam proses pembelajaran.
“Kebanggaan kami bertambah dengan keberadaan 74 dosen dengan jabatan Guru Besar (9%), diikuti oleh jabatan fungsional Lektor Kepala 233 orang (28%), 317 Lektor (38%), dan 167 Asisten Ahli (20%). Dengan komposisi ini, Unib memiliki tenaga pengajar yang mampu mendukung berbagai program studi untuk mencapai akreditasi unggul.”
Cuplikan judul-judul berita yang dilansir berbagai media online hasil konferensi pers Unib.(ist/hms1)
Pengakuan internasional dan nasional
Rektor juga menjelaskan, pada Desember 2023, Unib meraih 69 sertifikat akreditasi internasional dari The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute (ACQUIN), sebuah lembaga akreditasi bergengsi berbasis di Jerman yang terdaftar pada EQAR (European Quality Assurance Register for Higher Education). Dari total 83 program studi, 82% atau 68 program studi telah terakreditasi internasional. Capaian ini mencakup program studi sarjana, pascasarjana, serta akreditasi institusi.
“Dengan keberhasilan ini, kita menjadi universitas pertama di Indonesia yang meraih akreditasi internasional dari ACQUIN, sekaligus membuka jalan bagi institusi lain untuk mengikuti jejak ini,” papar Dr. Retno.
Di samping itu, pada tingkat nasional, komposisi akreditasi Unib menunjukkan kualitas pendidikan yang unggul, dengan komposisi: 17% program studi berstatus unggul, 11% terakreditasi A, 14% dengan akreditasi baik sekali, 46% terakreditasi B, 12% dalam kategori baik.
“Keberhasilan ini tidak sekadar simbol kualitas, melainkan membuka peluang global bagi mahasiswa kami. Sepanjang 2024, kami telah menjadi rujukan/benchmarking bagi berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia, yang datang untuk mempelajari proses akreditasi internasional yang telah kami raih,” tutur Dr. Retno Agustina Ekaputri.
Penelitian: Kontribusi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan EduRank 2024, Unib berada di peringkat ke-36 nasional dan ke-2.355 global, dengan pencapaian yang membanggakan di 50% teratas untuk 44 topik penelitian. Unib telah menghasilkan 11.350 publikasi akademik dan 8.670 sitasi, yang menegaskan kontribusi Unib dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Kemudian, pada tahun 2024 ini, untuk pertama kalinya Unib bisa menembus pemeringkatan perguruan tinggi bergengsi di tingkat dunia, yaitu QS World University Ranking dan saat ini Unib ada pada posisi ke 153 untuk wilayah Asia Tenggara.
“Penelitian kami fokus pada bidang strategis seperti teknologi tepat guna, pelestarian sumber daya alam, dan inovasi pangan. Rencana Induk Penelitian 2021-2025 menjadi panduan kami dalam mengeksplorasi tema-tema penting seperti wilayah pesisir, hutan hujan tropis, dan produksi pangan berkelanjutan, yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional dan global,” ujar Rektor.
Pengabdian dan Peran Akademisi Kepada Masyarakat
Unib juga aktif dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat, dengan fokus pada pemberdayaan komunitas dan transfer teknologi. Salah satu inisiatif unggulan pada tahun 2024 adalah program hidroponik cerdas di Pulau Enggano yang melibatkan dosen dari Fakultas MIPA. Program ini mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) dan energi surya untuk mendukung petani lokal dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Di samping itu, Fakultas Hukum Unib turut berkontribusi dengan mendeklarasikan enam desa di Pulau Enggano sebagai desa sadar hukum.
Jumlah desa binaan yang meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan komitmen Unib untuk mendekatkan pendidikan dan teknologi kepada masyarakat. Keterlibatan dosen yang dibantu oleh mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat maupun KKN tematik dirasakan oleh masyarakat dan memberikan manfaat secara langsung.
“Melalui program desa binaan, kami berupaya memberikan solusi berbasis riset akademis untuk berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Program seperti pelatihan keterampilan, pengelolaan lingkungan, dan pengembangan ekonomi lokal menjadi wujud nyata peran kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Dr. Retno.
Cuplikan judul-judul berita yang dilansir berbagai media online hasil konferensi pers Unib.(ist/hms1)
Pengembangan SDM : Investasi pada Kualitas dan Kompetensi
Pada Mei hingga Oktober 2024, Unib menyelenggarakan program sertifikasi kompetensi yang melibatkan 100 peserta, terdiri dari 72 dosen dan 28 tenaga kependidikan. Mereka memperoleh sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dalam bidang-bidang strategis seperti Analisis Spektrometri, Kromatografi Gas, Penyelia Laboratorium, dan pelatihan asesor kompetensi.
“Program ini merupakan wujud nyata upaya kami meningkatkan kualitas tenaga pendidik, sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) 4, yang berfokus pada peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan,” ujarnya.
Keterbukaan Informasi Publik : Transparansi
Pada tahun 2024, Unib berhasil mempertahankan predikat “Informatif” dari Komisi Informasi Pusat (KIP), suatu pengakuan tertinggi dalam hal keterbukaan informasi publik. Pencapaian ini menempatkan Unib sebagai institusi terpercaya dalam memberikan akses informasi kepada masyarakat.
Humas Universitas Bengkulu juga meraih sejumlah penghargaan dalam Anugerah Humas Dikti (AHD), khususnya pada kategori Majalah Institusi dan Pers Mahasiswa, yang menandakan keberhasilan Unib dalam komunikasi publik.
Melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), teknologi digital dioptimalkan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan informasi. Portal daring Unib dirancang ramah pengguna dan responsif. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses dokumen penting, mulai dari data statistik, laporan tahunan, hingga program kerja universitas.
Pelayanan Prima dan Responsif
Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), telah diperbarui agar mahasiswa lebih mudah mengakses informasi akademik, jadwal kuliah, serta registrasi. Peningkatan ini mempercepat proses administrasi dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik kepada mahasiswa. Platform e-learning Unib telah ditingkatkan untuk mendukung pembelajaran daring. Terdapat peningkatan penggunaan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, fungsi Career Development Center (CDC) terus dioptimalkan melalui pelatihan, bimbingan karier, dan job fair tahunan. Acara tahunan CDC menyediakan lebih dari 1.500 lowongan dari berbagai perusahaan dan mitra Unib, dengan partisipasi yang meningkat, baik itu dari pihak perusahaan maupun lulusan yang ikut berpartisipasi, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jaringan Kerjasama Global Semakin Kuat
Pada 2024 Unib memperkuat jaringan kerjasama internasional dengan beberapa universitas terkemuka di dunia. Tercatat ada 39 kolaborasi internasional dengan institusi ternama seperti Kyoto University (Jepang), Maastricht University (Belanda), Universiti Malaya (Malaysia), Oxford University (Inggris), University of the Philippines Los Baños, dan beberapa universitas lainnya. Kolaborasi ini mencakup pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Selain itu, 118 kemitraan nasional dan 747 kolaborasi wilayah maupun lokal telah terjalin dengan Unib untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, inovasi teknologi, tenaga ahli, dan pengembangan ekonomi lokal.
Hasilnya, mahasiswa dikirim ke universitas mitra di Asia dan Eropa maupun Amerika untuk mendapatkan pengalaman akademik dan budaya. Pertukaran dosen juga dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pengajar, kualitas pengajaran, serta penelitian. Semua kegiatan ini mendorong internasionalisasi Unib, memperkuat daya saing internasional, dan memperluas kontribusi Unib bagi masyarakat.
Kemitraan Nasional Untuk Meningkatkan Kapasitas Lokal
Unib terus memperkuat kemitraan nasional. September 2024 lalu, sejumlah pimpinan Unib berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur untuk melakukan kerjasama dengan Universitas Mulawarman yang fokus pada penelitian bersama, pengabdian masyarakat, dan peningkatan kapasitas pendidikan.
Kemudian, pada November 2024, Unib menjadi tuan rumah Rapat Kerja Forum Wakil Rektor Bidang Kerja sama BKS-PTN Barat yang membahas strategi penguatan kolaborasi, menghasilkan program riset, dan pengembangan SDM.
Selain itu, kerjasama Unib dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Pojok Statistik untuk meningkatkan literasi data, mengantarkan Unib meraih Juara 2 Nasional. Dan baru-baru ini, bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bengkulu, Unib memperkuat literasi media melalui pelatihan jurnalistik, seminar media digital, serta pengabdian masyarakat berbasis teknologi informasi.
Cuplikan judul-judul berita yang dilansir berbagai media online hasil konferensi pers Unib.(ist/hms1)
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pembangunan Rumah Sakit
Unib membangun Rumah Sakit Pendidikan (RSP) sebagai integrasi pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan. Dimulai Maret 2022, proyek ini memasuki tahap konstruksi fisik pada 2024 yang didukung dana Saudi Fund for Development (SFD) dan pemerintah. Gedung utama seluas 4.905 meter persegi dengan 120 tempat tidur dan laboratorium dibangun oleh PT Adhi Karya, akan siap beroperasi pada tahun 2025.
“Rumah sakit ini sebagai infrastruktur penunjang akademik program studi kedokteran maupun ilmu kesehatan di Unib yang menyediakan pelayanan dasar serta pelatihan klinis bagi mahasiswa, meningkatkan kualitas lulusan, dan memberikan akses kesehatan bagi masyarakat,” ujar Dr. Retno.
Selain itu, Unib mengembangkan infrastruktur pendukung akademik lainnya, seperti laboratorium modern, ruang kelas berteknologi audiovisual, fasilitas bersama, fasilitas olahraga, akses digital, perpustakaan digital. Infrastruktur ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan mahasiswa dalam beraktivitas di kampus, baik untuk belajar maupun mengembangkan minat dan bakat mereka.
Harapan Unib : Melangkah Menuju Visi Universitas Kelas Dunia
“Kami menutup 2024 dengan optimisme, menatap masa depan sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, berbudaya, dan berdaya saing internasional. Kami berfokus memperkuat program akademik, meningkatkan produktivitas penelitian, memberikan manfaat melalui pengabdian masyarakat, serta memperluas jaringan kerjasama. Langkah ini diharapkan memberi dampak positif bagi mahasiswa, masyarakat, serta dunia pendidikan,” tutur Dr. Retno.
“Kami yakin kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan adalah kunci untuk kesuksesan di masa depan. Kami berkomitmen terus berinovasi, meningkatkan pelayanan, serta menjadi mitra strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan masyarakat. Bersama, kita akan mewujudkan visi universitas kelas dunia yang berkontribusi nyata,” tutup Dr. Retno, seraya berpantun “Menanam pohon di pasar Minggu, Berbuah lebat penuh berkah. Semoga Universitas Bengkulu makin maju, Pencapaian bersama akan menjadi sejarah.” [Release : PPID-Didit | Editor : Purna Herawan | Tim Humas].