UNIVERSITAS Bengkulu turut ambil bagian dalam memeriahkan rangkaian peringatan bulan Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) 2014 yang dipusatkan di Provinsi Bengkulu. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah kuliah umum bertajuk Peranan Teknik Sipil dalam Penanggulangan Bencana.
Kuliah umum yang dihelat di ruang rapat utama gedung rektorat, Senin (13/10/2014) itu, disampaikan oleh Unsur Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI). Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE, IP.U, yang juga merupakan guru besar Fakultas Teknik Universitas Islam Indonesia.
Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc.
Dekan Fakultas Teknik Unib, Khairul Amri, ST, MT menjelaskan, pembicara yang dihadirkan pada kuliah umum ini merupakan pakar di bidang kegempaan. Oleh sebab itu, diharapkan kuliah umum ini menjadi ajang transfer ilmu, informasi kebijakan teraktual bidang penanganan bencana kegempaan dalam rangka memperkaya ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi para mahasiswa dan dosen.
Kemudian kata Khairul Amri, karena Bengkulu merupakan daerah pusat gempa, maka ke depan diharapkan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu dapat melahirkan alumni yang memiliki keahlian di bidang kegempaan. “Daerah ini adalah “Mbah-nya” gempa. Sangat wajar jika nanti banyak alumni Fakultas Teknik yang ahli di bidang kegempaan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi dan penyebaran informasi tentang kegempaan di Provinsi Bengkulu sudah merupakan suatu keniscayaan, sebab daerah ini terletak di lempeng jalur gempa yaitu lempeng Sumatera dan Australia yang terus bergerak dan kapan saja bisa menimbulkan gempa.
“Bagi daerah Bengkulu dan sekitarnya, gempa itu sudah menjadi sunatullah, tidak bisa dihindari dan harus dihadapi. Tapi, bencana bisa dimenej, sebelum bencana datang kita harus melakukan berbagai persiapan, mitigasi dan upaya penanggulangan pasca bencana harus ditingkatkan sehingga dampak negatif bencana dapat diminimalisir,” ujarnya.
Ditambahkan Rektor, karena Bengkulu terkenal sebagai pusat gempa maka seluruh elemen masyarakat di daerah ini harus siap menghadapi bencana gempa dan tsunami kapanpun datangnya.
“Nah, kuliah umum ini merupakan salah satu upaya kita dalam mendalami tentang masalah kegempaan, sekaligus menjadi ajang sosialisasi menghadapi dan mengatasi masalah bencana,” tukas Rektor seraya mengucapkan terimakasih kepada Prof. Sarwidi yang telah menyempatkan waktu untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa Unib.[hms1