UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS Teknik Universitas Bengkulu bekerjasama dengan JICA Expert for Project on Building Administration and Enforcement Capacity Development for Seismic Resilience Phase II, Selasa (26/11), menggelar kuliah umum bertaraf international dengan menghadirkan tenaga ahli teknik dari Jepang Mr. Shirakawa Kazushi.

Kegiatan yang mengangkat tema “Key Requirement With Engineering and The Methodology of The Design of Reinforce Concrete Structure” itu diikuti ratusan mahasiswa, dan dibuka secara resmi oleh Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu, Khairul Amri, ST, MT pada kesempatan itu mengatakan, melalui kuliah umum ini diharapkan dapat menambah wawasan para mahasiswa dan memberi pengayaan ilmu pengetahuan khususnya menyangkut teknik konstruksi bangunan yang tahan dan aman terhadap bencana alam seperti gempa bumi.

Kuliah umum dengan menghadirkan pembicara tenaga ahli dari luar negeri seperti ini merupakan salah satu upaya riil peningkatan atmosfir akademik, sehingga para mahasiswa dapat memiliki aneka ilmu pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

“Kita memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mencari ilmu dan menimba pengalaman yang sebanyak-banyaknya. Oleh sebab itu, selain melalui media pembelajaran di bangku kuliah, para mahasiswa juga dapat mendapatkan pengetahuan melalui kuliah umum atau seminar-seminar,” ujarnya.

Rektor Universitas Bengkulu Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc, sangat mengapresiasi kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan Fakultas Teknik dengan menghadirkan tenaga ahli dari luar negeri. Apalagi materi kuliah umum yang dipaparkan adalah menyangkut teknis konstruksi bangunan yang aman dan tahan bencana.

“Materi kuliah umum ini sangat relevan dengan kondisi Bengkulu yang merupakan salah satu daerah rawan bencana alam gempa dan tsunami. Dengan penyebarluasan informasi, pengetahuan tentang teknis konstruksi bangunan aman bencana ini, diharapkan ke depan masyarakat dapat mengimplementasikannya sehingga ketika terjadi bencana tidak menimbulkan kerugian yang besar.[hms1/hms2]

Skip to content