LEMBAGA Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Bengkulu kembali menggelar workshop Active Learning in Higher Education (ALIHE) bagi dosen dari luar maupun dari UNIB sendiri. Kegiatan yang dipusatkan di lantai satu gedung perpustakaan UNIB ini akan berlangsung lima hari, tanggal 19 hingga 23 Mei 2015.
Ketua LPMPP UNIB, Prof. Safnil, menjelaskan workshop ALIHE kali ini diikuti 39 orang, dengan rincian 20 dosen dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 17 orang dari STIKES Dehasen Bengkulu, 1 orang dari Politeknik Kesehatan Curup, dan 1 dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UNIB.
“Kali ini memang sebagian besar diikuti dosen dari luar UNIB. Ini membuktikan bahwa LPMPP UNIB semakin dipercaya sebagai lembaga penyelenggara workshop ALIHE. Disamping itu, kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pengajaran melalui ALIHE juga kian meningkat,” ujarnya.
Prof. Safnil memaparkan, secara umum tujuan pelatihan pekerti berbasis ALIHE adalah meningkatkan kompetensi profesional dosen di perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pelatihan ini, para dosen diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat perencanaan pembelajaran aktif, khususnya untuk mata kuliah yang diampu.
Kemudian para dosen mampu menggunakan berbagai strategi pembelajaran aktif di perguruan tinggi, dan mampu menciptakan suasana dan lingkungan kelas yang dinamis yang mendukung efektifitas pembelajaran dan motivasi mahasiswa untuk menghasilkan dan menampilkan karya berkualitas.
Berikutnya, diharapkan para dosen memiliki kemampuan menilai secara efektif dan komprehensif berbagai kemajuan belajar mahasiswa dengan berbagai cara yang menggambarkan kemampuan otentik mahasiswa, dan menggunakan hasilnya bukan hanya untuk melaporkan kemajuan belajar mahasiswa, tetapi juga untuk menjelaskan cara menangani permasalahan belajar mahasiswa. Dan dengan pelatihan ini diharapkan para dosen dapat memahmi dan mengembangkan strategi dasar pengelolaan kelas dalam pembelajaran aktif di perguruan tinggi.
Pelaksanaan pelatihan ini menggunakan metode workshop, real teaching, portofolio pembelajaran, pendekatan active learning dan menerapkan pembelajaran orang dewasa, yang memberi kesempatan kepada seluruh peserta belajar dan berlatih melalui pengalamannya, sehinggi tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan optimal.
Para pelatih/nara sumber lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mengaktifkan seluruh peserta agar benar-benar mengalami sendiri pembelajaran aktif. Pelaksana pelatihan dilakukan oleh Tim Pengembang Pembelajaran Aktif yang telah memiliki sertifikat sangat kompeten secara nasional.
Pasca pelatihan ini, para dosen yang menjadi peserta juga akan dipantau ketika memberikan kuliah kepada mahasiswanya. “Nanti tindak lanjutnya, para instruktur akan memantau langsung aktivitas para dosen dalam memberikan materi pembelajaran kepada para mahasiswa. Tujuannya untuk melihat apakah active learning benar-benar diterapkan apa tidak,” demikian Prof. Safnil.
Pantauan Tim HUMAS, kegiatan workshop ALIHE itu dibuka secara resmi oleh Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc. Usai membuka acara, rektor juga didaulat untuk menyampaikan materi workshop pertama berdujul “Pengembangan Pembelajaran di Perguruan Tinggi.”
Dalam sambutannya Rektor sangat mengapresiasi upaya Politeknik Kesehatan Kemenkes RI, Politekniknik Kesehatan Curup dan Sekolah Tinggi Kesehatan Dehasen yang telah menyertakan dosen-dosennya dalam workshop ALIHE di LPMPP UNIB ini.
Menurut Rektor pelatihan ALIHE sangat penting untuk memenuhi tuntutan zaman kebutuhan profesional dosen. “Metode pembelajaran sangat banyak. Zaman terus berkembang, metode pembelajaran pun harus disesuaikan. Kita tidak bisa bertahan dengan metode pembelajaran lama yang belum tentu benar,” ujarnya.[humas1]