UNIVERSITAS BENGKULU

Peneliti dari Pusat Ekologi dan Hidrologi United Kingdom atau The UK Centre for Ecology & Hydrology (UK-CEH), Dr. Lindsay Banin dan Dr. Beth Raine, berkunjung ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bengkulu (UNIB) pada Jumat (21/2/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama dan kolaborasi penelitian antara kedua institusi.

Peneliti dari UK-CEH ketika berdiskusi dengan para peneliti Unib di LPPM Unib.(foto:ist/yansen)

Kedatangan Dr. Lindsay Banin dan Dr. Beth Raine disambut antusias oleh Ketua dan Sekretaris LPPM Unib, Dr. Hery Suhartoyo dan Prof. Arono, serta para peneliti dari Fakultas Pertanian Unib, seperti Dr. Yansen, Maulana Insanul Kamil, M.Si, dan Prof. Agus Susatya. Hadir pula Dr. Adityo Praktikno dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unib yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat SDGs dan RENPER Center Unib.

Dalam pertemuan ini, LPPM Unib memaparkan berbagai aktivitas riset dan program pengabdian masyarakat yang tengah dijalankan, meliputi restorasi ekosistem, perubahan iklim, pengelolaan daerah aliran sungai, serta pemberdayaan masyarakat. Dari diskusi yang berlangsung, teridentifikasi sejumlah potensi kerja sama yang dapat dikembangkan bersama UK-CEH.

Ketua LPPM Unib memaparkan potensi kerjasama penelitian dengan peneliti dari UK-CEH.(foto:ist/yansen)

Menanggapi paparan tersebut, Dr. Lindsay Banin dan Dr. Beth Raine menyatakan ketertarikan mereka untuk berkolaborasi dengan para peneliti Unib di bawah koordinasi LPPM. UK-CEH bahkan berencana mengundang dan mensponsori Maulana Insanul Kamil, M.Si, untuk mengikuti program short-term visiting stay di Edinburgh pada 2025 ini, sekaligus memfasilitasi penyusunan rencana proyek kolaboratif di masa depan.

Dr. Yansen, salah satu peneliti Unib, menjelaskan bahwa UK-CEH merupakan lembaga riset terkemuka berbasis di Edinburgh, Skotlandia, yang menjalankan penelitian di berbagai negara dengan fokus pada ekologi, restorasi ekosistem, dan perubahan iklim. Riset mereka didukung oleh berbagai inisiatif dari Pemerintah United Kingdom dan lembaga independen seperti Darwin Initiative dan Plant Vivo Foundation.

Peneliti dari UK-CEH sangat tertarik meningkatkan kerjasama penelitian dengan LPPM Unib.(foto:ist/yansen)

Saat ini, UK-CEH sedang melaksanakan proyek restorasi ekosistem berbasis komunitas di Aceh dan Bengkulu. Untuk wilayah Bengkulu, proyek berlangsung di Desa Air Tenam, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan, bekerja sama dengan KKI Warsi dalam menginisiasi model rehabilitasi hutan berbasis komunitas. Beberapa peneliti dari Fakultas Pertanian Unib, termasuk Dr. Yansen, Maulana Insanul Kamil, M.Si, dan Hefri Oktoyoki, M.Si, turut terlibat dalam pendampingan proyek tersebut.

“Saya dan Maulana Insanul Kamil, serta Hefri Oktoyoki, M.Si, ikut terlibat mendampingi project mahasiswa di area rehabilitasi hutan tersebut. Bahkan kemarin, Saya dan Maulana Insanul Kamil juga dilibatkan dalam evaluasi project yang telah berlangsung selama 2 itu,” ungkap Dr. Yansen.

Pertemuan kolaboratif ini mencerminkan komitmen LPPM Unib dalam memperkuat jejaring internasional dan meningkatkan kualitas riset melalui kerja sama global, sejalan dengan visi Unib sebagai universitas berdaya saing internasional. [Yansen | Editor: Purna Herawan | Humas UNIB].

Skip to content