OJK dan Bisnis Indonesia Gelar Talkshow Literasi Keuangan Digital di Unib

Bisnis Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan talkshow bertema “Kami Generasi Siap Finansial” yang membahas Literasi Keuangan Digital. Acara ini diikuti oleh ratusan mahasiswa di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Bengkulu pada Jumat (27/9/2024).

Suasana kegiatan literasi keuangan yang dilaksanakan Bisnis Indonesia dan OJK di GSG Unib.(foto:bay)

Acara ini merupakan bagian dari program OJK Mengajar yang diselenggarakan untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) OJK ke-13. Tujuannya adalah meningkatkan literasi keuangan digital di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa di Provinsi Bengkulu, agar lebih memahami manfaat dan risiko dari penggunaan keuangan digital.

Acara seharusnya dibuka oleh Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc., namun karena beliau berhalangan hadir, pembukaan diwakili oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unib, Dr. Rina Suthia Hayu, S.E., M.M.

Wadek III FEB Unib Dr. Rina Suthia Hayu mewakili Rektor Unib ketika membuka acara.(foto:bay)

Sebagai pembicara utama, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya literasi keuangan digital bagi mahasiswa.

Pada sesi Financial Talk, hadir sejumlah pakar sebagai narasumber, termasuk Sekretaris Satgas PASTI OJK Hudiyanto, VP PT Bank Central Asia Tbk Krisbiakto Cahyo Adi, dan Dosen Prodi Manajemen FEB Unib, Ferry Tema Atmaja, S.E., M.Si., Ph.D.

Dalam sambutannya, Dr. Rina menyampaikan rasa terima kasih kepada Bisnis Indonesia dan OJK atas penyelenggaraan acara ini. Ia menekankan bahwa literasi keuangan digital kini merupakan kebutuhan yang mendesak, terutama bagi mahasiswa. Dengan kemampuan manajemen keuangan yang baik, mahasiswa dapat menghadapi tantangan ekonomi global dan menuju kemandirian finansial.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, ketika menjelaskan pentingnya literasi keuangan digital.(foto:bay)

Sementara itu, Heri Trianta, Direktur Bisnis Indonesia, menjelaskan bahwa kerja sama dengan OJK dalam program literasi keuangan digital ini dilatarbelakangi oleh menurunnya tingkat literasi keuangan di kalangan generasi muda. Survei nasional menunjukkan bahwa meski indeks literasi keuangan secara umum meningkat, literasi keuangan di kalangan anak muda masih rendah, hanya mencapai 43 persen.

Acara yang disiarkan secara hybrid melalui kanal YouTube Bisnis.com ini juga menyajikan paparan dari Hasan Fawzi yang mengingatkan generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk lebih memahami risiko dan peluang dalam penggunaan platform keuangan digital.

OJK, menurutnya, telah mengembangkan sejumlah inisiatif seperti modul Literasi Keuangan Digital, pengembangan Fintech Center, dan regulatory sandbox guna mendukung inovasi teknologi keuangan.

Foto bersama para narasumber dengan peserta talkshow literasi keuangan digital di GSG Unib.(foto:bay)

Talkshow ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam mengenai layanan dan produk keuangan digital, sekaligus menginspirasi mereka untuk menjadi penggerak literasi keuangan digital di lingkungan sekitarnya.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi serta Kepala OJK Provinsi Bengkulu Ayu Laksmi Syntia Dewi. Para mahasiswa yang berpartisipasi dengan aktif dalam diskusi mendapatkan hadiah doorprize dari panitia. [Bayupi/Purna Herawan/Humas].