UNIVERSITAS BENGKULU

KEPALA Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Republik Indonesia, Laksamana Laksamana Madya TNI Dr. Irvansyah, S.H, M.Tr (Opsla), mengaku sangat bangga bisa menyampaikan orasi ilmiah di acara Rapat Terbuka Senat Universitas Bengkulu dalam rangka puncak perayaan Dies Natalis Unib Ke-42, di Gedung Serba Guna (GSG) Unib, Rabu (24/4/2024).

Kepala BAKAMLA RI ketika mengawali orasi ilmiah di puncak acara dies natalis Unib ke-42.(foto:hms1)

“Ketika menerima undangan untuk orasi ilmiah di UNIB ini, langsung saya oke kan. Saya sangat bangga bisa berdiri di podium ini. Kenapa, karena dulu ketika lulus SMAN 2 Kota Bengkulu Saya ikut test untuk kuliah di Unib ini, tapi tidak lulus. Tapi kini, Alhamdulillah, Saya berdiri di podium paling depan ini untuk menyampaikan orasi ilmiah kepada sivitas akademika Unib,” ujar Dr. Irvansyah, seraya membuka orasi ilmiahnya sambil begurau.

Dr. Irvansyah yang merupakan putra Bengkulu ini berharap, kehadirannya di Unib ini, disamping untuk menambah wawasan bagi sivitas akademika Unib tentang pengamanan dan pengelolaan laut, juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para mahasiswa dan generasi muda agar senantiasa tekun belajar serta giat berjuang untuk meraih cita-cita yang tinggi. Sebab, dirinya telah membuktikan, berkat kegigihan belajar dan berjuang kini berhasil menjadi pemimpin di Lembaga Negara yang dilantik dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

Kepala BAKAMLA RI mengaku bangga dapat memberikan orasi ilmiah di Unib.(foto:hms1)

“Adik-adik mahasiswa teruslah berjuang, jangan takut dengan persaingan. Terus giat belajar dan raih cita-cita setinggi-tingginya. Anda juga harus bangga menjadi mahasiswa Unib, sebab saya perhatikan Unib ini sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah setara dengan universitas-universitas terkemuka di Indonesia lainnya,” ujar Dr. Irvansyah seraya memotivasi ratusan mahasiswa yang hadir langsung di GSG Unib maupun yang hadir secara daring.

Dalam orasinya, Dr. Irvansyah menjelaskan arti penting laut bagi kehidupan, potensi dan tantangan dalam pengelolaan laut, ancaman keamanan maritim, dan sekilas tentang perkembangan lingkungan strategis terakhir menyangkut perubahan situasi keamanan di kawasan Indo pasifik.

Judul orasi ilmiahnya sendiri adalah “Peran BAKAMLA RI Selaku Indonesian Coast Guard Dalam Mendukung Tata Kelola Pemanfaatan Kekayaan Laut Indonesia Untuk Pembangungan dan Kemakmuran Nasional Berbasis Sustainable Ocean Economy.”

Terkait tata kelola kemaritiman Indonesia, Dr. Irvansyah memaparkan tentang upaya dan usaha yang telah dan sedang dilakukan pemerintah dalam menata pengelolaan potensi kemaritiman Indonesia, urgensi penerapan ekonomi baru, dan menjelaskan tentang Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2017 yang menguraikan kebijakan kelautan Indonesia.

Ratusan mahasiswa dan undangan antusias mendengarkan orasi ilmiah Kepala BAKAMLA RI.(foto:hms1)

Lalu terkait peran BAKAMLA RI selaku Indonesian Coast Guard, Dr. Irvansyah menjelaskan road map perjalanan BAKAMLA RI sampai seperti saat ini, terutama terkait dengan alasan mendasar lahirnya BAKAMLA RI dan upaya yang sudah dilakukan serta upaya ke depan untuk mengoptimalkan organisasi BAKAMLA RI. Bahkan, Dr. Irvansyah juga menjelaskan sekilas tentang Coast Guard di beberapa belahan dunia, dan plus minus pendirian organisasi Coast Guard.

Kemudian tentang konsep dan strategi mewujudkan tata kelola kemaritiman Indonesia berbasis sustainable ocean economy, Dr. Irvansyah memaparkan beberapa pendekatan dalam menata potensi kemaritiman Indonesia yang diakhiri dengan analisis SWOT terkait upaya dan strategi yang dapat dilakukan dalam memperbaiki pengelolaan kemaritiman Indonesia dihadapkan dengan hambatan dan tantangan yang ada.

“Laut adalah tempat 99% kehidupan di bumi. Laut menyediakan 15% kebutuhan protein dunia. Laut membantu memperlambat perubahan iklim dengan menyerap 30% emisi CO2, Laut menyerap 90% panas akibat efek rumah kaca. Laut menjadi jalan bagi 90% perdagangan dunia. Laut menyediakan ruang bagi ratusan juta tenaga kerja. Laut menjadi sumber setidaknya 30% gas dan minyak dunia.”

“Jika tidak dikelola, tantangan yang berkaitan dengan integritas ekosistem laut dan pesisir Indonesia dapat menghambat potensi ekonomi laut Indonesia. Bahkan Indonesia dipredikasi akan mengalami penurunan tangkapan ikan terbesar di dunia, yang akan semakin memperlebar jurang kemiskinan di desa-desa pesisir, dan secara umum penghasilan nelayan lebih rendah daripada upah minum nasional. Karena itu, kita membutuhkan upaya dan strategi yang mumpuni untuk mengatasi berbagai kendala dan acaman keamanan di laut,” papar Dr. Irvansyah.

Sebagai putra daerah Bengkulu Dr. Irvansyah bangga dengan kemajuan yang dicapai Unib.(foto:hms1)

Di akhir orasinya, Dr. Irvansyah membuat suatu kesimpulan, bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola laut berbasis sustainable ocean economy dengan mempertimbangkan security approach, policy approach, environment approach dan safety approach, diperlukan penyederhanaan regulasi dan penataan lembaga penegakan hukum di laut.

Kemudian, peningkatan peran BAKAMLA RI selaku Indonesian Coast Guard perlu untuk segera diwujudkan sebagai penyelenggara keamanan, keselamatan dan penegakan hukum (KKPH) di laut. Dan oleh karena keamanan maritim bersifat multi sektor dan membutuhkan pola pengamatan 24 per hari, serta dihadapkan dengan aset yang terbatas dan coverage area yang luas, maka diperlukan teknologi cerdas untuk akurasi dalam pengambilan keputusan dan didukung oleh regulasi dan organisasi keamanan laut yang efektif dan efisien dengan menggunakan collaborative approach.

Penuh emosional dan haru, Dr. Irvansyah memotivasi mahasiswa Unib sambil menahan air mata.(hms1)

Teakhir, sebelum menutup orasinya, Dr. Irvansyah sempat tersedak dan menahan nafas yang dalam sejenak, ketika Dia menyebutkan “Saya, sebagai putra asli Bengkulu … aah, eh mohon maaf Saya terbawa perasaan emosional,” ujarnya dengan raut muka memerah dan mata berkaca-kaca.

Sontak suasana Gedung Serba Guna Unib yang dipadati hampir seribu mahasiswa dan undangan yang hadir menjadi hening dan lalu sesaat kemudian gemuruh tepuk tangan dan teriakan dukungan membahana kepada Dr. Irvansyah untuk melanjutkan kata-katanya dan menutup orasi ilmiahnya.

“Iya, Saya sangat bangga sekali bisa hadir di Unib ini. Saya mohon maaf jika selama ini belum mampu memberikan sumbangsih untuk kemajuan Provinsi Bengkulu sebagai tanah kelahiran Saya. Semoga apa yang Saya sampaikan hari ini dapat menjadi sedikit sumbangan pemikiran dan memotivasi bagi adik-adik mahasiswa dan generasi muda agar ke depan Bengkulu lebih maju, dan semoga kita dipertemukan lagi pada kesempatan berikutnya,” tutur Dr. Irvansyah dengan penuh haru. [Purna Herawan/Humas].

Skip to content