FAKULTAS Pertanian Universitas Bengkulu dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Selasa (15/11/2016), melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang meliputi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khusunya tentang pengembangan kebun dan industri minyak sawit.
Selain penandatanganan MoU, pada acara yang dihelat di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB itu juga dilakukan kegiatan akademik berupa Bedah Buku berjudul “Mitos Vs Fakta : Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Global,” yang ditulis Dr. Ir. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institut (PASPI).
Kemudian, Dekan Fakultas Pertanian UNIB Dr. Ir. Fahrurrozi, Ph.D juga melakukan peresmian Forum Dosen Peneliti Sawit dan Mahasiswa Peminat Sawit yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Ketut Sukiyono, M.Ec, dengan anggota antara lain : Ir. Entang Inoriah Sukarjo, MS, Prof. Dr. Ir. Yosi Fenita, MP, Prof. Dr. Ir. Priyono Prawito, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Alnopri, MS, Evanila Silvia, S.TP, M.Si, Yenny Sariasih, SP, M.Sc, Dr. Ir. Prasetyo, MS, Dr. Ir. M. Taufik, MS, Dr. Ir. Budiyanto, M.Sc, Ir. Hermansyah, MP, dan Dr. Dwi Wahyuni Ganefianti.
“Dengan mengucapkan Bismillahirahmannirrahim, Forum Dosen Peneliti dan Mahasiswa Peminat Sawit dengan ini kita luncurkan dan resmikan,” ujar Dekan FP UNIB, Dr. Ir. Fahrurrozi.
Dalam sambutannya, Ketua GAPKI Cabang Bengkulu Jhon Irmansyah Siregar mengucapkan terimakasih kepada Fakultas Pertanian UNIB yang telah berpartisipasi secara aktif melakukan kegiatan akademik dan penelitian tentang pengembangan sawit.
“Dengan adanya MoU ini diharapkan ke depan bisa menjalin sinergisitas antara pengusaha dan akademisi dalam membudayakan sawit kepada masyarakat dan memberikan pencerahan tentang sawit sekaligus menyangkal isu-isu negatif dan black campaign terhadap sawit,” ujarnya.
Senada diungkapkan Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rasmawan. Pemerintah daerah kata Dia, menyambut baik dan berterimakasih kepada pihak-pihak termasuk GAPKI dan Universitas Bengkulu yang telah melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sawit di daerah ini.
Sebab, hingga saat ini kelapa sawit masih menjadi salah satu komoditi andalan di sektor perkebunan yang berkontribusi cukup signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu. Data BPS tahun 2015, jumlah kebun kelapa sawit di Provinsi Bengkulu sebanyak 417.000 hektare dan pabrik pengolahan sebanyak 29 yang beroperasi, baik yang dikelola Perkebunan Besar Swasta, Perkebunan Besar Negara maupun kebuh sawit rakyat.
“Dengan adanya MoU antara pengusaha sawit dan UNIB ini diharapkan mampu menghasilkan berbagai inovasi sehingga perkebunan sawit dan berbagai prospek terkait dengan kepala sawit bisa dikembangkan lebih baik lagi dalam rangka mendorong kemajuan daerah di sektor perkebunan dan industri,” ujar Rasmawan.
Kegiatan penandatanganan MoU dan bedah buku tentang industri minyak kelapa sawit ini cukup istimewa karena dihadiri langsung oleh Rektor UNIB, Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc. Dalam sambutannya, rektor menyambut baik kegiatan ini dan berharap dengan adanya kerjasama ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang perkebunan sawit.
Selama ini kata rektor, banyak isu-isu yang menyebutkan bahwa kebun sawit dapat merusak lingkungan dan tanah. “Isu-isu tersebut harus disangkal, sehingga image masyarakat tentang sawit tidak cenderung negatif. Ini tugas kita bersama, agar bad news tentang sawit bisa menjadi good news, sehingga perkebunan dan industri minya sawit bisa berkembang secara pesat,” papar Dr. Ridwan Nurazi.[Penulis : Purna Herawan. Foto : Ngamarudin]