LIMA perwira siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) TNI, Jumat pagi (9/5), melakukan audiensi dengan pimpinan Unib di ruang kerja Rektor. Kelima Pasis itu antara lain Budi Wibowo, Eva Maria, Harry dan teman-temannya termasuk satu Pasis berasal dari Australia yang merupakan Polisi Australia yang sedang menempuh pendidikan di Seskoad Jakarta.
Kelima Pasis Seskoad itu didampingi Pasi Binkomsos Korem 041/Gamas, Mayor Inf. Fatkhul Zuhdi, S.Ag, M.PdI. Berhubung Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc sedang melaksanakan tugas dinas luar, maka rombongan diterima oleh para Wakil Rektor, Kepala Biro, para Wakil Dekan dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Pada audiensi yang berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan itu, para Pasis Seskoad TNI menggali berbagai informasi tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dan kemungkinan kerjasama yang saling bersinergi antara Universitas Bengkulu dengan TNI, terkait berbagai hal peningkatan pelayanan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bengkulu, khususnya menyangkut upaya-upaya penanggulangan dan mitigasi bencana alam gempa dan tsunami.
Pada kesempatan yang baik itu, secara bergantian Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. M. Syaiful, MS, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto, M.Sc, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Mochammad Ridwan, SE, MP, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Ir. Widodo, M.Sc, Ph.D, dan pimpinan unit kerja selingkung Unib lainnya, menjelaskan sejumlah kerjasama kemitraan Unib dan TNI yang telah dilakukan.
Para pimpinan Unib juga menyampaikan sejumlah usul rancangan berbagai program dan kegiatan yang bisa dikerjasamakan dan disinergi antara Unib dengan jajaran TNI. Namun, mengingat berbagai kerjasama yang sudah dilakukan selama ini lebih banyak bersifat individu atau internal fakultas dan jurusan, ke depan ada baiknya kerjasama-kerjasama yang akan dilakukan lebih bersifat kelembagaan.
“Dalam bidang penanganan kebencanaan, kita bersinergi dalam upaya penyaluran bantuan pasca bencana dan memberikan sosialisasi serta edukasi tentang penanggulangan dan mitigasi bencana kepada masyarakat. Namun selama ini, kurang terekspos karena kerjasama-kerjasama yang dilakukan belum terlembaga,” ujar Wakil Rektor Unib Bidang Akademik Prof. Syaiful.
Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Dr. rer. nat. Totok Eka Suharto menambahkan, Fakultas MIPA Unib memiliki para tenaga ahli di bidang geofisika dan sering melakukan penelitian-penelitian serta pengabdian.
“Kita ada 4 orang dosen bidang geofisika yang aktif melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang ke-bencanaalaman. Hasil-hasil penelitian mereka itu bisa disinergikan dengan jajaran TNI dalam mengimplementasikan program kepada masyarakat,” ujarnya.
Program lainnya yang sangat mungkin dilakukan kerjasama dan bersinergi dengan jajaran TNI adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam hal ini, pihak TNI bisa melakukan pendampingan serta melakukan tugas pengamanan kepada mahasiswa peserta KKN di daerah-daerah rawan konflik sosial seperti di daerah Binduriang, perbatasan Bengkulu – Sumatera Selatan.
Kemudian, Unib dan TNI juga bisa bekerjasama dan bersinergi dalam program KKN Bersama BKS PTN Wilayah Barat yang setiap periodenya memiliki tema, seperti “KKN Bersama Kebangsaan.” KKN Bersama seperti ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan serta menjaga keutuhan NKRI.
“Tahun ini Unib berencana mengirim 10 mahasiswa dalam program KKN Bersama Kebangsaan yang akan dilaksanakan di wilayah perbatasan Pontianak yang akan dihelat Agustus mendatang. Nah, pada tahun-tahun berikutnya di harapkan Unib bisa menjadi tuan rumah untuk melaksanakan KKN Bersama di pulau terluar Bengkulu yaitu Pulau Enggano. Program seperti ini, sangat memungkinkan bekerjasama dan bersinergi dengan program TNI,” tambah Sekretaris P3KK LPPM Unib, Hardiansyah, ST, MT.
Dengan banyaknya informasi dan penjelasan dari para pimpinan Unib itu, para Pasis Seskoad mengaku sangat senang, bangga dan puas. Mereka juga sangat berterimakasih kepada segenap pimpinan Unib yang telah menerima dan bersedia melakukan audiensi dengan penuh keakraban. [hms1]