Pidato Rektor : “Disruption Era dalam Membangun Generasi Milenial yang Visioner”

SAMA seperti wisuda UNIB periode ke-84 bulan April lalu, pada acara wisuda UNIB periode ke-85 yang di helat di Gedung Serba Guna (GSG) tanggal 28 dan 29 Agustus 2018, Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc kembali menyampaikan pidato dengan tema “Disruption Era dalam Membangun Generasi Milenial yang Visioner.”

Rektor menjelaskan, sebagai dampak perkembangan teknologi digital secara global sekarang ini, kita dihadapkan pada disruption era yang memiliki segi positif dan negatif dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Ada bad news (berita buruk) dan good news (berita baik) disruption era ini. Mengutif berita yang dilansir Kompas.com beberapa waktu lalu, diperkirakan pada tahun 2030 sekitar 2 milyar pegawai di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan sebagai dampak disruption. Sebaliknya, akan ada pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak dikenal 10-20 tahun lalu,” ujarnya.

Hilangnya berbagai pekerjaan tersebut karena digantikan teknologi canggih. Otot diganti robot, kuli diganti forklift dan crane. Pekerjaan penjaga pintu toll, tukang pos, pustakawan, supir taksi, kasir, loper Koran, commercial pilots dan lain-lain akan digantikan oleh sistem teknologi digital, termasuk pekerjaan dokter dan tenaga kesehatan juga bisa menggunakan smart phone.

Lalu bagaimana dengan dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi ? Kampus akan menjadi EO (Event Organizer) saja, yaitu mengorganisir dosen-ilmuan dari berbagai belahan dunia untuk memberikan layanan pengembangan ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa.

Oleh sebab itu lanjut Rektor, paradigma pendidikan tinggi harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Peningkatan kesadaran teknologi digital merupakan suatu keniscayaan dalam menghadapi disruption era.

Tugas perguruan tinggi ke depan yang terpenting adalah membentuk mahasiswa menjadi generasi milenial yang berkarakter, mampu memanfaatkan peluang dan mengakses pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak dikenal sebelumnya.

Pekerjaan-pekerjaan baru tersebut antara lain, blogger, web developer, apps developer/creator, smart chief listener, smart kettle manager, drone operator, big data analyst seperti yang digunakan pebisnis traveloka, go jek, go food dan lain-lain, cyber troops, cyber psychologist, cyber patrol, cyber crime specialist, smart animator, game developer, smart control room operator, medical sonographer, prosthodontist, crowd funding specialist, social entrepreneur, fashionista and ambassador, cloud computing service, cloud service specialist, dan sebagainya yang berbasis teknologi digital.

Penting juga dimiliki dan harus dipersiapkan bagi generasi saat ini dan akan datang adalah jiwa dan kemampuan entrepreneur. Generasi pencipta lapangan kerja, bukan pencari kerja. Atau apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, harus disertai dengan jiwa kewirausahaan, yaitu berani dan tangguh, kreatif, serta inovatif.

“Anda mau jadi pahlawan dan memajukan Bangsa di masa akan datang ? Jadilah pengusaha. Atau kalau Anda bekerja di sektor formal, jiwa pengusaha harus dimiliki dan selalu dikembangkan. Sebab indikator negara maju adalah seberapa banyak pengusahanya. Jumlah pengusaha di Indonesia saat ini sangat sedikit dibanding Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina,” ujarnya.

Memulai usaha memang berisiko, tapi tidak memulai usaha lebih berisiko. Yang terpenting adalah membangun jiwa entrepreneurship, yaitu fight, creative, dan innovative. “Kemudian harus berani. Lebih baik mencoba gagal, daripada gaga mencoba,” tukas Rektor.

Orasi ini disampaikan rektor di hadapan ketua dan para anggota senat universitas, para guru besar, para dekan, para tamu undangan dari pihak bank mitra kerjasama UNIB, ribuan wisudawan, serta para orang tua wisudawan yang memadati GSG UNIB selama dua hari.

Pada wisuda periode ke-85 ini, UNIB meluluskan 1.712 orang dengan rincian berdasarkan jenjang pendidikan yaitu, Program Pascasarjana S3 (Doktor) sebanyak 4 orang, Pascasarjana S2 (Magister) sebanyak 229 orang, Profesi 16 orang, Program Sarjana (S1) Reguler 1.022 orang, Sarjana (S1) Non Regular 63 orang, dan Program Vokasi/Diploma 378 orang.

Wisuda pada hari Selasa (28/8/2018) diikuti 935 orang dari empat fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 524 wisudawan, Fakultas Hukum 99 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 264 wisudawan, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) 48 wisudawan.

Pada hari Rabu (29/8/2018) wisuda diikuti 777 orang yang terdiri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 216 wisudawan, Fakultas Pertanian (FP) sebanyak 224 wisudawan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebanyak 283 wisudawan, serta Fakultas Teknik (FT) sebanyak 54 wisudawan.

Dengan bertambahnya jumlah lulusan UNIB sebanyak 1.712 orang pada wisuda ini, maka total lulusan UNIB bertambah menjadi 52.627 orang, terdiri dari Program Pascasarjana (S3) 15 orang, Pascasarjana (S2) 6.921 orang, Sarjana (S1) 35.650 orang, Program Profesi 81 orang dan Prgram Vokasi/Diploma 9.960 orang.

Kepada para wisudawan Rektor mengucapkan selamat dan sukses serta berharap agar seluruh lulusan UNIB selalu menjaga nama baik almamater. Kepada masyarakat khususnya para orang tua, Rektor mengucapkan terimakasih karena telah memberikan kepercayaan kepada UNIB sebagai tempat menyekolahkan anaknya.[Hms1/Foto : Ngamarudin].