Pimpinan Unib dan UGM Tinjau KKN Kolaborasi di Pulau Enggano

SEJUMLAH pimpinan dari Universitas Bengkulu (Unib) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan peninjauan, monitoring dan evaluasi (Monev), pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi di Pulau Terluar, Enggano, Bengkulu, Senin (12/8/2024).

Pimpinan Unib dan UGM ketika di pesawat menuju Pulau Terluar Indonesia, Enggano.(foto:ist.lutfi).

Jika pada tahun 2023 lalu, kunjungan Monev KKN ke Enggano dilakukan langsung oleh Rektor Unib Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc berserta para Wakil Rektor, namun kali ini mewakili pimpinan Unib hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Si.

Bersama Prof. Lufti, tampak hadir Ketua Pusat Pelaksana dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) LPPM Unib, Dr. Bustanuddin Lubis, SS, MA, Koordinator Pelaksana KKN Unib Ayub Sugara, S.Kel, M.Si, Wakil Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Unib Mohammad Nur Dita Nugroho, S.T, M.Sc.

Rombongan pimpinan Unib dan UGM tiba di Bandar Udara Enggano.(foto:bayupi)

Sementara dari UGM, ada Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Prof. Dr. Wening Udasmoro, SS, M.Hum, DEA, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset dan Sistem Informasi Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T, M.Eng, Ph.D, dan Sekretaris DPKM UGM Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum.

Rombongan pimpinan Unib dan UGM terbang ke Enggano menggunakan pesawat jenis Cesna milik maskapai Susi Air, dari Bandara Fatmawati Bengkulu sekitar pukul 11.00 WIB dan tiba di Bandara Enggano pukul 12.00 WIB.

Sebelumnya, beberapa hari lalu, Unib dan UGM juga telah menurunkan Tim Teknis termasuk para Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN ke Enggano, menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Pulau Baii Kota Bengkulu dengan menempuh pelayaran sekitar 18 jam ke Enggano.

Menuju Objek Wisata Alam Bak Blau dan terlihat Prof. Lutfi sedang fose dengan latar belakang danau biru dan jernih Bak Blau di Desa Meok.(foto:ist/lutfi).

Tim Teknis dan DPL KKN dari Unib, yaitu Dr. Ali Mugsit, S.Kel, M.Si, Dr. Akbar Abdurrahman Mahfuds, Dr. Sipriyadi, M.Si, serta Ari Anggoro, S.Kel, M.Si. Kemudian, ada juga Staf Keuangan LPPM Unib Riki Susanto, S.E, Staf Humas Unib Bayupi Aldi Pratama, S.I.Kom, serta Kaswolo dan Andrea Pranata dari Bagian Rumah Tangga.

Dan tim dari UGM, antara lain Ahmad Fu’ad Habibi, Dwi Nur Rizkiansyah, Fahmi Banu Sudiro, Muhammad Bagus Pramono, Munandar Aji Wibowo, Sigit Yudantara, dan Muhammad Syaeful Bahry.

Wakil Ketua PPID Unib Mohammad Nur Dita Nugroho alias Didit dan Staf Humas Unib Bayupi Aldi Pratama melaporkan, setelah landing di Bandara Enggano, rombongan pimpinan Unib dan pimpinan UGM langsung mengunjungi Objek Wisata Alam Bak Blau di Desa Meok.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unib dan UGM ketika menyampaikan sambutan di acara ramah tamah di pinggir objek wisata alam Bak Blau Desa Meok.(foto:bayupi)

Rombongan disambut dengan penuh persahabatan oleh Camat Enggano Susianto, Kepala Desa Meok, serta para tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat. Sambil berbincang, rombongan disuguhi makan siang bersama dengan menu serba ikan di pinggir danau Bak Blau yang airnya berwana biru.

Sebelum istirahat ke penginapan, rombongan mengunjungi mahasiswa dan meninjau sejumlah stand pameran di lokasi Festival Kanek Enggano di lapangan Desa Apoho. Festival ini sebagai puncak kegiatan KKN Kolaborasi yang dihelat hingga 14 Agustus 2024, dengan menampilkan berbagai produk UMKM dan pagelaran kebudayaan tradisional setempat.

Camat Enggano menyambut baik kehadiran pimpinan Unib dan UGM serta menyuguhkan makan siang bersama dengan menu serba ikan segar di lokasi wisata Bak Blau.(foto:bayupi)

Malam hari, pukul 19.30 WIB, rombongan pimpinan Unib dan UGM melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) Program KKN Kolaborasi di aula kantor camat. Semua kelompok KKN Kolaborasi diundang untuk menyampaikan hasil kegiatan selama KKN dan berdiskusi untuk mengetahui dinamika yang terjadi, serta mendengarkan harapan-harapan masyarakat ke depan tentang keberlanjutan program KKM Kolaborasi.

Pimpinan Unib dan UGM mengunjungi stand UMKM di lokasi Festival Kanek Enggano.(foto:bayupi)

Kemudian agenda besok, 13 Agustus 2024 (hari ini, red), rombongan pimpinan Unib dan UGM akan memulai aktivitas pukul 08.00 WIB dengan melakukan penanaman bibit padi Gamagora secara simbolis di areal persawahan Desa Kaana.

Penanaman padi secara simbolis ini dilakukan bersama-sama dengan unsur Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, KAGAMA, BPDAS, Camat dan unsur Tripeka setempat, serta Pemerintahan Desa dan mahasiswa peserta KKN Kolaborasi.

Setelah itu, pukul 10.00 WIB, dilanjutkan dengan penanaman bibit tanaman buah, seperti alpukat dan durian, di Kebun Buah desa Banjarsari. Program ini dimaksudkan untuk mendukung dan mendorong agrowisata alam Gua Kelelawar yang ada di desa tersebut.

Para mahasiswa dan DPL KKN menunjukkan beragam produk UMKM yang dipamerkan.(foto:bayupi)

Berikutnya, pada siang hingga sore hari, rombongan menghadiri Festival Kanek Enggano di Desa Apoho. Di tempat ini, juga akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama bidang penelitian dan inovasi akademik, antara UGM dan UNB serta Pemerintahan Setempat.

Pada malam harinya, rombongan menyaksikan pagelaran tari dan kebudayaan tradisional Enggano, tari kreasi mahasiswa, dan hiburan rakyat lainnya di Festival Kanek Enggano. Kemudian, di tempat terpisah Prof. Wening dari UGM akan melakukan pertemuan dan diskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat terkait dengan penelitiannya tentang pelestarian seni, budaya dan Bahasa Enggano.

Foto bersama pimpinan Unib dan UGM, Pemerintah Setempat, DPL dan para mahasiswa KKN.(foto:bayupi)

“Ada program peningkatan potensi UMKM di sini, ada juga bidang pertanian, perkebunan, dan agrowisata, pendidikan dan bimbingan terhadap anak-anak. Kemudian, ada pengembangkan kesenian dan kebudayaan tradisional serta Bahasa Enggano, serta program yang bermanfaat lainnya. Semua berkolaborasi dan bersinergi untuk memajukan Pulau Enggano,” ujar Didit kepada Tim Humas Unib via WhatsApp.

Festival Kanek Enggano tambah Didit, bukan hanya seremonial pemuncak KKN, tapi manifestasi dari kerja keras dan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat lokal, dan pemerintah setempat. “Yauwaika !” tukas Didit mengucap salam khas masyarakat Enggano. [Didit/Bayupi/Purna Herawan/Humas].

Foto bersama pimpinan Unib dan UGM dengan Camat dan sejumlah peserta KKN Kolaborasi di lokasi Festival Kanek Enggano.(foto:bayupi)