Generasi Muda Berpendidikan Menciptakan Stabilitas Energi Nasional
BAGIAN Kemahasiswaan Universitas Bengkulu bekerjasama dengan PT. PLN (Persero), Rabu (5/10/2014) di ruang rapat utama gedung rektorat Unib, menggelar kegiatan PT. PLNGoes to Campus yang diisi talkshow kelistrikan dengan tema “Generasi Muda Berpendidikan Menciptakan Stabilitas Energi Nasional.”
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 300 mahasiswa dari berbagai fakultas selingkung Unib dan mahasiswa perwakilan dari perguruan tinggi swasta se Bengkulu. Mereka diberi pemahaman dan pengetahuan tentang kondisi terkini kelistrikan Bengkulu, tentang bagaimana melestarikan sumber-sumber energi penggerak pembangkitan listrik, serta tentang peran serta masyarakat dalam pembangunan kelistrikan yang berkelanjutan.
Pemateri yang dihadirkan merupakan orang-orang yang ahli di bidangnya, yaitu Jhoni selaku Manager Pemasaran PT. PLN Wilayah Bengkulu, Didiek Eko Riyanto selaku Manager Pembangkitan Sektor Bengkulu, dan akademisi yang sekarang menjabat Dekan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Khairul Amri, MT.
Talkshow itu dipimpin moderator Prof. Zainal Muktamar, dan disaksikan langsung oleh Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi beserta para wakil rektor dan Ruly Firmansyah selaku General Manager Pembangkitan PT. PLN Wilayah Sumbagsel.
Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini dalam rangka membuka wawasan dan pemahaman masyarakat khususnya kalangan mahasiswa tentang kondisi dan sistem pembangunan kelistrikan.
Satu sisi, saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan mendasar. Pemerintah, swasta, para pelaku ekonomi skala besar maupun kecil, hingga berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru daerah sangat membutuhkan listrik baik untuk sarana penerangan maupun produktivitas pelayanan dan perekonomian.
Namun di sisi lain ketersediaan energi penggerak kelistrikan khususnya yang berasal dari fosil diprediksi akan habis pada 10-20 mendatang. Jika tidak dilakukan upaya signifikan untuk menggali dan mengelola sumber energi lain seperti air, uap dan panas bumi, dikhawatirkan ke depan akan terjadi krisis listrik yang berpengaruh terhadap berbagai tatanan kehidupan.
“Karena itu, talkshow seperti ini dinilai sangat penting dalam rangka membangun pemahaman dan kesadaran bersama seluruh elemen masyarakat untuk menjaga efisiensi dan efektifitas penggunaan listrik serta menggali dan melestarikan sumber-sumber energi penggerak pembangkit listrik yang ada di sekitar kita,” ujar Rektor.
Universitas Bengkulu lanjut Rektor, sebagai institusi yang kaya sumber daya manusia dan banyak menghasilkan generasi penerus bangsa yang handal, siap berkontribusi dalam upaya pembangunan kelistrikan di daerah maupun di Indonesia, khususnya menyangkut penelitian, pendidikan dan rangkaian sosialisasi program dalam krangka pengabdian kepada masyarakat.
“Cukup banyak dosen-dosen Unib yang melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kelistrikan dan pembangkit tenaga listrik. Hasilnya diharapkan dapat berguna bagi keberlangsungan pembangunan kelistrikan. Kemudian kita juga bisa melakukan sosialisasi dan edukasi kelistrikan kepada masyarakat melalui program KKN tematik. Jika ini kita sinergikan dengan program PLN, mungkin output-nya akan lebih bagus,” papar Dr. Ridwan Nurazi.
General Manager Pembangkitan PT. PLN (Persero) Sumbagsel, Ruly Firmansyah, menjelaskan, kegiatan talkshow PLN Goes to Campus merupakan salah satu rangkaian memeriahkan peringatan HUT PLN ke-69 tahun 2014. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan pengetahuan dan pemahaman tentang kelistrikan dalam rangka menciptakan generasi hemat listrik.
Kemudian lanjut Ruli, melalui kegiatan talkshow ini diharapkan menjadi ajang saling memberi informasi untuk mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kekurangan sehingga bisa segera dicarikan soslusi. Juga untuk mendapat masukan pemikiran dan ide-ide cemerlang yang dapat membuka peluang kerjasama antar institusi dalam rangka membangun kelistrikan di Bengkulu.
“Banyak hal yang bisa kita sinergikan dan kerjasamakan seperti upaya menjaga serta melestarikan lingkungan untuk menjamin ketersediaan energi pembangkit kelistrikan. Contohnya, melakukan kajian dan upaya edukasi kepada masyarakat agar daerah tangkapan air PLTA Sungai Musi tetap terjaga dengan baik, dan masih banyak lagi peluang kerjasama lainnya,” ujarnya.
Ruli juga menjelaskan, sistem kelistrikan di Bengkulu saat ini masih kurang maksimal karena hanya ditopang 70 Kilo Volt (KV). Oleh sebab itu, jangan heran bila masih sering terjadi pemadaman atau masih ada daerah-daerah byarpet.
Pihak PT. PLN terus berupaya agar kelistrikan Bengkulu dapat meningkat menjadi 150 KV yang terintegrasi dengan kelistrikan se Sumbagsel, namun banyak kendala yang dihadapi sehingga belum tuntas. Salah satu kendala yaitu masalah ganti rugi lahan tower jaringan bertegangan tinggi yang hingga kini menyebabkan pembangunan terlabat dan tidak sesuai target waktu yang ditetapkan.
“Oleh sebab itu, kita sangat berharap dukungan semua pihak baik pemerintah daerah, kalangan akademisi dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk saling memberi pengertian, melakukan edukasi agar berbagai persoalan ganti rugi lahan jaringan listrik dapat segera diatasi,” ujarnya.
Senada diungkapkan Menejer Pemasaran PT. PLN Bengkulu, Jhoni. Menurutnya, salah satu kendala belum maksimalnya pelayanan kelistrikan di Bengkulu adalah lambannya pembangunan jaringan transmisi karena masalah ganti rugi lahan.
Ditambahkan Jhoni, saat ini jumlah pelanggan listrik di Bengkulu sebanyak 339.000 bersumber dari 4 Gardu Induk dengan 10 rayon pelayanan yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Pembangunan dan peningkatan kapasitas kelistrikan sebenarnya pada posisi mendesak. Sebab, tingkat pertumbuhan pelanggan sangat signifikan yaitu mencapai 42 ribu atau 11 % per tahun.
“Kita khawatir jika kurun waktu dua atau tiga tahun ke depan proses pembangunan untuk mencapai 150 KV tidak tuntas, maka akan terjadi pemadaman besar-besaran. Oleh sebab itu, kerjasama semua pihak untuk menuntaskan program pembangunan yang ada sangat diharapkan,” ujarnya.[hms1]