UNIVERSITAS BENGKULU

SEBANYAK 40 mahasiswa Universitas Bengkulu dan IAIN Bengkulu akan menerima beasiswa dari Bank Indonesia sebesar Rp250 ribu per orang setiap bulan selama tahun 2014. Masing-masing perguruan tinggi itu juga akan mendapat bantuan dana Rp800 per bulan untuk biaya administrasi.

Pemberian beasiswa BI itu tertuang dalam surat perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Universitas Bengkulu dan Institut Agama Islam Negeri Bengkulu yang ditandatangani Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Yuwono, di Hotel Santika Kota Bengkulu, Rabu (26/2/2014).

Dari pihak Universitas Bengkulu, Surat Perjanjian Kerjasama itu ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Mochamad Ridwan, SE, MP, disaksikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Ir. Widodo, M.Sc. Sedangkan dari pihak IAIN Bengkulu ditandatangi oleh Wakil Rektor III Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd. Acara itu juga disaksikan puluhan mahasiswa Unib dan mahasiswa IAIN calon penerima beasiswa.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Yuwono, menjelaskan, maksud dan tujuan Bank Indonesia memberikan beasiswa ini adalah sebagai kepedulian Bank Indonesia untuk meningkatkan kecerdaskan bangsa.

“Bank Indonesia mempunyai komitmen untuk memberikan bantuan keuangan kepada mahasiswa/i yang secara ekonomi kurang mampu namun berprestasi untuk menyelesaikan studinya di Universitas Bengkulu dan Institut Agama Islam Negeri Bengkulu,” ujarnya.

Dijelaskan Yowono, beasiswa Bank Indonesia ini bersifat sukarela dan bukan ikatan dinas. Adapun persyaratan penerima beasiswa sebagaimana diatur dalam perjanjian, yaitu ; Sekuarang-kurangnya telah menyelesaikan 4 (empat) semester dan/atau telah menempuh satuan kredit semester (SKS) sebanyak 90; secara ekonomi kurang mampu; memiliki ranking Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik (minimal 2.75 untuk penilaian sampai dengan skala 4).

Syarat berikutnya; umur tidak lebih dari 25 tahun pada saat menerima beasiswa; tidak bekerja atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/instansi lain; tidak sedang memperoleh beasiswa dari badan/lembaga/instansi/yayasan lain; dan memperoleh rekomendasi dari Universitas Bengkulu dan IAIN.

Yowono berharap para mahasiswa penerima beasiswa BI mampu menjaga atau bahkan meningkatkan prestasinya, mengingat hal tersebut merupakan bahan evaluasi untuk pencairan beasiswa. “IPK nya harus terus meningkat. Jika IPKnya menurun, bisa saja beasiswanya nanti dipindahkan kepada mahasiswa lain,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unib Dr. M. Ridwan, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Dr. Zulkarnain Dali dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah melaksanakan program pemberian beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu namun berprestasi ini.

Keduanya juga berharap agar pada tahun-tahun berikutnya program ini terus dilaksanakan dan ditingkatkan baik jumlah penerima maupun nominal uang yang diberikan. “Sekarang ini kondisi mahasiswa di Unib sudah bertambah, begitupun di IAIN. Oleh sebab itu, ke depan diharapkan program pemberian beasiswa ini dapat lebih ditingkatkan,” ujar Dr. M. Ridwan, seraya mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.

Menanggapi permintaan dan harapan dari masing-masing pimpinan universitas itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Yuwono, mengatakan pihaknya sangat memaklumi bahwa setiap tahun jumlah mahasiswa terus bertambah. Oleh sebab itu, ke depan pihaknya akan berusaha agar jumlah penerima maupun jumlah nominal uang yang diberikan dapat ditingkatkan.

“Akan kita usahakan, mudah-mudahan tahun depan program pemberian beasiswa ini bisa meningkat,” tukas Yuwono, seraya berterima kasih atas respon positif dan kerjasama yang baik dari masing-masing universitas.[hms1]

Skip to content