UNIVERSITAS BENGKULU

SEBANYAK 70 mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIB yang mengambil mata kuliah Grammar in Spoken Discourse pada semester genap 2022/2023 akan diikutsertakan dalam kegiatan International Virtual Exchange (IVE) Project, bergabung dan berinteraksi dengan 10.000-an mahasiswa dari 28 negara di dunia.

Tangkapan layar Beranda Dosen.(foto: ist. wisma)

Pelibatan mahasiswa pada semester genap 2022/2023 ini karena pada periode sebelumnya, Oktober – Desember 2022, Dosen Pengampu Mata Kuliah Grammar in Spoken Discourse, Dr. Wisma Yunita, M.Pd dinilai cukup sukses mengikutsertakan 72 mahasiswanya (dua kelas) untuk mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.

“Saya diundang lagi oleh Koordinator IVE Project untuk ikut pada semester genap 2022/2023 ini. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, maka Saya akan mendaftarkan lagi sebanyak 70 mahasiswa (dua kelas),” ujar Dosen pengampu mata kuliah Grammar in Spoken Discourse pada Program Studi Bahasa Inggris FKIP UNIB, Dr. Wisma Yunita, M.Pd.

Sebelum memutuskan untuk mengikutsertakan lagi mahasiswanya pada kegiatan IVE Project, menurut Dr. Wisma Yunita, dirinya telah menyebar angket dengan pertanyaan terbuka kepada mahasiswa yang ikut IVE Project periode lalu.

Dari hasil angket, para mahasiswa mengaku sangat terkesan, senang dan sangat bersedia jika diajak kembali mengikuti kegiatan ini. “Mahasiswa sangat antusias dan ingin sekali terlibat pada IVE Project jika ada kesempatan. Karena itu, Saya kembali mendaftarkan 70 mahasiswa pada batch ini,” ucap Dr. Wisma Yunita yang juga sebagai Kepala UPT Bahasa UNIB.

Tangkapan layar, Group WA Kelas.(foto : ist. wisma)

Dijelaskan Dr. Wisma, International Virtual Exchange Project merupakan kegiatan bernuansa akademik berskala internasional yang didanai oleh Pemerintah Jepang. Kegiatan ini melibatkan dosen dari 28 negara dan 10.000 lebih mahasiswa. Dari Indonesia, baru ada dua dosen yang ikut serta, yaitu dari Universitas Bengkulu dan Universitas La Tansa Mashiro, Banten.

Keikutsertaan Dr. Wisma sendiri bermula adanya undangan via email dari Associate Prof. Dr. Eric Hagley, sebagai Koordinator The International Virtual Exchange Project sekaligus dosen di Hosei University, Jepang. Sebelumnya, antara Dr. Wisma dan Dr. Eric Hagley telah saling kenal melalui asosiasi profesi dosen Bahasa Inggris.

Untuk mengikuti program ini, dosen harus mendaftarkan mahasiswa melalui Coordinator IVE Project, Eric Hagley, melalui form registrasi dalam bentuk file excel. Salah satu syarat kegiatan ini, dosen harus menjadikan IVE Project sebagai bagian dari kegiatan perkuliahan dan mendapatkan porsi tertentu dalam proses penilaian akhir dari mata kuliah yang diampu.

Tangkapan layar aktivitas mahasiswa di menu teh Open Forum dan Menu Multicultural Discussion.

Pada kegiatan awal, para dosen berinteraksi melalui Teacher Forum dan sebelumnya telah memperkenalkan diri dan mengisi profile mereka di platform IVE Project, lalu mengikuti diskusi dan menonton video tentang bagaimana menjalankan peran sebagai dosen di IVE Project.

Dr. Wisma sendiri memberikan porsi sebanyak 25% dari keseluruhan penilaian untuk kegiatan IVE project dengan menggunakan weekly portofolio report yang dikumpulkan melalui google drive sehingga tidak ada lagi penggunaan kertas dalam proses perkuliahan. Selain itu perkuliahan berjalan sama seperti perkuliahan pada umumnya, tetap ada 16 pertemuan, ada tugas, dan UAS untuk mata kuliah Grammar in Written Discourse.

Semua proses pembelajaran juga menggunakan teknologi berupa platform moodle IVE project, grup WhatsApp, Video Editor dan Google Drive. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berinteraksi dengan mahasiswa dari 28 negara seperti Jepang, Korea, Taiwan, Kolombia, Peru, Maroko, Argentina dan Zimbabwe melalui berbagai menu yang ada di learning management system-nya.

Menu yang ada di IVE Project platform adalah the Open Forum, Multicultural Discussion, the Image Forum, A Day in My Life, Student Generated Question, Real-time student communication dan side quest.

Tangkapan layar, aktivitas mahasiswa pada Menu Real time student Communication.

Melalui kegiatan ini mahasiswa berinteraksi dan saling mengenalkan budaya di negara masing-masing, bercerita tentang hobi, makanan favorit, game yang mereka mainkan, lagu kesukaan dan lainnya. Setiap minggu mereka juga mengadakan Real-time communication meeting dengan peserta dari negara lainnya dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

“Semoga pelibatan 70 mahasiswa pada semester genap 2022/2023 ini dapat berjalan baik dan sukses seperti batch Oktober – Desember 2022 dan ke depan kita akan semakin terbiasa melibatkan mahasiswa dalam kegiatan berskala internasional,” tutur Dr. Wisma, seraya berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu bentuk kreatifitas dalam pengintegrasian pembelajaran menggunakan teknologi informasi bertaraf internasional yang mampu berkontribusi pada program internasionalisasi perguruan tinggi.[Penulis : Purna Herawan.Editor : Nursihati/Humas].

Skip to content