UNIVERSITAS BENGKULU

SEJARAH tercatat pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNIB periode ke-100 tahun 2023. Dimana Rektor beserta para Wakil Rektor UNIB untuk pertama kalinya melakukan kunjungan dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (MONEV) KKN di Pulau Enggano yang merupakan pulau terluar Indonesia berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.

Rektor dan para Wakil Rektor UNIB menaiki pesawat jenis Cessna Grand Caravan Susi Air.(foto:ist/Yef).

Rektor perempuan pertama di UNIB ini, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Si, Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Sc, mereka tiba di Pulau Enggano, Selasa siang (8/8/2023).

Rektor dan para Wakil Rektor beserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Dr. Deddy Bahktiar dan Camat Enggano Susianto M.D yang satu penerbangan, tiba di Bandar Udara Enggano setelah terbang selama 45 menit menaiki “burung besi” jenis Cessna C208B Grand Caravan milik Maskapai Susi Air. Pesawat perintis berpenumpang 11 orang tersebut bertolak dari Bandara Fatmawati Soekarno Kota Bengkulu pukul 11.30 WIB. Pesawat ini merupakan sarana transportasi orang dan logistik yang terbang ke Pulau Enggano dua kali seminggu yaitu pada hari Selasa dan Kamis.

Rektor dan para Wakil Rektor UNIB tiba di Bandara Udara Enggano disambut Koordinator dan Ketua P3KKN LPPM UNIB, Wakil Ketua PPID UNIB serta Camat Enggano.(foto:p3kkn)

Tiba di Pulau Enggano, Rektor dan para Wakil Rektor dijemput untuk menuju salah satu destinasi wisata andalan di pulau tersebut yaitu Area Pantai Bak Blau di Desa Meok. Tak hanya menikmati jernih birunya pantai Bak Blau, di area ini Rektor dan rombongan juga dijamu makan siang dengan nuansa laut.

Usai menikmati wisata alam yang eksotis, Rektor dan para Wakil Rektor langsung menuju Aula Kantor Camat Enggano untuk melaksanakan aktivitas Monitoring dan Evaluasi KKN UNIB Periode ke-100. Kegiatan Monev KKN ini berbeda dengan di daerah lain, karena KKN yang dilakukan di Pulau Enggano adalah KKN Kolaborasi UNIB dan UGM, dimana pesertanya adalah 35 mahasiswa dari UNIB dan 30 mahasiswa dari Universitas Gadjah Madah (UGM) Yogyakarta.

Rektor dan rombongan mengunjungi salah satu desatinasi wisata andalan di Pulau Enggano.(foto:p3kkn)

Monev KKN digelar dalam bentuk sharing session, dimana masing-masing kelompok KKN yang merupakan gabungan mahasiswa UNIB dan UGM, melakukan presentasi di hadapan Rektor dan para Wakil Rektor serta Camat dan unsur pemerintah setempat lainnya. Koordinator kelompok memaparkan tentang program-program KKN yang telah dilaksanakan dan luarannya serta rekomendasi untuk keberlanjutan program.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 65 orang peserta KKN Kolaborasi UNIB-UGM tiba di Pulau Enggano pada Rabu, 28 Juni 2023. Mereka melaksanakan KKN di 6 (enam) desa di Pulau Enggano selama lebih kurang 50 hari. Keenam desa lokasi KKN adalah Desa Kahyapu, Kaana, Malakoni, Apoho, Meok, dan Desa Banjarsari. Mereka didampingi dua dosen pembimbing lapangan (DPL), yaitu satu dari UNIB Dr. Ir. Deddy Bakhtiar, M.Si dan satu dosen dari UGM Dr. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut, M.Si, IPU.

Rektor foto bersama di lokasi objek wisata Bak Blau yang menyajikan pemandangan eksotis.(foto:p3kkn)

Pada sharing session, perwakilan kelompok KKN Kolaborasi UNIB-UGM di Desa Khayapu menjelaskan, selama KKN mereka melaksanakan 4 (empat) program yaitu; 1. Sosialisasi Pembuatan Kokedama dengan pemanfaatan limbah serabut kelapa menjadi kerajinan bernilai guna; 2. Introduching English with ESF yang bertujuan meningkatkan minat berbahasa Inggris bagi para siswa; 3. Edukasi Sadari dan Nutrisi pada Ibu Hamil, Menyusui dan pada Balita; dan 4. Pembuatan Masterplan Model Visual 3D Ekowisata Mangrove untuk melatih masyarakat dalam merencanakan secara terperinci tata letak fasilitas, jalur pejalan kaki, zona konservasi, dan infrastruktur pendukung lainnya dalam pengembangan ekowisata mangrove di Desa Kahyapu.

Berikutnya, perwakilan kelompok KKN Kolaborasi UNIB-UGM Desa Kaana, melaporkan bahwa selama KKN telah melaksanakan 6 (enam) program, yaitu : 1. Sosialisasi manajemen keuangan keluarga dan investasi pasca panen; 2. Optimalisasi Pariwisata Pulau Enggano Melalui Pembuatan Lokasi atau Marking Location di Google Maps; 3. Gerakan Bersih Pantai dengan Melibatkan Partisipasi Masyarakat; 4. Edukasi Mitigasi Bencana Alam Tsunami dan Gempa Bumi; 5. Pengadaan RUMBER (Rumah Belajar); dan 6. Penyaluran Al-Qur’an, Iqra dan Jus Amma.

Rektor dan rombongan dijamu makan bersama dengan masakan bernuansa laut.(foto:p3kkn)

Selanjutnya, perwakilan kelompok KKN Kolaborasi Desa Malakoni, melaporkan bahwa selama kegiatan KKN mereka telah melaksanakan 6 program kerja, yaitu : 1. Mineral Blok; 2. Restorasi Tugu Selamat Datang Pulau Enggano; 3. Sekolah Alam; 4. Medical Chek-up dan pelayanan kesehatan masyarakat; 5. K3 dan PPGD; dan 6. Sosialisasi Media Pembelajaran Digital.

Selanjutnya, perwakilan kelompok KKN Kolaborasi di Desa Apoho, melaporkan bahwa mereka telah melaksanakan 4 (empat) program kerja, yaitu : 1. Penanaman bibit di kebun Desa Apoho; 2. Pemeriksaan Kesehatan (Tekanan darah dan gula darah sewaktu) secara gratis; 3. Pembuatan teknologi Bioreeftek dengan memanfaatkan limbah batok kelapa untuk konservasi terumbu karang; dan 4. Optimalisasi pemanfaatan dan pengolahan daun pisang menjadi komoditi bernilai ekonomis.

Rektor beserta rombongan melakukan Monev KKN di Aula Kantor Camat Enggano.(foto:p3kkn)

Perwakilan Kelompok KKN Kolaborasi di Desa Meok melaporkan, mereka telah melaksanakan 6 (enam) program kerja unggulan, yaitu : 1. Promosi Ekowisata dan Keanekaragaman Hayati Pulau Enggano Melalui Publikasi Artikel dan Pengisian Website; 2. Pemeliharaan dan Optimaliasi Objek Wisata dengan Pemasangan Papan Informasi di Bak Blaw; 3. Pengenalan dan Pelatihan Robotika Dasar Bagi Pelajar SD; 4. Pengadaan Tempat Sampah di Lokasi Wisata Bak Blaw; 5. Pemeriksaan Kesehatan (Tekanan darah, gula darah sewaktu, kolestrol total) dan Edukasi Mengenai Penyakit Degeneratif; dan 6. Pelatihan Karya Sastra Berupa Penulisan Puisi Sebagai Upaya Melestarikan Budaya dan Bahasa.

Dan perwakilan Kelompok KKN Kolaborasi UNIB-UGM di Desa Banjarsari melaporkan, mereka telah melaksanakan program PHBS; Skrining Kesehatan; Pembuatan Peta Desa; Pembukaan Pendaftaran NIB; dan Pembuatan Teknologi Biorefteek untuk menciptakan lingkungan laut yang berkelanjutan memanfaatkan limbah batok kelapa.

Perwakilan Kelompok KKN Kolaborasi UNIB-UGM menjelaskan program yang dilaksnakan.(foto:p3kkn)

Setelah mendengarkan paparan dari masing-masing perwakilan kelompok KKN, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para mahasiswa KKN Kolaborasi yang telah mengabdi di Pulau Enggano dengan penuh dedikasi dan semangat.

“Program kerja yang telah ananda rancang dan laksanakan begitu bagus dan luar biasa. Semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dengan masyarakat telah mewarnai perjalanan KKN ini, menciptakan dampak positif yang nyata bagi kehidupan masyarakat di Pulau Enggano,” ujarnya.

Perwakilan Kelompok KKN Kolaborasi UNIB-UGM presentasi pogram yang dilaksanakan.(foto:p3kkn)

Rektor menambahkan, kegiatan KKN kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada dan Universitas Bengkulu yang telah dilakukan dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal” menawarkan upaya nyata dalam pengembangan desa wisata, desa digital, penanganan stunting, hingga pengembangan produk UMKM.

Program-program ini mencerminkan komitmen mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan keterlibatan secara aktif, menerapkan kegiatan berbasis lingkungan, dan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi untuk kemajuan bersama.

Foto bersama usai acara sharing session dan Monev KKN.(foto:p3kkn).

“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kerjasama antara universitas, masyarakat, dan pemerintah daerah dapat menghasilkan langkah maju dalam pembangunan dan pelestarian budaya,” tutur Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya mengucapkan terimakasih kepada Forkompimcam, Camat Enggano, seluruh Kepala Desa, tokoh adat dan tokoh masyarakat, dan seluruh warga yang telah memberikan bimbingan serta kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar hidup bermasyarakat di Pulau Enggano.[Laporan : Yarjohan. Penulis : Purna Herawan/Humas].

Skip to content