REKTOR Universitas Bengkulu, Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc, Jumat (28/3) di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), melantik Presiden dan Wakil Presiden serta pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa Unib periode 2014-2015.
Presiden dan Wakil Presiden BEM KBM Unib yang dilantik merupakan pemenang Pemilu Raya (Pemira) yang dihelat KPU BEM KBM Unib beberapa waktu lalu, yaitu Yusuf Kurniawan (FP) dan Satria Wijaya (FKIP).
Prosesi pelantikan berlangsung khidmad dan tertib, disaksikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. M. Ridwan, Kepala Biro, Kabag dan Kasubbag Kemahasiswaan, serta para ketua dan pengurus organisasi mahasiswa (Ormawa) selingkung Unib.
Dalam sambutannya, Rektor Unib mengucapkan terimakasih kepada Presiden dan Wakil Presiden serta pengurus BEM KBM Unib periode sebelumnya, yang telah melaksanakan tugas secara baik. Dan rektor juga mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden serta pengurus BEM KBM Unib yang baru dilantik.
“Diharapkan kepada Presiden dan Wakil Presiden serta pengurus BEM yang baru, segera menyusun program kerja dan rencana aksi, sehingga apa-apa yang menjadi visi dan misi kepengurusan BEM yang baru dapat segera diimplementasikan. Program kerja dan rencana aksi dimaksud, hendaknya diselaraskan dengan program lembaga dan dikoordinasikan dengan pihak rektorat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Rektor juga mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Pemilu Raya BEM KBM Unib yang telah berlangsung tertib, aman, lancar dan demokratis. Semoga proses berdemokrasi yang diselenggarakan oleh para mahasiswa dapat memberikan pengalaman dan bekal, sehingga para alumni Unib nantinya bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi.
Kemudian, terkait proses berdemokrasi, Rektor mengingatkan bahwa tahun ini merupakan tahun politik, sebentar lagi akan digelar Pemilu legislatif, beberapa bulan ke depan juga akan digelar Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Dengan jumlah mahasiswa dan keluarga besar Universitas Bengkulu yang mencapai 16.000-an orang, tentu menjadikan Unib sebagai sesuatu yang seksi dan menjadi rebutan bagi para kontestan Pemilu maupun Pilpres.
Terkait dengan hal itu, Rektor mengingatkan bahwa secara kelembagaan, Universitas Bengkulu tetap independen, tidak terafiliasi dengan partai politik atau kontestan pemilu manapun.
“Namun bila ada mahasiswa atau bagian dari keluarga besar Unib yang terlibat secara praktis dalam kegiatan politik seperti menjadi tim sukses atau semacamnya, itu sifatnya pribadi, bukan atas nama lembaga,” tegas Rektor.[hms1]