UNIVERSITAS BENGKULU

RENPER UNIB yang merupakan representatif RENPER Indonesia, menggelar seminar nasional pengentasan kemiskinan, Rabu (24/7/2019), di Hotel Santika Kota Bengkulu. Kegiatan ini diikuti sejumlah akademisi dan peneliti berbagai disiplin keilmuan dari UNIB dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Bengkulu dan luar Bengkulu.

Kegiatan ini mengangkat tema “Potret Pengentasan Kemiskinan di Indonesia : Tantangan, Strategi, dan Capaian”. “Kami mengucapkan selamat datang dan berterimakasih kepada para pemakalah dan peserta seminar yang telah berpartisipasi pada seminar ini. Kegiatan ini diharapkan menjadi forum pertemuan dan komunikasi bagi banyak pihak yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia,” ujar Ketua Panitia Pelaksana, Ir. Mohammad Chozin, M.Sc, Ph.D ketika menyampaikan laporan.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc yang juga saat ini menjabat President RENPER Asia. Selain membuka acara, Dr. Ridwan Nurazi juga didaulat sebagai keynote speaker dengan makalah berjudul “Kontribusi Universitas Bengkulu dalam Pengentasan Kemiskinan di Tengah Disruption dan Digital Era.”

Selain President RENPER Asia, panitia juga menghadirkan dari pihak Badan Perencanaan Pembangunan Nasonal (Bappenas) sebagai keynote speaker dan narasumber, yaitu Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Drs. Pungky Sumadi, MCP, Ph.D.

Kemudian tampak hadir pula pada acara ini antara lain Wakil Rektor UNIB Bidang Sumber Daya Dr. Sigit Sudjatmiko, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Dr. Ardilafiza, SH, M.Hum, Dekan Fakultas Pertanian Ir. Fahrurrozi, M.Sc, Ph.D, dan Ketua RENPER UNIB Prof. Zainal Muktamar serta akademisi senior lainnya.

Rektor UNIB menyambut baik kegiatan ini dan sebagai Presiden RENPER Asia Dia memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada RENPER UNIB yang senantiasa eksis melaksanakan kegiatan-kegiatan baik seminar dan workshop maupun pengabdian kepada masyarakat tentang pengentasan kemiskinan.

Tentang bagaimana kontribusi UNIB terhadap pengentasan kemiskinan kata Dr. Ridwan Nurazi, salah satunya ikut mendirikan RENPER bersama beberapa perguruan tinggi di Asia pada tahun 2010 lalu. Kemudian saat ini, Rektor UNIB masih dipercaya sebagai Presiden RENPER Asia dengan anggota yang terus bertambah dan saat ini sudah 19 perguruan tinggi di Asia yang ikut bergabung dengan RENPER.

RENPER (Regional Network on Poverty Eradication) merupakan organisasi para akademisi sebagai perwujudan inisiatif beberapa perguruan tinggi di ASIA untuk berperan serta dalam penanggulangan masalah kemiskinan di Negara masing-masing dan berkontribusi secara internasional melalui riset, pengembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan akademis lainnya.

Kegiatan RENPER berupa seminar-seminar dan kajian akademik tentang penanggulangan masalah kemiskinan yang dikemas dalam bentuk consul meeting dan annual meeting. “Dari sini muncul gagasan dan ide yang diharapkan dapat membantu pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya dalam menciptakan dan melaksanakan program kebijakan pengentasan kemiskinan,” papar Dr. Ridwan Nurazi.

Lalu, terkait juga dengan pengentasan kemiskinan, peningkatan SDM dan pembangunan berkelanjutan, UNIB juga telah memiliki SDGs Center, membentuk desa-desa binaan, lahan percontohan pertanian, program KKN dan melakukan sejumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan pengentasan kemiskinan.

“Terbaru, saat ini UNIB tengah mempersiapkan hutan percontohan di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah seluas kurang lebih 100 Ha sebagai pusat Agroekoteknologi. Program ini nanti juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi UNIB terhadap penanggulangan kemiskinan di daerah,” ujar Rektor, seraya mengajak para akademisi dan peneliti untuk mengembangkan research ke arah pemanfaatan teknologi informasi dan financial teknologi untuk menurunkan angka kemiskinan.

Sementara itu, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Drs. Pungky Sumadi, MCP, Ph.D, mengatakan bahwa baginya kegiatan seminar ini sangat bagus dan penting. Dia sangat mengapresiasi kegiatan ini dan rela mengkesampingkan kegiatan penting lainnya untuk hadir ke Bengkulu dan ikut berpartisipasi memaparkan makalah dengan judul “Kebijakan Pengentasan Kemiskinan di Indonesia.”

“Saya menganggap kegiatan ini benar-benar bagus dan penting. Kami mengajak saudara sekalian, para akademisi dan peneliti untuk bekerjasama dan bersinergi melakukan pengentasan kemiskinan serta mensukseskan program-program pembangunan berkelanjutan baik di daerah maupun pada level nasional. Sebab, setiap program pemerintah tidak sedikit yang beranjak dari hasil penelitian dan ide-ide, gagasan dari para akademisi dan peneliti,” paparnya.

Pantauan Tim Humas, setelah acara pembukaan dan paparan oleh President RENPER Asia dan pihak Bappenas, seminar dilanjutkan dengan pemaparan sejumlah makalah yang dibagi dalam empat topik utama, yaitu Tentang Kemiskinan Kota/Desa, Tentang Teknologi untuk Pengentasan Kemiskinan, Tentang Kebijakan Publik Terkait Kemiskinan, dan Tentang Pemberdayaan Masyarakat.

Makalah Tentang Kemiskinan Kota/Desa, antara lain berjudul “High Economic : Will Ensuring Inclusive Growth ?” oleh A. Soleh, K. Sukiyono dan R. Nurazi, “Analis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua” oleh A.N. Susilo dan R. Khoirudin, “Local Genius Economic Development for an Isolated Tribal Community Mandras in Bengkulu – Indonesia” oleh Yunilisiah, dan lainnya.

Makalah Tentang Teknologi untuk Pengentasan Kemiskinan, antara lain berjudul “Teknik Biokonversi Sampah Organik Dapur Menggunakan Maggot Hermetia Illucens (Diptera : Stratiomyidae) Sebagai Solusi Penanganan Sampah dan Peluang Usaha Baru” oleh A. Zarkani, Priyatiningsih, Djamilah, Nadrawati, T. Sunardi dan S. Ginting, “Intemediate Product Kopi Bubuk untuk Pengentasan Kemiskinan Petani di Desa Permu Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang” oleh Alnopri, Prasetyo dan Y. Rosalina, “Peningkatan Produksi Susu dan Pendapatan Peternak Dengan Pemanfaatan Kulit Durian Difermentasi Pleorotus ostreotus dalam Konsentrat Pada Sapi Perah” oleh E. Sulistyowati, Jarmuji, I. Badarina, S. Mujiharjo, T. Akbarillah dan B. Al Iman, dan lainnya.

Makalan Tentang Kebijakan Publik Terkait Kemiskinan, antara lain berjudul “Resiliensi kelompok perempuan miskin transien : Potensi jalan keluar mengatasi kemiskinan” oleh T.K. Hendrastuti, dan D. Santoso, “Peran dan Curahan Waktu Produktif Dalam Keluarga Petani di Daerah Pinggiran Kota (Kasus di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah” oleh A. Ishak, Z. Efendi, dan E. Ramon, “Peran wanita petani membangun ekonomi rumah tangga dalam mengentaskan kemiskinan di dusun pedalaman 3T” oleh Deffrinica, A. Sholeh, Veneranda dan R. Hapsari, dan lainnya.

Dan Makalah Tentang Pemberdayaan Masyarakat, antara lain berjudul “Pemberdayaan ekonomi masyarakat Pulau Enggano melalui pengembangan ekowisata” oleh D. Hartono dan L. Susanti, “Pengaruh Pemberian Dana Desa Dalam Penurunan Angka Kemiskinan di Provinsi Bengkulu” oleh Harmiati, “Pendapatan Usaha dan Persediaan Bahan Bagu Industri Bawang Goreng (Studi Kasus Industri Bawang Goreng “Uda Saprudin”)” oleh H.B. Astuti, Yesmawati, L. Harta dan Reswita, dan makalah lainnya.[Hms1].

Skip to content