TIM Saudi Fund for Development (SFD), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), melakukan kunjungan ke UNIB untuk menindaklanjuti dan menilai proposal pendirian Rumah Sakit Pendidikan UNIB, Senin (12/11/2018).
Tim terdiri dari Abdullah M Al Shoaibi dan Yaser A Albakri dari SFD. Kemudian, Choiruddin, Dyah Kartiningdyah, Nurmala Fauzan, Fathiya Ilmah Hardiyanti, Noviyanita Wanarti dari Ditjen SDID dan Biro Perencanaan Program dan Anggaran Dikti. Kemudian, Wiwien Apriliani, Rizki Bagastari Hupito, M. Fadhil Dwijatmiko, Kalihputro Fachriansyah, Doddy Tri Hardiyanto, dan Eftin Ula Kurnia dari Bappenas RI. Serta, Muhammad Irfan dan Dini Mulyasari dari DJPPR Kementerian Keuangan RI.
Tiba di Bengkulu pada Minggu siang, tim langsung meninjau rencana lokasi pendirian RS Pendidikan UNIB di kawasan Padang Harapan (eks Poltekkes Provinsi) dan lahan dekat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UNIB di Kandang Limun.
Senin pagi, tim berkunjung ke gedung rektorat dan diterima langsung oleh Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc, didampingi para Wakil Rektor. Kemudian melakukan pertemuan di ruang rapat tiga gedung rektorat dengan tim internal UNIB untuk membahas, menilai serta merevisi proposal pendirian RS Pendidikan UNIB.
Rencana pendirian Rumah Sakit Pendidikan UNIB telah digagas sejak beberapa tahun lalu untuk menunjang proses belajar mengajar dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UNIB, serta untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Provinsi Bengkulu dan sekitarnya.
Rencana ini mendapat respon positif dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI. Namun karena sumber pembiayaan yang belum jelas, rencana tersebut belum terealisasi hingga saat ini.
Dengan adanya kunjungan Team SFD, Bappenas, Kemenristekdikti dan Kemenkeu ini, rencana pendirian RS Pendidikan UNIB memasuki baru dan kemungkinan besar akan direalisasikan dalam waktu tidak lama lagi, dengan sumber pendanaan yang salah satunya bersumber dari kontribusi Pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia melalui skema Saudi Fund for Development (SFD) Loan.[Hms1]