Seminar dan FGD Penentuan Layanan Unggulan Rumah Sakit UNIB

TIM Kerja Pendirian Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu menyelenggarakan seminar dan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan masukan dan saran tentang layanan unggulan apa yang akan ditetapkan bagi Rumah Sakit UNIB di kawasan Padang Harapan Kota Bengkulu yang saat ini dalam tahap pematangan rencana pembangunan fisik.

Rektor UNIB dan Direktur PMU UNIB sedang menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan. (foto:ist)

Seminar dan FGD bertajuk “Determination of The Excellent Service in RS UNIB” tersebut diselenggarakan secara virtual via aplikasi Zoom Meeting, Sabtu (13/12/2022), dengan menghadirkan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof.dr. Dante Saksono H, Sp.PD-KGEH, Ph.D, Presiden Perkumpulan Teknis Perumahsakitan Indonesia Prof. Dr. Ing Eko Supriyanto, dan Plt. Direktur RS Udayana dr. I Wayan Aryabiantara, SpAn.KIC, sebagai narasumber.

Pihak-pihak yang diundang sebagai peserta seminar dan FGD sekaligus untuk memberikan masukan dan saran, antara lain Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNIB, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-provinsi Bengkulu, Direktur RSUD se-Provinsi Bengkulu, Ketua IDI Wilayah Provinsi Bengkulu, Ketua IDI Kota Bengkulu, PERSI Bengkulu, Kepala Puskesmas Jejaring UNIB, Komkordik, Kaprodi Profesi, Kaprodi S1, dan Tim DED/ DEDC RS UNIB.

Ketiga narasumber ketika memaparkan materi tentang kebijakan dan strategi menentukan keunggulan RS Pendidikan. (foto:ist)

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc yang dalam sambutannya berharap melalui seminar dan FGD ini dapat memperoleh informasi  mengenai  pentingnya  layanan  unggulan  di  RS  Pendidikan terutama yang berkaitan dengan arahan langsung dari Kementerian Kesehatan RI.

“Kemudian kita juga berharap saran dan masukan dari berbagai  stakeholders,  organisasi  profesi, pimpinan RS di Provinsi Bengkulu, terkait masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan layanannya belum tersedia di Bengkulu. Dari hasil diskusi ini, kita mampu menetapkan layanan unggulan apa untuk RS UNIB nantinya sehingga keberadaan RS ini nanti betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan bagi pembangunan dunia kesehatan di Provinsi Bengkulu dan di Indonesia pada umumnya,” ucap Rektor.

Dekan FKIK UNIB dan Ketua IDI Wilayah Bengkulu sedang berdiskusi dengan narasumber. (foto:ist)

Sementara itu, Direktur PMU UNIB, Mukhlis Islam, S.T, M.T menjelaskan, UNIB merupakan universitas negeri pertama di Provinsi Bengkulu. Selama perkembangannya UNIB mendirikan Fakultas Kedokteran yang beroperasi sejak tahun 2009. Hingga saat ini Fakultas Kedokteran UNIB telah meluluskan 280 lebih dokter dan saat ini memiliki 320 mahasiswa aktif baik di prodi S1 maupun di prodi profesi.

Sesuai dengan arahan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi bahwa Perguruan Tinggi yang mempunyai  Fakultas  Kedokteran diharuskan  memiliki  RS Pendidikan  sebagai  wahana pendidikan dan pelayanan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran. Untuk itu, UNIB sedang mengupayakan berdirinya dan beroperasinya RS UNIB yang saat ini sedang dalam tahapan pra-pembangunan dengan pembiayaan utama berasal dari Saudi Fund of Development yang berjalan sejak tahun 2020 sampai dengan 2023.

“Terkait dengan hal itu, maka diperlukan langkah persiapan instrument rumah sakit menuju operasional RS Pendidikan UNIB. Selain itu Visi Misi RS juga sangat perlu disiapkan sebagai bagian dari tujuan pemerintah dalam menurunkan kejadian penyakit dan meningkatkan usaha preventif untuk keparahan penyakit. Visi misi ini membutuhkan sharing dan diskusi dengan para stakeholder, pimpinan RS dan Puskesmas di Kota Bengkulu, Organisasi profesi terkait, akademik dan masyarakat,” ujar Mukhlis Islam.

Selaku pelaksana teknis tambah Mukhlis Islam, pihaknya berharap melalui kegiatan ini setidaknya ada dua output yang dihasilkan, yaitu memperoleh informasi dan arahan mengenai penetapan layanan unggulan rumah sakit pendidikan, dan menentukan layanan unggulan RS UNIB yang saat ini tengah dalam tahap pra-pembangunan.

Panitia kegiatan dan Tim Pendirian RS UNIB tampak semangat mengikuti seminar dan FGD. (foto:ist)

Setelah mendengar arahan dari Rektor UNIB dan pengantar tema kegiatan oleh Direktur PMU UNIB, kegiatan seminar dan FGD diisi dengan paparan materi oleh para narasumber yang dilanjutkan dengan diskusi terfokus oleh para peserta dipandu moderator dr. Abdi Setia Kesuma.

Pada kesempatan ini, Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono memaparkan materi tentang Kebijakan Pemerintah yang terkait dengan pentingnya layanan unggulan RS Pendidikan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kemudian, Presiden Perkumpulan Teknis Perumahsakitan Indonesia Prof. Dr. Ing. Eko Supriyanto menjelaskan tentang Konsep Smart Hospital sebagai penunjang sistem layanan unggulan RS. Dan Plt. Direktur RS Udayana, I Wayan Aryabiantara, menjelaskan dan mendiskusikan tentang Sharing Pelayanan dan Operasional RS Udayana untuk memberikan gambaran riil kepada para peserta FGD. [Laporan: Yuniarthie/Devi. Editor : Purna Herawan/Humas].