UNIVERSITAS BENGKULU

KANTOR Kerjasama dan Layanan Luar Negeri (UPT KSLI) berkolaborasi dengan Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyelenggarakan seminar dan workshop tentang penanggulangan dan penanganan pasca bencana, Rabu (28/3/2018) di ruang utama rektorat UNIB.

Kegiatan ini merupakan dukungan terhadap program Kerjasama TNI AL Republik Indonesia dengan US Navy dalam “Pacific Partnership 2018”, sekaligus memeriahkan kegiatan akademik dalam rangka dies natalis ke-36 Universitas Bengkulu tahun 2018.

Seminar dan workshop ini diikuti ratusan mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA dan dibuka oleh Wakil Rektor UNIB Bidang Sumber Daya, Dr. Sigit Sujatmiko. Kemudian tampak hadir pula Wakil Rektor UNIB Bidang Kemahasiswaan, Dr. Syahrial, Dekan Fakultas Teknik Dr. Boko Susilo, Dekan FMIPA Dr. Zulbahrum Chaniago, unsur Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, unsur TNI serta para dosen.

Kegiatan ini sangat istimewa dan disambut antusias oleh para mahasiswa karena menghadirkan expert dari University Of Hawaii, Amerika Serikat, yaitu Prof. Karl Kim, Ph.D dan Dr. Oceana P. Francais sebagai narasumber.

Karl Kim adalah alumni Universitas Brown dan MIT dan merupakan Profesor Perencanaan Kota dan Daerah di Universitas Hawaii. Dia juga menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana Manajemen Bencana dan Bantuan Kemanusiaan di universitas tersebut.

Dengan mengenakan baju batik, di hadapan ratusan mahasiswa UNIB Prof. Karl Kim memaparkan tentang pentingnya penanggulangan dan penanganan pasca bencana secara cepat dan tepat. “Bencana alam sangat membahayakan sehingga perlu penanganan serius baik sebelum dan sesudah terjadinya bencana,” ujarnya.

Provinsi Bengkulu dan Pulau Sumatera umumnya merupakan wilayah sangat rawan bencana, baik itu gempa bumi dan tsunami, banjir, longsor dan fenomena alam lainnya. Maka untuk mengurangi dampak resiko bencana kata Karl Kim, aspek penting yang harus diperhatikan adalah ketahanan bangunan.

“Bangunan rumah, gedung-gedung, jalan lingkungan, drainase, bendungan dan lain sebagainya harus direncanakan secara matang, didesain kuat dan kokoh menghadapi resiko bencana. Perlu pendekatan baru untuk perencanaan, pengembangan dan pengelolaan daerah perkotaan dan daerah-daerah rawan bencana agar tangguh menghadapi kemungkinan bencana yang akan terjadi,” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Dr. Sigit Sujatmiko, sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap melalui kegiatan bernuasana akademik ini dapat menambah asupan informasi serta memberikan pengkayaan ilmu pengetahuan bagi para mahasiswa dan dosen. Dia juga mengucapkan terimakasih karena Program Pacific Partnership tahun 2018 telah melibatkan institusi UNIB yang diharapkan ikut meningkatkan eksistensi institusi di kancah nasional maupun internasional.

Sebelumnya, Ketua UPT Kerjasama dan Layanan Internasional UNIB, Yansen, Ph.D menjelaskan, Pasific Partnership merupakan ajang latihan bersama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Laut Amerika Serikat yang melibatkan pemerintah daerah dalam latihan bidang kesehatan dan penanggulangan bencana dengan tujuan utama untuk meningkatkan kerjasama dan persahabatan serta meningkatkan kemampuan negara-negara tuan rumah dalam menghadapi bencana.

Untuk mendukung kegiatan ini, Universitas Bengkulu terlibat dalam beberapa kegiatan akademik seperti seminar dan workshop engineering subject matter expert exchange (SMEE) : Disaster Resistant Structural Design Construction Practices, dan seminar humanitarian assistance – Disaster Relief (DR) SMEE.

 “Kemudian selain kegiatan akademik, juga diselenggarakan kegiatan olah raga dan hiburan seperti pertandingan sepak bola persahabatan melibatkan TNI AL Republik Indonesia dan Tentara Amerika di stadion UNIB, dan acara hiburan dengan penampilan band dari US Navy di auditorium gedung C UNIB,” papar Yansen.[Hms1. Foto : Ngamarudin]

Skip to content