UNIVERSITAS Bengkulu dan Bank Bengkulu sepakat saling berkomitmen meningkatkan kerjasama pelayanan kebutuhan jasa perbankan, dan peningkatan kualitas SDM. Untuk merealisasikan hal tersebut, Kamis (31/10) di ruang rapat tiga gedung rektorat Unib, kedua belah pihak melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) sebagai payung atau landasan kerjasama yang akan dilaksanakan di masa-masa mendatang.
Penandatanganan MoU itu dilakukan langsung oleh Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc dan Direktur Utama Bank Bengkulu H. Wimran Ismaun, disaksikan Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Drs. Azhar Marwan, M.Si, para dekan, para direksi dan unsur pimpinan Bank Bengkulu, para kepala SKPD Provinsi Bengkulu, General Manager Bengkulu Ekspress dan undangan lainnya.
Rektor Unib Dr. Ridwan Nurazi menyambut baik dan siap melaksanakan kerjasama yang berkelanjutan dengan Bank Bengkulu. Ini dimaksudkan agar pelayanan kebutuhan jasa perbankan dan peningkatan sumber daya manusia di kedua institusi ini dapat terlaksana dengan baik. Kerjasama ini juga diharapkan dapat berimplikasi terhadap percepatan pembangunan daerah.
Selain untuk meningkatkan pelayanan jasa perbankan, bagi Unib sendiri kerjasama seperti ini merupakan salah satu perwujudan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. “Bank Bengkulu adalah Bank milik daerah. Dengan kerjasama yang saling menguntungkan ini, berarti Unib juga telah berkontribusi membangun Provinsi Bengkulu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bank Bengkulu H. Wimran Ismaun dalam sambutannya mengatakan, pihaknya juga sangat siap melakukan kerjasama dalam rangka melayani kebutuhan jasa perbankan—pengelolaan keuangan dan pemberian kredit bagi dosen dan pegawai—dan peningkatan sumberdaya manusia dengan Universitas Bengkulu.
Tujuan besar dan paling utama dari kerjasama ini adalah menyatukan komitmen bersama untuk memajukan Provinsi Bengkulu. “Jika diibaratkan kita ini—Bank Bengkulu, Universitas Bengkulu dan Pemerintah Daerah— adalah “Tungku” yang saling menopang dalam rangka memajukan daerah,” ujar Wimran.
Kesiapan Bank Bengkulu melakukan kerjasama dengan Unib dilandasi fakta-fakta bahwa Bank Bengkulu tergolong bank yang sehat dan berprestasi di Indonesia dan laba maupun asetnya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“Saat ini total aset kita Rp.4 Triliun, mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp3,4 Triliun. Kredit macet sangat rendah dan kita tergolong bank yang sehat dan berprestasi di Indonesia,” ujar H. Wimran.
Namun yang paling senang dan bangga dengan adanya kerjasama antara Unib dan Bank Bengkulu ini adalah Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah. “Paling senang saya. Sebab, satu sisi Saya (Gubernur, red) ini adalah pemegang saham terbesar di Bank Bengkulu, dan satu sisi Saya juga adalah alumni Universitas Bengkulu. Jadi saya sangat bangga dengan adanya penandatanganan MoU ini,” ujarnya.
Gubernur mengakui selama ini Bank Bengkulu telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Oleh sebab itu, kerjasama antara Bank Bengkulu dan Unib ini patut diapresiasi dan mendapat dukungan dari semua pihak. Namun Gubernur mengimbau agar sektor pelayanan harus terus-menerus ditingkatkan sehingga bisa menjadi yang terdepan dan dapat menyentuh seluruh kalangan masyarakat di daerah ini.
Pada kesempatan itu Gubernur juga mengimbau semua pihak untuk selalu mendukung pembangunan Provinsi Bengkulu. Saat ini Bengkulu tengah menggalakkan penataan pembangunan infrastruktur yang dapat dirasakan langsung asas manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Kita terus berupaya melakukan pembangunan dan penataan infrastruktur, seperti optimalisasi pelabuhan pulau baai, perbaikan dan pelurusan jalan nasional lintas Bengkulu – Kepahiang – Curup dan Lubuklinggau, optimalisasi bandara Fatmawati dan pembangunan-pembangunan jalan sentra produksi yang tersebar di kabupaten dan kota. Semua itu harus kita dukung dan kita optimis mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.[hms1]